"Lo pesen apa Nat?", fanny membolak-balikan buku menu yang sejak tadi dilihatnya, berharap menemukan sesuatu yang enak untuk dimakan. Aku merekomendasikan cafe ini ke Fanny. Menurutku selain harganya murah, porsinya juga lumayan banyak. Cocok buat kantong mahasiswi seperti kami. Dan gak kalah rasa nasi goreng seafoodnya yang sangat enak.
"Udah 3 kali loh lo nanya gue mau makan apa". Kataku sinis. Soal makanan aku tipe orang yang susah move on. Gini-gini, aku bisa saja makan makanan yang sama dalam waktu sebulan bahkan dua bulan lamanya. Sampai aku menemukan makanan baru yang tentunya tidak kalah enak. Dan bisa ditebak aku memesan apa? yups! nasi goreng seafood favoritku di tempat ini.
"Duh, sorry-sorry gue gak fokus, abis enak-enak banget kayanya". Soal makan Fanny jagonya diantara kami. Bayangin aja, Ia bisa makan sesuka hatinya tanpa takut gemuk, sementara aku harus pintar-pintar jaga makan biar gak gemuk. Tenang! Fanny gak cacingan, hanya saja Ia agak beruntung terlahir untuk makan banyak tanpa harus takut gemuk.
"Pesen Fish and chips aja Fan, itu recommended disini nanti sharing sama gue". Fanny langsung mengiyakan saranku. Gak perlu waktu lama, pesanan kami sudah disajikan. Suasananya memang tidak begitu ramai, mengingat sekarang baru pukul setengah tiga siang.
"Wah gila ini sih worth it banget Nat, mereka gak rugi apa ya?". Fanny berdecak kagum dengan makanan yang disajikan pelayannya. Platingnya sangat rapih dan tentu saja aroma makanannya menusuk sampai ke dalam hidung.
"Lo mesti cobain nih Fan nasi goreng seafoodnya enak banget". Aku menyodorkan satu sendok penuh nasi goreng seafood kemulut Fanny. Dengan tenang Ia mengunyahnya lalu menelannya.
"Heemm So yummy". katanya berlagak sok imut. Sambil tersenyum dan memejamkan mata sipitnya. Untuk seseorang yang berumur dua puluh satu tahun, wajah Fanny terlihat sangat muda. Saat aku berjalan dengannya, orang-orang disekitar kami selalu menganggap kalau aku lebih tua darinya. Sejujurnya! aku lebih muda delapan bulan dari Fanny. Nyebelin kan?.
"Gue mau cobain ikannya dong Fan", Fanny memotong ikan dorinya dan tak lupa mengoleskan saus tartarnya. Satu gigitan ikan dori masuk kedalam mulutku. Sambil mengunyah aku mencoba untuk membandingkan rasanya dengan nasi goreng seafood favoritku. Rasanya masih kalah enak dari nasi goreng seafoodnya, mungkin aku harus bertahan dengan makanan yang satu ini untuk beberapa minggu kedepan.
"Lo janjian sama Dika jam berapa Fan?", Aku hampir disuapan terakhir nasi goreng seafoodku. Rasanya masih ingin nambah satu porsi lagi. Tapi kutahan nafsu makanku agar berat badanku tidak bertambah lagi. Dalam seminggu ini beratku bertambah dua kilogram. Bagaimana tidak? sisa-sisa liburan akhir semester kuliahku, kuhabiskan hanya berdiam diri dirumah. bisa ditebak apa yang kulakukan? yups! ngemil sambil nonton drama korea yang sangat kusukai.
"Jam 7 paling, nunggu Dika pulang kerja. Nanti gue kerumah lo ya. Gue suruh Dika jemput disana". Fanny dan Dika sudah berpacaran hampir tiga tahun, Dika dua tahun lebih tua dari Fanny. Dari sekian banyak mantan pacarnya Fanny, baru Dika yang bertahan paling lama. Selebihnya bisa dihitung dalam hitungan bulan maupun hari.
"Lo mau ikut?". Ajak Fanny. Dika adalah teman baikku sejak kecil sekaligus tetangga sebelah rumahku. Aku sangat terkejut waktu tahu mereka berpacaran. Bagaimana bisa mereka saling mengenal satu sama lain? Sedangkan bertemu hanya baru sekali. Rupanya dengan bantuan facebook mereka saling berkomunikasi lalu pedekate. Sampai akhirnya mereka resmi jadian.
"Ogah, mending gue pacaran sama Cha EunWoo, daripada jadi nyamuk kalian berdua". Fanny memang sahabatku dan aku mengenal Dika sejak masih kecil. Aku sering tak enak hati kalau mereka mengajakku ikut dengan mereka tapi aku sering menolaknya. Percayalah aku melakukan semua itu agar kedua teman baikku ini bisa berduaan.
"Ye..ngarep. Otak lo tuh ya, koreaaaaa mulu". Fanny menimpukku dengan kentang goreng.
"Emang nanti rencana lo mau kemana sama Dika?". Tanyaku sambil menikmati es krim mangga yang tadi kupesan sebagai pencuci mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Kapan? [Complete]
Teen FictionNatya sudah menyimpan perasaannya untuk Mika selama bertahun-tahun. Saat akhirnya Ia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Mika, cowok tersebut malah menggantungkan perasaannya. Tetapi Natya tidak menyerah, Ia terus menunggu jawaban...