20

2.3K 149 16
                                    

Setelah adegan dimana Chanyeol pergi begitu saja dan kembali dengan subuah alat tes kehamilan di tangannya membuat Seungwan bingung. Dirinya memang belum mendapatkan tamu bulanannya bulan ini tetapi memang jadwalnya tidak menentu hanya telat beberapa hari bukan berarti dirinya hamil.

"Aku hanya ingin tahu." Ucap Chanyeol dengan memaksa.

"Chanyeol-ah aku tidak hamil, telat beberapa hari memang sering kualami."

"Bagaimana jika kau benar hamil? Bukankah kita harus memeriksanya? Tiga hari lagi kita akan pergi untuk wisuda, penerbangan jauh tidak baik untuk ibu hamil!"

Dengan wajah kesal Seungwan mengambil alat yes kehamilan dari tangan Chanyeol dan berjalan memasuki kamar mandi. Tidak butuh waktu lama untuk mencobanya hanya tinggal menunggu beberapa menit untuk melihat hasil tesnya.

"Bagaimana?" Seungwan menatap Chanyeol dengan kesal lalu berjalan ke kamar mereka meninggalkan Chanyeol yang kebingungan melihat hasil tesnya.

"Sayang ini maksudnya apa? Ada dua garis merah disini?"

Dan saat Chanyeol membuka pintu kamar sebuah bantal melayang ke arahnya tepat mengenai wajahnya.

"Bagaimana bisa kau lupa memakai pengaman Park Chanyeol!" Chanyeol pria dengan tinggi diatas rata-rata itu tersenyum bingung dengan mengusap tengkuknya. Haruskah dia mengatakan jika sudah tidak tahan melihat Seungwan yang begitu menggoda?

"Aku tidak pernah menyimpan pengaman kau tahu itu."

"Ya dan karena itu aku hamil, bodoh!"

"Maafkan aku, kita pergi ke dokter sekarang ya untuk memeriksanya?"

"Bagaimana jika aku tidak bisa hadir di wisudaku?" Chanyeol memeluk Seungwan mencoba menenangkan kekasihnya yang tengah terkejut serta bingung.

"Anak kita pasti kuat seperti ibunya." Ucap Chanyeol dengan pelan mencoba meyakinkan Seungwan jika semua baik-baik saja.

...

"Seungwan bisa saja melakukan penerbangan jauh tapi dengan pengawasan seorang dokter saat penerbangan." Chanyeol menatap dokter kandungan yang tak lain sepupu jauhnya dengan wajah bingung.

"Ini semua karena kau!" Ucap Seungwan dengan kesal.

"Kebetulan kawanku akan pergi ke California lusa namanya Jessica, ini kau bisa menghunginya katakan jika kau sepupuku dan mendapatkan rekomendasiku." Ucap Park Minyoung dengan tersenyum, baginya Seungwan masih terlalu dini untuk mempunyai seorang anak tetapi melihat perubahan sikap Chanyeol dirinya yakin jika sang sepupu bisa menjaga Seungwan dan bayi mereka kelak.

"Kau tidak boleh terlalu stres atau hal yang tidak kau inginkan akan terjadi." Seungwan yang mendengar perkataan Minyoung dengan reflek memeluk perutnya dengan wajah terkejut.

"Kami akan menjaganya, kau tenang saja." Balas Chanyeol tersenyum.

Setelah memeriksakan kandungannya kini keduanya pun pulang menuju rumah Seungwan dimana disana pun sudah ada keluarga Chanyeol. Seungwan bahkan tidak bisa berhenti menolehkan kepalanya pada Chanyeol yang menyetir dengan mulut yang terus saja bersenandung, yang tanpa sadar membuat Seungwan tersenyum.

"Kau senang?" Chanyeol menoleh menatap Seungwan lalu mengusap puncak kepala kekasihnya.

"Tentu saja, aku akan memiliki seseorang yang nantinya akan mirip denganku atau kau. Ah betapa cantik dan tampannya mereka!" Ucap Chanyeol dengan raut senang yang tidak bisa ditutupi.

"Mereka?"

"Hem... Minyoung Noona bilang mereka ada dua." Chanyeol menatap Seungwan yang kini mengusap perutnya dengan dahi mengerut.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang