My Kamvret Boss [EDIT VERSION]

1[Edited]

04:30 AM

"Hoaaaaaaaaaaaaaaaa..."

Sebentar, apakah ada seorang wanita yang menguapnya sampai sepanjang itu? Baiklah, mari kita ulangi.

"Hoaaam"

Vanya terbangun dari surga dunianya. Asal kalian tau saja, Ia tak pernah bangun se- subuh ini kalau bukan karena ia HARI INI INTERVIEW! Oh my God demi Zhang Zhehan suami khayalannya tercinta Ia hari ini mau melamar. Melamar pekerjaan maksudnya. Tidak terasa memang sekarang Ia sudah mau kerja, padahal rasanya baru kemarin Ia kuliah, haha hihi bareng teman kampus, dan berbagai kenangan lainnya.

Vanya bersenandung ria bangun dari tempat tidur lalu langsung pergi ke dapur guna memasak sarapan pagi lalu beres- beres rumah dan selesai pukul 06:47.

Wait...

Oh tidak Ia sudah kesiangan. Mana belum mandi pula. Seperti biasa jurus andalannya adalah berteriak pada Mama tercinta.
"Mamaaaaaaaa!!"

GSRRKK
GEDEBUG
GUBRAK
PRANKKK!!!
MEOOOONG

Aduh, ini Mamanya sebenarnya sedang apa sih? Bantuin kucing lahiran atau itu kucing tetangga ketahuan nyolong ikan asin kali ya?
"hmm? Apa?" seperti biasa Mama nya selalu memakai pakaian ala Ibu-Ibu. Yaps, daster dengan tangan memegang teflon. Bekas mukul siapa itu teflon sampai penyok begitu, Vanya tidak tahu dan memang tidak ingin tahu. Yang Vanya inginkan adalah tempe goreng. Baiklah lupakan hal ini dan mari dengarkan rengekan yang mengganggu kesehatan telinga.

"Mamaaaa ih Teteh kesiangan ini gimana Huaaaa hiks hiks"
Kan, di usia yang sudah sebesar ini Vanya masih doyan nangis dan merengek-rengek. Mungkin air matanya bisa saja membuat satu RT kebanjiran.

"Yaudah mandi sana! Biar Mama yang lanjutin ngepel lantainya, kan Teteh mau intelkom kerja"

"Interview, Mama"

"oh ya kah? Udah ganti nama kali"

Vanya bertanya- tanya dalam hati. Sejak kapan?
Melihat anaknya yang masih mematung dengan dahi yang mengernyit membuatnya menyentil dahi putri satu-satunya itu. Entah kapan ekspresi begonya itu hilang.

"Yaudah sana Cepetan!"

Vanya pun langsung berlari dengan kekuatan Boboiboy, namun naas kakinya malah tak sengaja menendang ember sehingga isinya tumpah kemana-mana yang membuat hasil kerjanya mengepel lantai jadi berantakan. Mama nya yang galak tercengang dan memandangi air yang merembes. Ia baru mengalihkan pandangannya saat anaknya berteriak "MAAF" disusul dengan suara bedebam pintu kamar mandi yang ditutup dengan bantingan.

Perlu di garis bawahi bahwa Vanya adalah salah satu kaum hawa yang bisa mandi berjam-jam. Tapi berhubung sekarang akan interview, jadi Ia memangkas waktu mandinya menjadi setengah jam saja. Singkatnya, Ia sudah memakai dress biru tua selutut dengan lengan pendek, dipadukan dengan heels warna hitam. Heels nya tidak terlalu tinggi sih, cuman 3 centi-an paling. Soalnya dia tidak pernah tuh yang namanya High heels-an, nanti salah-salah pake heels yang ketinggian terus keseleo terus nyuksruk Ngejedot lantai marmer ruangan interview, kan Ia sendiri yang malu. Apalagi dandan, bisa sih Dandan. Cuman kan kalo kebanyakan dandan nanti Vanya gak pangling dong pas entar nikah

Drrrt...drrrt

Vanya yang sedang termenung di depan cermin langsung terperanjat dan refleks mengangkatnya
"Ha..."
"woy Lo dimana sih kadal fir'aun Gue sampe lumutan nungguin Lo di halte ini!"

Vanya menjauhkan Hp nya saat mendengar suara cempreng yang membuat telinganya berdenging. Mana ngomongnya gak pake titik koma pula. Vanya sontak melihat jam dan memang benar ini sudah sangat terlambat.

"Eeee iya iya sorry ya, Ge. Gue otw sekarang juga nih. Bye"

Vanya cepat-cepat mematikan telfonnya sebelum sahabat cerewetnya itu semakin menjadi menceramahinya lewat telfon. Vanya menyambar tas dan perlengkapan untuk interview. Sudah akan beranjak pergi, Vanya malah berhenti di depan cermin hanya untuk berputar melihat dress nya mengembang yang akhirnya bukannya terlihat anggun Ia malah keseleo dan ambruk diatas lantai. Ia meringis dan merutuki kebodohannya karena banyak gaya dan akhirnya cepat-cepat menghampiri Mama nya di meja makan. Vanya hanya mencomot roti selai kacang yang dibuatkan Mamanya dan mencium kedua pipi Mamanya itu.

"Teteh berangkat ya, Ma"
"Makan dulu Hey!"
"Udah telat banget ah nanti aja"