05 - Problem

78 4 0
                                    

Baru pukul 05.30, Shei sudah duduk manis di meja makan nya menyelesaikan sarapannya. Shei tidak seperti biasanya. Biasanya ia sangat sulit untuk di bangunkan. Suatu hari saja ia pernah hampir disiram dengan air oleh mamah nya karna tak kunjung bangun juga. Apa lagi dia disuruh bangun pagi untuk belajar memasak. Huft! Tidak mungkin.

Lalu sekarang, dia bahkan sudah hampir menyelesaikan sarapan nya dengan tenang.

Meysun hendak pergi kekamar Shei untuk membangunkan Shei, tapi tiba tiba Bi Yani memanggilnya.

"Bu" Panggil nya sambil memegang gagang sapu nya.

"Ya?"

"Ibu teh pengen bangunin non Shei ya?"

"Iya Bi, emang nya kenapa ya?"

"Non Shei teh udah ada di meja makan Bu, lagi sarapan" Ucapnya dengan campuran logat Sundanya.

"Ah, bibi mah bercanda aja. Jangan buat saya sakit perut nih kalo ketawa, masih pagi tau" tak percaya Meysun. Mana mungkin anak nya itu mau bangun pagi seperti ini terlebih lagi dia sudah sarapan. Lolucon!.

"Bener atuh Bu, kalo ibu gak percaya liat wae atuh di meja makan"
Yakin bi Yani masih dengan logat Sundanya.

Meysun Sedikit percaya dengan ucapan bi Yani. Dia penasaran juga apa yang dibilang bi Yani adalah benar.

Meysun segera menuruni tangga untuk membuktikan ucapan bi Yani. Saat sampai, ternyata benar Shei sedang sarapan dengan tenang. Bahkan dia sudah menyelesaikan sarapan nya.

Shei melihat mamah nya sedang berdiri di samping tangga. Ia langsung berlari menghampiri mamah nya.

"Morning Mahh"

Sapa Shei, tapi tak mendapatkan balasan dari mamah nya. Mamah nya malah terbengong entah memikirkan apa. Shei langsung menyadarkan lamunan mamah nya. Dan hasilnya berhasil.

"Mah, mamah tuh ya masih pagi aja udah ngelamun kalo kesambet gimana mah, kan gak lucu"

"Hush!, Kamu tuh yang ngomong nya jangan asal jeplak aja. Kalo mamah beneran kesambet gimana"

"Itu mah urusan mamah, wlee"
Ledek nya dan langsung berlari ke tangga sebelum mendapat amukan dari mamah nya.

"Shei!"

***

Shei sudah sampai disekolah nya. Ia sudah berada di kelas dari beberapa menit yang lalu dan sekarang sedang mengobrol dengan Valy.

"Shei" panggil Valy.

"Hmm.." jawab nya dengan dehaman.

"Lo tadi di anterin siapa ke sekolah, sama supir pribadi lo itu?" Tanya Valy penasaran.

"Enggak"

"Truss sama siapa?"

"Kakak gue" Ucapnya sedikit terusik karna Valy terus bertanya.

"Si Alvaro?"

"Iyaa. Emang nya kenapa sih, lo suka sama Al?" Tanya nya geregetan.

"Heheh.. ya kan kali aja gitu Shei"
Ucapnya sambil cengengesan.

Shei tak menanggapi nya lagi. Pagi ini mood nya kurang baik, padahal tadi di rumah dia sangat bersemangat.

Pasalnya, ia rela bangun sepagi itu hanya untuk sarapan dan pergi ke sekolah bersama papah nya. Tapi pupus sudah harapan nya ingin bersama papahnya, karna Fredy bilang tidak bisa. Alasannya Klien kerjanya sudah menunggu. Mana mungkin ada Klien yang mau menunggu sepagi itu, itulah pikir Shei.

SHEILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang