Dengan wajah yang masih pucat Seungwan menampilkan senyum manisnya menatap Chanyeol yang berdiri di depan pintu kamar inapnya, nafasnya tersengal dengan kucuran air keringat mengalir dari dahinya. Chanyeol pria tinggi itu memang bodoh hingga melupakan lift dan memilih menaiki tangga darurat hingga kini berada di lantai empat kamar inap Seungwan.
"Hai."
"Hai? Setelah apa yang terjadi, dengan perutmu ditusuk dan tidak sadarkan diri empat hari kau masih bisa mengucapkan hai padaku?" Naeun dan Sooyoung yang berada di ruang rawat Seungwan sejak tadi memilih meninggalkan kedua insan itu berdua menyelesaikan apa yang terjadi. Keduanya tidak ingin ikut campur terlalu jauh lagipula keduanya kini membutuhkan privasi.
"Kau tidak senang aku bangun?"
"Ya Tuhan! Jangan menangis. Kenapa kau jadi mudah sedih sih." Chanyeol mengeram frustasi melihat Seungwan yang kini terisak menundukkan kepalanya.
Tidak tahukan Seungwan seberapa paniknya Chanyeol hingga selesai operasi pun wanita ini masih belum juga membuka kedua matanya? Tidak tahukan Seungwan betapa kecewa dirinya tidak bisa melindung Seungwan? Tidak tahukah Seungwan betapa Chanyeol sangat mengkhawatirkan Seungwan?
"Kau sendiri datang dan langsung mengumpat padaku! Aku ini baru sadar seharusnya kau memperhatikanku!"
"Untuk apa mengkhawatirkanmu jika kau saja sudah pandai memaki lawan bicaramu seperti ini!"
Dengan kesal Seungwan mepemparkan batal yang di ranjangnya lalu melemparkannya pada Chanyeol yang tepat mengenai wajahnya dengan kedua mata yang menatapnya kesal tidak peduli jika selang infusnya terlepas dengan kucuran darah yang juga keluar begitu saja "Jangan pernah menemui diriku jika kau masih belum sadar Park Chanyeol!"
"As you wish!"
Tangis Seungwan semakin kencang begitu mendengar suara langkah kaki pergi meninggalkannya. Tak lama seorang perawat datang membantu Seungwan memasang kembali selang infus, sang perawat tak banyak berbicara begitu melihat keadaan Seungwan yang sangat mengenaskan lalu setelahnya Seungwan di bantu untuk mengganti pakaiannya yang kotor dengan darah.
Chanyeol pria itu berdiam diri menatap perawat yang membantu Seungwan yang terus menunduk dengan isakan yang masih terdengar. Pria itu tidak akan pergi sebelum menyelesaikan masalahnya dengan Seungwan.
"Terima kasih." Ucap Chanyeol ketika perawat yang dipanggilnya tadi menyelesaikan tugasnya.
Seungwan menatap Chanyeol yang duduk di sisi ranjang rumah sakit dengan kedua mata yang berlinang, hatinya masih merasakan kesal pada pria dihadapannya.
"Kau tahu betapa aku kecewa dengan diriku sendiri karena tidak bisa menjagamu? Membiarkanmu masuk rumah sakit dengan luka yang harusnya aku rasakan.Aku melanggar janjiku padamu untuk menjagamu Seungwan."
Seungwan menggeleng "Kau menjagaku dengan sangat baik." Chanyeol tersenyum lalu memeluk Seungwan dengan sangat erat menyalurkan rasa rindunya yang sudah menumpuk.
"Jangan lakukan hal seperti itu lagi. Aku benar-benar takut kau tidak membuka kedua matamu."
...
Dua hari yang lalu Seungwan bisa kembali ke rumahnya setelah hampir dua minggu lamanya berada di rumah sakit. Dan hari ini Seungwan berada di dalam mobil bersama Chaeyoung yang terus saja memeluknya.
"Eonni, jangan melakukan hal bodoh lagi eoh? Aku benar-benar takut." Seungwan mengusap surai Chaeyoung lalu membalas memeluknya "Kau sangat menyayangiku ya?"
"Tentu saja, karena aku menyayangi Eonni maka aku akan melepaskan Chanyeol Oppa."
"Kenapa?"
"Aku tidak suka Chanyeol Oppa saat marah benar-benar menyeramkan, aku tidak mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Fanfiction4th Korean Story Main Role : Wendy Son Park Chanyeol Park Chanyeol, Anak kedua dari tiga bersaudara membuatnya memiliki tanggung jawab yang lebih atas kedua saudarinya, kakak perempuan serta adik kembarnya. Son Seungwan, Anak ketiga dari empat ber...