[ 7: MATARAM, IN OMNIA PARATUS!]
CW / TW :
mengandung harsword & english broken.
✦─────────────────✦Lapangan Cakrawala terlihat sangat indah ditambah dengan langit senja yang menghiasi. Jaegar dengan napas yang memburu duduk di tepi lapangan dengan kaki yang lurus diselonjorkan.
"Capek banget kayaknya, abis ngejar malingkah manis?" ucapan Paja membuat Jaegar menoleh. Laki-laki itu berjalan bersama 4 temannya.
Kasaga, Kaleon, Paja, dan Owen. Teman-teman dekatnya sekaligus inti Mataram. Laki-laki itu langsung menyerbu duduk membuat lingkaran.
"Lain kali jangan begitu." Owen menggantung ucapannya, membuat Jaegar menatapnya. "Athar langsung lo sikat."
"Tau nih, lo jangan galak-galak kenapa sih, Gar." Ucap Paja. "Anak orang bisa mati kalo lo keterlaluan."
Kaleon mengangguk setuju. Jaegar memang selalu bisa membuat orang lain menunduk takut kepadanya. "Iblis lo itu."
"Lo juga iblis kalo mau gue kasih tau." Jawab Jaegar sambil menatap lurus.
Itu benar, Kaleon Atmaja itu tidak jauh beda dengan Jaegar. Keduanya adalah tipikal orang yang sekali berbicara tidak bisa, maka kekerasan adalah solusinya.
Kasaga menarik napas sejenak. "Jangan gitu, Gar. Gimanapun, Athar juga bagian dari Mataram. Jangan keras-keras gitu, kita juga belum tau apa alasan dia."
Teman-teman Jaegar tidak tau bahwa Jaegar mendatangi Athar secara langsung. Bahkan Jaegar sama sekali tidak menunjukan belas kasihan terhadap Athar yang sudah tidak berdaya, jika saja Paja dan Kaleon tidak menahan Jaegar, mungkin Athar sudah lebih dari kata hancur. Mereka juga tidak pernah bertanya apa alasan Jaegar melakukan sesuatu termasuk mendatangi Athar dan memukulnya hari ini, yang mereka tangkap dari semua tindakan Jaegar hari ini adalah Jaegar sedang menertibkan sesuatu yang keluar dari jalurnya.
Jaegar juga tidak berencana mengatakan apa alasan jelas ia mendatangi dan memukul Athar. Karena Jaegar mengerti teman-temannya juga mengerti sebuah batasan dalam urusan orang lain.
"Lo sama Alee, beneran pacaran?" tanya Kaleon berubah topik.
"Tanya aja sama adek lo."
"Gue mau denger dari lo langsung."
Jaegar melirik malas ke arah Kaleon. Namun ia tau, Kaleon akan terus mendesaknya hingga laki-laki itu mendapat jawaban yang ia mau.
"Iya."
"Kenapa?"
"Apanya yang kenapa?"
"Kenapa tiba-tiba?"
Jaegar menyandarkan tubuhnya, menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan. "Ngga perlu gimana-gimana, 'kan?"
"Kenapa harus Alee?" cecar Kaleon lagi. Dugaan Jaegar benar, Kaleon masih belum puas akan jawaban yang ia lontarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VETERAN: KALEESHA
Roman pour AdolescentsGila, satu kata yang menggambarkan Kaleesha Atmaja. Gadis cantik pindahan Berlin yang mendapat atensi penuh. Kaleesha benar-benar tidak tau kapan dirinya harus berhenti dan takut, seolah dua hal tersebut tidak ada dalam kamus hidupnya. Gadis yang se...