0,3

2.1K 223 6
                                    


BoyxBoy⭐
⭐Bagi yang takut matanya iritasi⭐
Silahkan menjauh!⭐
💤💤💤💤
⚠dimohon jangan salah lapak
🐯🐰

Happy reading 📖
Just sit yang anteng😳
If you like this cerita❤
Just berikan your vote and comments ⭐💜

Ps:baca sampai akhir
Chapter selanjutnya akan lebih baik lagi gaya tulisnya😳

..........

.....



Pagi yang suram. Mendung di pagi hari membawa aura yang juga tak kalah menyesakkan.

Persetan apa itu kemarin. Karena dia tak akan pernah peduli dengan apa yang terjadi.

Sedikit terasa mencelos, karena sejujurnya dia juga tidak tahu kenapa ia bisa bersikap seperti itu.

Benar apa katanya, kalau tidak suka cukup bilang. Bukan malah semakin memperumit permasalahan.

Tapi sekali lagi persetan dengan semuanya, ia sudah terlanjur benci dengan keadaan.

Iya, Jungkook sudah terlanjur benci!

Benci,mengapa ia yang harus mengalami semuanya.

Benci juga karena tak dapat menahan emosi.

Pikirannya berkecamuk, bercabang entah kemana?

"Jung, kalau kau tidak suka hanya bilang. Jangan merendahkan!"

Ucapan yang sarat akan kekecewaan terlontar begitu saja dari belah bibir semanis cherry milik Jeon Yoongi.Hyung dari Jungkook ini merasa juga tersindir akan perkataan dongsaeng nya.

Jungkook hanya bisa menunduk, sejujurnya juga ia merasa bodoh sampai berperilaku sebegitunya.

Setitik perasaan bersalah berlabuh di hati nya. Perasaan bersalah karena juga tidak pernah terpikir dengan segala resiko akan setelahnya.

"Hyung, maaf sungguh aku benar-benar emosi saat itu. Aku merasa sedikit sakit hati mendengar perkataannya, itu saja."

"Tapi tidak dengan cara seperti itu, karena bukan hanya ia yang merasa; aku, orangtua kita, dan semua orang yang seksualitasnya beda."

Jungkook mencelos dengan apa yang ia dengar. Benar sangat benar kalau yang ia ucapkan sangatlah menyinggung berbagai pihak karena bukan hanya tertuju pada Taehyung saja melainkan semuanya yang ia anggap berbeda.

Memikirkan apa yang akan terjadi jika orangtua nya mendengar ucapannya itu pastilah sangat menyakitkan, karena ia juga lahir dari rahim seorang namja istimewa.

Sakit melihat bulir air mata yang akan jatuh di pipi merona sang eomma walaupun tanpa pemerah pipi sekaligus.

Menunduk, memikirkan dan menggigit pipi bagian dalam untuk menahan segala gejolak yang akan membuncah.

Ingin menangis rasanya, tapi ia tidak bisa.

Sedangkan di lain tempat.

"Sebegitu hinanya kah aku dimatanya?"

[not] FAKE LOVE ~KOOKV~Where stories live. Discover now