Black Rose Psycopath

Chapter 7 : Between two of their

Diamond Club

Salah satu tempat termewah yang dimiliki oleh bangsa vampire —mengingat mereka adalah kaum minoritas, tapi jujur saja ikatan batin mereka juga kadang sekuat manusia biasanya. 
Cuman ya, mereka lebih agak buas dibandingkan manusia.

Kim Hanbin, begitulah nama asli leader boygrup iKon dari YG Ent. tersebut diketahui dengan nama panggung B.I.
Dia juga vampire, dengan Chanwoo dan Bobby.
—mau tau siapa lagi dari YG? Lalisa, Jennie, Minno, bahkan trainee yang cukup terkenal yaitu Bang Yedam juga.

Banyak juga sih, tapi mereka masih amatir untuk menjadi sesosok vampire sebenarnya.

Ada fakta yang perlu tau dari kaum mereka. Ketika seorang manusia berubah menjadi vampire, aroma bangsanya belum tercium kuat karena bukan dari keturunan asli, selain itu mereka lebih bisa mengendalikan diri —tidak seperti Mark atau Baekhyun yang butuh waktu beberapa tahun.

"Hanbin, oit!" teriak seseorang dalam remang-remang.
Lampu di sana sedang diperbaiki, makanya keadaan sekarang gelap —penyebabnya karena ada yang iseng memotong sumbernya.

Hanbin melangkah ke sumber suara tadi —Ten dari SMRookies dan sebentar lagi debut, pria Thailand dengan darah China tersebut sedang menenggak segelas darah segar yang berkualitas.

"Lama gak ketemu, apa kabar?" tanya Hanbin sembari memposisikan diri duduk disamping Ten.

"Like you look, I'm fine." Ten terkekeh pelan lalu melanjutkan. "Aku capek, ada kasus lagi."

"Dasar, Elrosa. Masih aja gituan," balas Hanbin.

Elrosa, sebutan bagi mereka yang vampire menangani kasus vampire.
Chittapon alias Ten ini salah satunya, dia baru saja menangani kasus manusia yang berubah menjadi vampire bahkan kali ini dalam satu grupnya yang bernama Na Jaemin.

Percayalah, Jaemin yang baru berubah merepotkannya saja. Anak muda berusia 15 tahun tersebut lebih buas dari dikira, lebih attaractive, lebih peka dan terlalu menyebut dirinya tampan —abaikan pernyataan terakhir.

"Mau gimana lagi? Jadi vampire Elrosa bukan kemauanku," tukas Ten. "Bagaimana dengan The Angley ke-dua? Ada yang tau dimana dia?"

Hanbin menggeleng. "Belum. Mencari Nayeon pun saat dia tak sengaja terluka."

"Aku heran, kita bisa menggunakan satu The Angley untuk membuka portal ke dunia asli kita, tetapi gara-gara iblis sialan itu— ah, sudahlah. Lelah aku membicarakannya, lagipula aku sedang dibawah pengawasan agensi," kata Ten berujar dan mata vampire-nya itu meredup.

"Are you stupid, Ten? Kamu lupa bagian terpentingnya --satu The Angley hanya bisa membuka dua puluh persen portal tersebut," kata Hanbin yang sudah menduga Ten akan lupa pada point penting iyu.

Agak wajar sih, Elrosa cenderung lebih pelupa daripada umumnya. Mereka bekerja keras agak bangsa mereka yang tersisa ini bisa bertahan meski sekarang vampire murni jarang ditemukan akibat populasi manusia-vampire lebih banyak. Dan juga iblis terkutuk yang masih berkeliaran untuk menyiksa bangsanya.

Hanbin baru teringat satu hal, tempo hari ia mendapat telepon dari seseorang yang hanya bertanya mengenai Jung Yerin. Kenapa harus ke Nayeon juga? Entahlah, dunia semakin rumit saja. Pekerjaannya sekarang menjadi idol dengan segala bentuk penekanan dan larangan dari agensi membuatnya sulit untuk mengonsumsi darah hewan biasanya. Kalau seperti itu harus terpaksa dicampur darah manusia setetes saja.

"Oh ya, berapa jumlah vampire dan werewolf di grupmu?" tanya Hanbin pada Ten.

"Sembilan. Aku, Mark, Winwin, Renjun, Jeno, Jaemin dan Jisung adalah vampire. Sedangkan Haechan dan Jaehyun adalah werewolf," jawab Ten dengan segala pikirannya yang cukup keras.