09; Terbongkar

229 30 11
                                    

y/n masuk kedalam rumahnya dengan wajah yang sangat lesu. Bang Chan yang sedang menonton TV langsung beralih menatap adiknya yang sama sekali tidak ada gairah apapun. y/n juga tidak menyapa Bang Chan. y/n segera masuk kedalam kamarnya dan terduduk diranjangnya. Perkataan Felix masing melayang-layang dipikirannya.

-flashback-

"y/n?" panggil Felix yang sedang melihat y/n hanya diam sedari tadi.

"Eh? Kenapa?" balas y/n.

"Jangan ngelamun terus, nanti kesambet." y/n hanya membalasnya dengan senyuman. "Lo pasti mikirin cewe tadi ya?" Tanya Felix.

"Ada hubungan apa Han sama Nancy?" Tanya y/n.

"Eh? Lo kenal Nancy?"

"Dia itu murid baru dikelas gue. Makanya, jadi orang update dikit kenapa sih?" ucap y/n kesal.

"Hehe. Jadi, Nancy itu... calon tunangannya Han." y/n terpaku mendengar ucapan tersebut. "Udah, gausah dipikirin." Ucap Felix sambil mengusap tangan y/n.

"Pantesan nyokapnya Han lebih milih Nancy dari pada gue. Dia cantik, tinggi, bule, manis. Sedangkan gue? Cuma buntelan kentut." Felix tertawa mendengar ucapan y/n.

"Lo juga cantik, kok. Bahkan, lo lebih dari Nancy. Nancy emang bisa bikin semua cowo jatuh cinta kalo ngeliat dia. Tapi hati nya Nancy gabisa bikin semua cowo jatuh cinta." Jelas Felix.

"Maksud lo?" y/n bingung dengan ucapan Felix itu.

"Belum saat nya lo tau. Intinya, lo lebih baik daripada Nancy."

-flashback end-

Tok..tok.. suara itu membuat y/n sadar dari lamunannya. ia melihat kearah pintu dan ada Bang Chan disana.

"Kenapa, bang?" Tanya y/n yang berusaha menyembunyikan mata sembabnya itu. Bang Chan menghampiri y/n dan duduk disebelah y/n.

"Harusnya gue yang nanya. Lo kenapa? Sampe rumah bukannya ucap salam malah main nyelonong masuk kek kucing."

"Ya maaf. Abis lo ga keliatan."

"Adek durhaka!" ucap Bang Chan sambil mencubit pipi y/n. "Eh? Lo nangis? Kok sembab begini?" Tanya Bang Chan yang mulai khawatir.

"Eng-enggak kok."

"Gausah bohong sama gue. Cepet cerita. Lo kenapa?" y/n pun menceritakan semuanya. Dari awal Nancy masuk ke kelasnya sampai Felix bilang kalau Nancy adalah Calon tunangannya Han.














FROZEN HEART











y/n, Audrey, Alena, Cathtrine, Hyunjin, MinHo, ChangBin, dan Felix sedang berkumpul dikantin sekolah mereka untuk menghabiskan waktu istirahat. Semuanya begitu senang ketika berkumpul sampai akhirnya Changbin berkata...

"Dikelas kalian ada anak baru ya?" Tanya Changbin. Semuanya mengangguk.

"Cantik?" Tanya MinHo. Alena langsung memukul pundak MinHo. "Ya, kan, Cuma nanya doang. Yang paling cantik tetep kamu kok, Len." Ucapan MinHo berhasil membuat wajah Alena seperti kepiting rebus.

"Yang gue denger katanya namanya Na- Na—NASI kan?!" ucap Hyunjin yang membuat semuanya tertawa.

"Nancy, beb." Ucap Cathtrine.

"Nancy? Udah kayak nama member boygroup Momoland aja." Ucap Changbin.

"Tapi ya, gue gatau kenapa, gue punya perasaan aneh ke dia." Ucap Audrey.

"Hah? Lo suka sama dia, beb? Lah babang binnie ini mau dikemanain?" Audrey langsung menjewer kuping Changbin sampai merah.

"Gue juga punya perasaan aneh." Ucap MinHo.

"Emang lo kenal sama dia?" Tanya Alena.

"Tunggu. Gue belum selesai ngomong. Gue punya perasaan aneh sama kamu." Ucap MinHo kepada Alena. Alena hanya bergidik geli melihat tingkah laku MinHo.

"Eh, gue serius. Gue ngerasa kalo Nancy itu ga sebaik yang kita kira." Ucap Audrey.

"Maksud lo?" Tanya y/n.

"Ya gue sih mikirnya, dia masuk sekolah ini karna ada niat terselubung." Tiba-tiba mereka semua melihat penampakkan yang sama sekali belum pernah mereka lihat. Itu Nancy sedang berjalan sambil memeluk lengan Han.

"What the hell!" ucap Hyunjin.















FROZEN HEART













Makin kesini, semuanya makin terasa aneh. Apalagi, setelah melihat Nancy dan Han. Ketiga teman y/n hanya menatapnya khawatir. Karena, hampir satu jam pelajaran y/n tidak ada dikelas. Temannya sudah mencari keseluruh ruangan yang ada disekolahnya. Namun, nihil. Akhirnya Felix turun tangan meminta izin kepada guru piket untuk mencari y/n di luar sekolah. Hampir satu jam Felix mencari ke tempat yang sering y/n datangi, namun hasilnya tetap sama, nihil. Akhirnya, Felix ingat ada satu tempat yang selalu y/n kunjungi ketika ia sangat merasa sedih. Tempat dimana y/n dan Han bertemu.

.

.

.

.

.

y/n sedang duduk disalah satu kursi yang terletak dekat dengan jendela. Ia masih merasa rapuh ketika melihat Han bersama perempuan lain. Masa bodoh, jika ia dicatat alpha karena tidak masuk pelajaran. Ia hanya ingin menenangkan dirinya. Walaupun tempat dimana ia duduk, adalah tempat saat Han memintanya untuk menjadi kekasihnya.

.

.

.

.

.

Han datang ke tempat dimana ia pernah menemukan seorang wanita yang bisa membuatnya sangat jatuh cinta. Han sudah biasa datang kesini ketika jam pelajaran masih berlangsung. Saat ia masuk, pelayan yang sudah kenal dengannya berkata kalau tempat yang biasa ia pakai telah digunakan oleh seorang wanita. Han berjalan menuju tempat yang biasa ia gunakan. Ia terkejut melihat siapa yang berada disana.

"y/n?" panggilnya.

"H-han?"

"Lo masih suka dateng kesini?" Tanya Han. y/n hanya mengangguk. Han menyuruh y/n berdiri dan ia langsung memeluk tubuh y/n yang sangat ia rindukan. y/n sama sekali tidak membantah. Ia juga merasakan hal yang sama dengan Han. Kerinduan.

Setelah kejadian itu, mereka duduk berhadapan dan hanya keheningan yang ada disana. y/n tidak tahu harus berbicara apa? Sampai akhirnya Han membuka mulutnya.

"Lo... udah jadian sama Felix?" Tanya Han.

"Kita Cuma temen." Balasnya. "Lo sendiri bakalan tunangan kan sama Nancy?" Tanya y/n. han terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa.

"Maaf. Maafin gue." Ucap nya sambil menggenggam tangan y/n. "Gue salah karna enggak bilang ke lo dari awal dan malah ngebiarin lo tau dari orang lain."

"Gue gapapa, kok. Jalanin aja hidup lo. dan gue gamau marah sama lo. semuanya udah kejadian." Balas y/n. y/n bangkit dari tempat duduknya dan berniat untuk pergi. Namun, Han menahannya.

"Gue Cuma mau lo." ucap Han.

"Han. Hargai keputusan nyokap lo. keputusan ornag tua itu yang terbaik buat lo." balas y/n.

"Tapi—" ucapan han terputus.

"Han Ji Sung!" ucap pria yang baru saja datang.

"Felix?" y/n kaget melihatnya.

"Ayo pulang. Ga penting ngurusin orang kayak dia." Felix mengajak y/n pergi dari tempat itu. Han hanya bisa mengepalkan tangannya. Jika saja y/n tidak ada, mungkin Felix sudah habis sekarang juga.

FROZEN HEART (Han Ji Sung X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang