“Peta ini menunjukkan jalur-jalur yang aman ke berbagai tempat,” jelas kepala desa sambil menunjuk-nunjuk garis pada peta. “Dulu banyak tempat yang dapat disinggahi, tapi sekarang tempat-tempat itu sudah hancur karena serangan para mesin.”
“Lihat tempat ini, sudah tidak ada bedanya dengan tempat yang hancur itu...,” ujarnya lagi sambil melihat ke sekeliling.
“Kami bisa membantu—” ujar 9S yang langsung dipotong oleh 3F dengan senggolan tangannya.
“Psst, 9S, kita masih ada misi yang harus dijalankan,” ingat 3F dengan suara berbisik.
“Pasukan bantuan bisa membantu di sini, sementara kami bisa mencari desa lainnya,” usul lainnya dari 2B.
“Ide bagus,” 3F berpendapat.
“Kami akan membantu sebaik mungkin.” Kapten 9B mengepalkan tangan kanannya dan menyimpannya di dada kiri. “Glory to Mankind!" tambahnya.
2B melaporkan kejadian yang mereka alami ke Bunker, sementara 3F meminta Pod 315 memindai peta yang didapatnya dari kepala desa dan langsung dikirim ke Bunker.
...
Malam mulai menghampiri saat mereka memasuki area hutan setelah sebelumnya melewati padang rumput yang gersang.
“Terlalu gelap,” komentar 2B, “...dan terlalu berbahaya bila dilanjutkan,” lanjutnya.
“Kau benar, sebaiknya kita istirahat dulu,” timpal 3F.
“Tapi ini hutan, semakin berbahaya kalau kita lebih lama disini,” kata 9S khawatir.
“Mau bagaimana lagi? Lagi pula sama-sama berbahaya. Pod akan memperingatkan kalau ada bahaya,” jawab 3F. 9S hanya bisa menahan jengkel.
Semuanya mencari tempat yang sekiranya nyaman untuk berbaring, terutama 9S.
“Kau bisa berhenti melakukannya?” tanya 2B yang mencoba untuk berisitirahat.
“Aku hanya mencoba merasa nyaman,” jawab 9S sambil terus mencari posisi berbaring yang sekiranya tepat.
“Ini hutan. Apa yang kau harapkan?” komentar 3F.
“Itu maksudku!”
“Sini, kau bisa tidur di sampingku,” tawar 2B.
“Benarkah?” tanya 9S antusias.
“Oh, sudahlah,” keluh 3F.
3F membaca sesuatu di tangannya. Itu adalah surat yang diberikan bersamaan dengan peta oleh kepala desa sebelum mereka pergi untuk pemimpin desa yang mereka tuju selanjutnya.
Suasana hening sebelum sesuatu datang menghampiri.
“Peringatan : musuh terdeteksi dalam radius 500 meter,” para Pod memperingatkan.
“Ha! Sudah kubilang kalau Pod akan memperingatkan kalau ada bahaya!” seru 3F kegirangan.
“Hei! Harusnya aku yang bilang begitu! Sudah kubilang hutan terlalu berbahaya!” balas 9S tak mau kalah.
“Kalian berhentilah bertengkar dan bersiap untuk bertarung!” 2B mengingatkan.
Mereka semua bersiap, tapi tidak ada tanda-tanda yang mendekat.
“Peringatan : musuh mendekat dengan kecepatan tinggi.” Pod sekali lagi memperingatkan. “50 meter, 40 meter, 30 meter, 20 meter—”
“Semuanya, menyebar!” perintah 9S.
Sebuah mesin Goliath berbentuk ular muncul dari dalam tanah tempat mereka berpijak sebelumnya.
“Sudah kuduga,” terka 9S.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nier : Automata Another Server (END)
FanficPerang Mesin ke-14. Pasukan YoRHa, Bunker, dan Server Bulan telah ... hancur. Para Mesin menguasai Bumi. Sebuah tanda membuat seorang Android yang tersisa yakin masih ada harapan bagi semua terutama umat Manusia. Satu hal yang tidak diketahui banya...