01 - The first day

202 11 0
                                    

Seorang gadis cantik sudah siap untuk menjalani hari nya. Ia gadis yang baru saja menempati bangku SMA. Sheila Casandra Fredy. Gadis keturunan London indonesia ini memiliki sifat yang bisa dibilang langka dari pada gadis lainnya. Ia benar benar gadis yang sangat periang dan memiliki wajah yang mendekati kata sempurna.

Sheila adalah anak keturunan kelas atas. Keluarga nya adalah keluarga yang sangat sempurna. Ayahnya adalah seorang CEO terkenal di dunia.
Ayahnya seorang CEO Hotel terbesar di London yang sekarang telah banyak memiliki saham hampir di seluruh dunia.

Sheila adalah anak kedua dari keluarga Fredy. Dan satu satunya anak perempuan diantara dua saudara lainnya. Sheila mempunyai satu kakak laki-laki dan satu adik laki-laki yang sangat menyayanginya.
Begitu juga dengan kedua orang tua nya. Meysun dan Tn. Fredy.

Kehidupan nya begitu sempurna. Kekayaan yang ia punya, ditambah keluarga yang sangat menyayanginya.
Sungguh! Dia sangat mensyukuri apa yang tuhan berikan kepadanya.

***

"KAK AL!!"

"Kak Al! Kembaliin sepatu Shei!! Shei mau berangkat kaakk!" Teriak perempuan bernama Shei,... si tokoh utama cerita ini.

"Ambil dong! Masa gak bisa sih" Goda laki-laki yang dikenal sebagai kakak Shei, Alvaro.

"Kak! Kakak tuh tinggi mana aku nyampe sih!.. lagian badan kaya jangkung ajaa bangga!" Ledek Shei sambil melipat kedua tangannya di dada layaknya adik yang marah pada kakak nya.

"Heh, apa apa? Kakak gak denger coba sekali lagi" pura pura meninggikan suaranya.

"Isshh! BADAN JANGKUNG AJA BANGGA!" Teriak nya yang sudah tak tahan karna sikap jengkel kakaknya itu.

Bukannya marah, Al justru malah tertawa terbahak bahak sambil mengacak-ngacak rambut adiknya gemas.

"Alaah alah.. adek nya kakak ucul banget sihh, gemeess" Ucapnya sambil mencubit kedua pipi Shei.

"Ihh.. kak Al, Shei udah terlambat ini! Lepasin ahh... Mamahh! Kak Al nya iseng!!"

"Astaga! Punya kakak gak ada yang bener dikit apa" Ucap seseorang yang baru turun dari tangga. Revan.

Revan memang anak terakhir. Akan tetapi menurut nya kedua kakak nya itu terlalu kekanak-kanakan. Dan dirinya seharusnya menjadi kakak dari mereka berdua, karna sifatnya yang terlalu dingin dan dewasa.
Padahal Revan baru berumur kelas 3 SMP .

"Revaaann.. tolongin kakak.. huhuh, bentar lagi kakak terlambat ini" Mohon Shei pada Revan.

Revan hanya memutar kedua bola matanya malas. Setiap hari kejadian ini pasti terjadi didepan matanya. Ia terlalu bosan menonton kegilaan kedua 'kakak tersayang nya' tersebut.

"Kak Al, udah lah ini udah jam tujuh kurang. Nanti kak Shei telat" ucapnya pada kakak tertuanya sambil duduk di meja makan dan siap untuk sarapan.

"Aduhh Rev, gak bisa dia itu bagaikan hiburan kakak disetiap pagi tau gak"
Sambil merangkul Shei erat.

Shei hanya bisa menatap kakaknya sinis dan berharap mamah nya datang dan segera menjewer telinga kakak nya itu.

"Loh, Shei kamu kok belum berangkat? Ini udah jam tujuh kurang loh nanti kamu telat. Lagian itu sepatu kenapa cuma sebelah?" Tanya Meysun mamah Shei yang baru keluar dari dapur.

SHEILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang