03 - Jatuh Cinta

106 7 0
                                    

Jam pulang sudah lewat dari 15 menit yang lalu. Shei memutuskan untuk tidak langsung pulang dan pergi ke mall bersama Valy.

Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam mobil Shei bersama Ms. Dian asisten Shei dan pak bian supir pribadi Shei. Memiliki asisten dan supir pribadi bukan lah kemauan Shei, akan tetapi itu semua kemauan sang papah Tn. Fredy. Shei bukan lah anak yang sombong dan suka memamerkan kekayaan nya, tapi karna paksaan dari ayah nya untuk menerima asisten dan supir pribadi, Shei hanya bisa pasrah.

Mobil telah berhenti disebuah mall terkenal di Jakarta. Shei dan Valy langsung turun dari mobil yang di bukakan pintu oleh sang sopir. Shei melarang Ms. Dian untuk ikut karna takut merepotkan.

"Val, makan dulu yaa" Mohon Shei dengan tangannya yang di buat buat memegang perut nya agar terlihat seperti orang kelaparan di depan Valy.

"Ya ampun Shei, tadi kan lu udah makan"

"Ya kan tadi Val. Bukan sekarang"

"Isshh.. yaudah ayo, rencana gue buat ke Gramedia eh, malah makan. Elahh"
Kesal Valy sambil menatap ke arah lain

"Cuma sebentar doang ko. Lagian emang lu mau ke Gramedia? Sejak kapan lo suka buku, ngeliat buku pelajaran aja udah kaya ngeliat tikus lo" Ledek nya sedikit di iringi tawa.

"Ah! Kelamaan. Udah ayo" Ucap Valy langsung berjalan duluan.

"Ehh.. Val tunggu dong!"

***

Sekarang mereka sudah di restoran seafood. Makanan kesukaan Shei. Sebenarnya Valy tidak ingin ke restoran ini karna ia tidak tahan makanan yang berbau Seafood. Tapi karna Shei merengek dan memaksa untuk makan di sini, Valy hanya bisa pasrah.

Makanan sudah sampai, Shei berbinar melihat banyaknya makanan Seafood kesukaannya.
Shei langsung memakan makanannya dengan sangat antusias. Valy hanya melihat sahabat nya itu dengan nanar. Bagaimana bisa ia memiliki sahabat seperti Shei?.oh, setidak nya itulah yang terlintas dipikiran Valy saat ini.

Setelah Shei selesai makan. Valy langsung menarik Shei ke Gramedia yang berada di lantai tiga mall ini.

Valy terus menarik Shei, tak menghiraukan ocehan yang di berikan Shei padanya. Sampai akhirnya mereka tiba di Gramedia.
Valy tetap menarik Shei sampai masuk ke dalam Gramedia dan berhenti di salah satu rak buku yang sedikit sepi disitu.

Valy langsung melepaskan tarikan tangannya. Shei yang tak mengerti kenapa sahabat nya membawa dan menarik nya ke situ langsung mengoceh memarahi Valy.

"Lo apa apaan sih! Narik gue kesini gak jelas Lo! Sakit tangan gue!" Ucap nya sambil terus memegang tangan yang tadi di tarik Valy.

"Iya iya, lagian kalo lo tau tujuan gue kesini ngajak Lo, Pasti Lo bakal seneng kok!" Yakin nya pada Valy.

Shei pun kembali mengoceh tak jelas.
Ia tak terima jika Valy menarik tangan nya tadi. Valy tak menghiraukan ocehan Shei, ia justru malah mencari sesuatu menengok kanan kirinya. Matanya berhenti saat mendapati lelaki yang di carinya sedang membaca bukunya dengan tenang.

Valy menengok ke arah Shei dan masih mendapati Shei yang terus berceloteh memarahi dirinya dengan suara cempreng nya. Langsung saja Valy mendekap mulut Shei dengan tangannya. Shei langsung berteriak tak jelas karna dekapan Valy yang cukup kencang.

"Ssttt!.. brisik! Diem, nanti ketauan!"
Ucapnya sambil mulai melepaskan tangannya dari mulut Shei.

"Apaan sih Lo!! Bodo amat gue mau balik!!" Marah nya yang sudah tak terbendung lagi karna sikap aneh Valy.

SHEILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang