27. Khawatir

570 24 0
                                    

"I wish I can delete some memories in my life, The bad memories"

Diva M Farzani

Sudah 3 hari Randi tidak bertemu dengan Diva. Sudah 3 hari pikirannya selalu dipenuhi dengan rasa kesal, rindu, menyesal dan penasaran menjadi satu.

Kesal akan sikap Diva yang tidak tegas dan tidak memberi respon akan pertanyaannya.

Rindu ingin melihat wajah dan senyum manis Diva yang selalu membuatnya terpesona.

Menyesal, menyesal karena perkataannya yang meminta Diva untuk berhenti menghubunginya kalau bukan untuk menjawab pertanyaan bodoh itu.

Penasaran, penasaran akan jawaban dari pikiran-pikiran buruknya terhadap perasaan Diva kepada Faiz dan respon Diva yang seperti kehilangan kepribadian aslinya saat pertanyaan itu disampaikan Randi kepadanya.

Randi menatap hp yang sedang digenggamnya. Berharap ada notifikasi dari satu orang. Hanya satu orang yang bener-bener Randi tunggu kabarnya saat ini. Diva.

"Ga, gw ga ingin dia nyangka seorang Randi tidak berpegang pada kata-katanya" Randi berperang dengan hatinya yang sangat ingin menghubungi Diva duluan. Tapi pikirannya selalu menolak agar tetap bertahan sampai mendapatkan jawaban itu.

Sepertinya Randi mulai yakin bahwa karma itu nyata. Buktinya saat ini dialah yang mulai gelisah akan perasaannya pada Diva. Sedangkan Diva entah bagaimana kabarnya.

Randi semakin penasaran apa yang membuat Diva tidak kuliah sehari setelah terakhir dia bertemu Diva. Jangan tanya Randi tau dari mana, bukan dari sahabat-sahabat Diva maupun Yena. Dia tidak sengaja dengar dari cewek-cewek biang gosip di kampusnya. Hebat bukan? Beda Fakultaspun mereka bisa tau.

'Apakah Diva sakit?' Randi mulai membayangkan wajah Diva yang terlihat tidak sehat dan sedikit pucat waktu malam itu.

Tapi, menurut gosip yang tidak sengaja dia dengar, lagi. Diva baik-baik saja bahkan ikut pesta barbeque di rumah salah satu temannya. Faiz dan teman cowoknya yang lain juga ikut pesta itu. Membayangkannya saja Randi mulai merasa kesal kembali. Sungguh, Randi seperti bukan dirinya saat ini, labil dan emosional.

Randi menghela napas kasar. Dia memutuskan, jika dalam 2 hari ini Diva masih belum menghubunginya, maka dia akan kembali mempertanyakan itu kepada Diva. Harapannya sekarang adalah semoga dia tahan  sampai 2 hari ke depan.

Drrrtt.. drrttt
Yena memanggil....

Randi mengabaikan panggilan Yena.

Drrtt... drrrt...
From : Yena
Randi, maaf ganggu.
Aku butuh bantuan kamu. Ini soal Diva.

Randi mengerutkan keningnya saat membaca chat dari Yena. 'Ada apa dengan Diva?' Randi mulai gusar. Bukan dia banget yang selalu tenang.

Randi memanggil....

Yena tidak kaget Randi langsung menelponnya. Karena Randi memang bukan cowok yang mau bertele-tele tanpa sebab. Yena tersenyum miris saat menyadari Randi menelponnya karena dia menyebut Diva di chat itu. Diva sudah berhasil membuat Randi move on darinya. Yena menerima panggilan dari Randi.

Jelasin

Susah lewat telpon. Aku mau ngomong langsung

setengah jam lagi di kantin kampus gw

Kenapa ga di kedokteran aja?

Diva's Love Story (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang