Chapter 11 : The Final Stage

137 17 13
                                    

2B memandang helm miliknya. Hari ini, tepat satu bulan setelah kunjungannya ke Agartha. Hari yang sangat bersejarah bagi umat manusia dan pasukan YoRHa. Hari pembebasan Bumi dari para mesin.

2B memakai helmnya, ia bersiap terjun dari pesawat yang ditumpanginya ke medan tempur. Ledakan-ledakan terdengar di bawah sana. Pesawatnya adalah pesawat kesekian yang dikirim ke medan tempur. Flight Unit beterbangan menembaki mesin Goliath yang banyak. Sementara mesin-mesin kecil dihadapi oleh prajurit biasa seperti 2B.

Pesawat yang ditumpangi 2B terbang tepat di atas medan pertempuran. Ia bersama prajurit YoRHa lainnya langsung terjun dan menyerang mesin-mesin di bawahnya.
9S bersama model S lainnya mencari tempat-tempat yang diduga server para mesin berdasarkan pelacakan satu bulan terakhir. Mereka harus bisa meretas tempat-tempat itu agar perang ini cepat berakhir. Menurut informasi yang didapat, tempat-tempat itu berada di gurun, hutan, pegunungan, lembah bahkan laut. Semua model  S berpencar ke segala tempat dalam beberapa tim.
Peperangan itu terlihat sangat sengit. Korban di kedua pihak sama banyaknya. YoRHa tidak boleh kehilangan korban dari umat Manusia lebih banyak lagi, karena jika itu terjadi maka perjuangan mereka selama ini akan sia-sia.

2B nampak kewalahan dengan mesin yang dihadapinya. Banyak mesin mengerumuninya. Belum sempat satu mesin dikalahkan sudah muncul mesin lain yang menyerang. 2B sedang menahan serangan mesin di depannya saat sebuah bayangan besar tiba-tiba muncul dari belakang. Saat ia menoleh, sebuah mesin siap menyerangnya.

“Dor!” Tembakan seseorang berhasil mengenai mesin itu berkali-kali sampai tumbang dan meledak. 2B melihat asal tembakan itu. Aru! Dia berada di atas bukit yang tinggi, jauh dari jangkauan para mesin. Syukurlah dia bergabung.

9S berlari ke arah server yang berbentuk menara berwarna putih dengan jarak yang masih jauh di depannya. Dia berada di daerah pegunungan dan jaraknya dengan menara masih tiga kilometer lagi tetapi musuh sudah siap sedia menghadangnya. Server di daerah gurun dan pantai sudah berhasil dihancurkan membuat koordinasi para mesin di daerah tersebut kacau. Model S di daerah lain sedang berusaha sebaik mungkin, maka 9S juga harus bisa maksimal.

Gaya bertarung model S agak berbeda dengan model yang lain apalagi model B. Mereka lebih condong kepada peretasan seperti yang sedang mereka lakukan saat ini. 9S terdiam melihat ke tiga rekannya sesama model S sedang membuat mesin di depannya sibuk, sementara dia harus masuk ke dalam jaringan mesin itu dan meretasnya segera. Mesin Goliath itu menyerang secara tidak karuan, tetapi serangan itu selalu mengarah pada 9S. 9S cepat-cepat menghindar saat serangan tangan mesin itu mengarah padanya. Rekan-rekannya semakin keras menarik perhatian Golitah itu agar 9S dapat menyelesaikan tugasnya. Tidak perlu waktu lama bagi 9S untuk bisa mengalahkan mesin tersebut.

Ledakan-ledakan bersahutan di sekitar pendengaran 2B, entah berasal dari para mesin atau rekannya sendiri. Bangkai-bangkai mesin dan prajurit YoRHa bergelimpangan di mana-mana. Di hadapannya sebuah mesin Goliath setinggi 50 meter siap meremmukan siapa pun yang menghalangi dengan tangan raksasanya.

Goliath itu mengangkat tangan lalu menghantamkannya dengan keras sampai berdebum. Serangan itu dilakukan dengan tangan yang bergantian terus menerus. 2B menghindari setiap serangan itu dengan cara berguling dan melompat.
Saat serangan tangan selanjutnya, 2B melompat menghindar, naik ke tangan yang menyerang kemudian berlari di atasnya. Goliath itu berusaha melepaskan 2B dari tubuhnya, tapi 2B tetap bertahan. 2B mengincar bagian kepala. Ia melompat menghindar saat tangan lainnya berusaha menjatuhkanya. Satu lompatan besar menjadi awal satu serangan tebas ke kepala si Goliath. Mesin itu meledak dan menghempaskan 2B ke bawah yang langsung ditangkap oleh sesama rekannya.

Nier : Automata Another Server (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang