Psycho.2

8.8K 901 56
                                    

Baekhyun menghentikan edaran pandangannya ketika ia melihat kedatangan Chanyeol dengan membawa dua buah cangkir berisi kopi .

"Aku lupa menanyakanmu tadi Baekhyun-ssi , apa kau menyukai kopi atau teh . Tapi aku memutuskan sendiri tanpa bertanya kepadamu dan mari kita cicipi bagaimana kopi buatanku"

Chanyeol dan Baekhyun saling menatap lalu tersenyum malu seperti salah tingkah .

Chanyeol mengisyaratkan tangannya seperti mempersilahkan Baekhyun untuk segera mengambil cangkir kopi itu dan mulai menyesap seperti dirinya yang kini sedang menyeruput pelan dan sedikit terkejut dengan rasanya lalu tersedak sehingga membuat konsentrasi Baekhyun yang tadinya tengah asik menikmati kopi di sana menjadi terpecah .

Ia segera menyimpan cangkir tersebut lalu menghampiri sang pemilik rumah , mengusap lembut belakang Chanyeol sambil memperhatikan wajah Chanyeol yang kini tampak merah .

"Anda baik - baik saja Tuan Park?"

Suara khawatir Baekhyun terdengar begitu menggemaskan di telinga Chanyeol hingga ia tidak kuat menahan malu karenanya .

Jujur saja , Chanyeol merasakan keanehan ketika Baekhyun menyentuh bagian belakangnya dengan lembut.

Ia sedikit merasa lega , nyaman juga sedikit rasa senang karena merasakan sentuhan Baekhyun .

Rasa itu terasa asing namun sekaligus terasa menyenangkan dan rasanya ia tidak ingin mengakhirinya.

"Uhm. Aku baik - baik saja"

Jawab Chanyeol lalu tatapannya pada Baekhyun ia yakinkan sekali lagi ,agar lelaki mungil itu menjadi percaya untuk tidak perlu khawatir lagi padanya.

"Syukurlah jika anda baik - baik saja".

Baekhyun terlihat tenang sambil tersenyum dan kembali ke kursi duduk nya yang berhadapan dengan Chanyeol .

"Oh ya. Mari menikmati kue bikinanmu . Aku akan memotongnya dan membawanya kemari . Kau tunggu saja di sini"

Chanyeol berdiri dari kursinya dan berjalan sedikit cepat ke arah pantry dapur yang letaknya tidak terlalu jauh ,lalu mencari pisau pemotong kue dan mulai memotong bagian demi bagian dan memindahkannya ke piring kue berukuran kecil dan memasang garpu kecil seukuran tersebut lalu mengangkat dua buah piring itu dan membawanya ke ruang tamunya di mana Baekhyun masih menunggu di sana.

"Tolong berikan komentar untuk rasa kue ini Tuan Park . Aku begitu tidak percaya diri saat ingin mempersembahkan kue ini sebagai buah tanganku untuk anda".

"Tenang saja Baekhyun-ssi aku akan mencicipinya".

Chanyeol langsung memotong bagian kecil lalu menyendokkan masuk kue tersebut ke dalam mulutnya hingga ia terpejam sambil terus mengunyah perlahan tanpa suara sedikitpun .

"Hanya katakan saja dengan jujur Tuan Park . Aku tidak keberatan jika anda segera memuntahkan dari dalam mulut anda. Kue buatanku pasti tidak layak di makan bukan?"

Baekhyun menundukkan wajahnya lalu berjalan mendekati Chanyeol dan menawarinya sebuah tissue yang ia sudah persiapkan di depan mulut Chanyeol.

"Ayo , buka mulutmu"

Baekhyun bersiap dengan potongan kecil kue buatannya yang akan di keluarkan Chanyeol dari mulutnya .

"Hm. Kenapa harus di buang ?"

Tanya Chanyeol terheran.

"Karena tidak layak untuk di makan . Ayo keluarkan cepat . Perut anda akan menjadi sakit"

Baekhyun meminta secepatnya sambil menahan sedihnya.

"Hm.Jangan.Aku suka kue buatanmu ini . Walau aku tidak pernah merasakan hal aneh sebelumnya tapi aku rasa aku menyukainya".

[2]PSYCHO BYUN 《CHANBAEK,MPREG》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang