NINTH : SATU PERMINTAAN

74.6K 2.8K 1
                                    

[ 9: SATU PERMINTAAN ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 9: SATU PERMINTAAN ]

CW / TW :

mengandung harsword & english broken.

─────────────────

"Shut up, Kaleon. Gue baik-baik aja." Ungkap Kaleesha.

Sejak kejadian semalam, Kaleon benar-benar membuntuti Kaleesha. Menanyakan beribu pertanyaan yang sama sekali Kaleesha tidak akan pernah jawab.

"GUE KHAWATIR?!" Teriak Kaleon. Terlihat dari wajah laki-laki itu memerah marah. Bahkan urat-urat lehernya pun terlihat akibat teriakannya.

"Lo itu adik gue, kembaran gue, saudara gue, Kaleesha! Lo satu-satunya orang yang perlu gue lindungi."

Kaleesha terdiam mematung. Ini adalah pertama kalinya Kaleon menunjukan emosional yang sangat luar biasa. Bahkan Kaleesha bisa melihat dengan jelas bagaimana seorang Kaleon Atmaja yang terkenal sangat garang itu kini terlihat kacau.

"Apa salahnya dari gue yang mau lindungin lo, Ale?!"

"Salah dan itu salah besar."

"APA SALAHNYA?!" Kaleon berteriak lagi. Laki-laki itu terlihat sangat kacau. "Apa salahnya? Jelasin ke gue apa salahnya, Kaleesha."

"Gue... gue cuma mau lindungi lo, Le. Cuma itu ...." Ucapan Kaleon terdengar sangat putus asa.

"Gue cuma mau lindungin lo sebagaimana tugas seorang kakak yang melindungi adiknya. Gue... gue cuma mau menebus kesalahan gue.... "

Ah, hal itu lagi. Kaleesha sama sekali tidak ingin membahas hal tersebut. Kaleesha benar-benar senang begitu mendengar Kaleon mengatakan itu, terlebih keluarganya benar-benar menunjukan perubahan baik semenjak ia menginjakan kakinya pada tempat yang seumur hidup Kaleesha tidak akan pernah ingin datangi lagi.

Hanya saja banyak presepsi yang sudah Kaleesha kantongi sebagai jawaban, meskipun ia tidak tau jawaban itu benar atau tidak. Kaleesha selalu menyimpulkan sebuah pernyataan melalui isi kepalanya tanpa mencari tau kebenarannya.

Yang ada di kepala Kaleesha, apa yang dilakukan mereka saat ini tidak jauh dari sebuah rasa kasihan dan Kaleesha benci dikasihani. Oleh sebab itu, Kaleesha selalu memaksakan dirinya untuk selalu siap dalam situasi dan kondisi apapun.

"Cuma ini yang bisa gue lakuin, Ale. Gue ngga mau kehilangan lo."

"Ngga perlu, gue bisa lindungi diri gue sendiri tanpa bantuan lo, Kaleon." Jawaban Kaleesha terdengar sangat tegas dan menyakinkan.

Bahkan Kaleon bisa melihat punggung gagah adiknya yang terlihat sangat kuat atas semua masalah yang dia terima. Gadis kecil yang dulu selalu merengek menangis meminta sebuah pelukan kepadanya itu kini benar-benar menjelma menjadi seorang gadis yang sangat kuat.

VETERAN: KALEESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang