Jangan kaget lihat versi edit nya ya,,
Happy reading :)
-
-Ih, Muntah gak ya?
Muntahlah, masa nggak. Eh tapi, jangan deh. Tidak terlalu jauh dari realita kok.
Dia dengan pedenya menamai kontaknya "Boss Prama Ganteng". Vanya melirik pada sang Bos yang hanya dibalas dengan menaikkan salah satu alisnya. Sumpah itu kegantengan kondisikan napa
"Oh, jadi nama Bapak Pak Prama ya?"
"Ck! Kamu tuh kaya Panda ya, susah dibilangin. Demen banget apa sama Bapak-bapak? Dibilangin jangan manggil Pak dari tadi. Lagian kemana aja kamu gak tau nama bos sendiri? Gabisa baca juga ha? Buta huruf? Atau buta warna juga? Liat kan itu depan meja ada tulisannya..."Ya, terasa pedas menusuk sampai ke Jantung. Prama sebenarnya masih akan nyerocos kalau saja Vanya tidak memotong omongannya itu
"maaf, tapi Papan namanya terbalik" celetuk Vanya. Prama yang masih mangap karena omelannya itu di potong begitu saja akhirnya tergagap dan menyadari. Oh shit! Malu gak tuh. Ia hanya berdeham dan pura-pura tidak tahu saja.
"Udah lupain, kamu tuh bego apa gimana sih? Apa saya cancel aja jadiin kamu sekretaris? "
"Eh eh jangan dong, Tuan. Iya iya saya salah, tolong jangan di cancel. Tolong terima saya kerja sama Tuan ya, pleeeeeease" Vanya memohon. Peduli setan dengan wajahnya yang semakin jelek saja kalau detik-detik akan menangis begini. Prama yang melihat tatapan memohon itu terdiam sesaat sebelum kemudian bilang "oke"
" Ketik nomor kamu di kontak ponsel saya. Jangan dinamain, sama saya aja nanti"
Vanya dengan cepat mengambil ponsel Prama dan mengetikkan nomor ponselnya lalu Ia cek ulang takut-takut salah nomor. Salah-salah nanti Ia dipecat lagi.***
Bukan main senangnya Vanya diterima kerja di perusahaan yang super gede itu. Tidak akan Ia sebutkan apa nama perusahaannya, takut sponsor. Hihi. Yang pasti, sekarang ini Ia sudah sampai di rumah dan langsung menghambur memeluk leher Mamanya yang sedang menonton sinetron yang tengah booming saat ini. Ya, ikatan batin. Ikatan batin kan ya? Yang itu loh yang sampai bikin ibu-ibu pada buat tumpeng dalam rangka syukuran karena pemeran utamanya gak jadi cerai, sama yang lebih parah para ibu-ibu sampai menyeruduk rumah pak Kades karena listrik padam disaat jam tayangnya, oh oh dan satu lagi yang bikin geleng-geleng kepala, "mereka" bahkan beramai-ramai mengancam akan memenjarakan sutradaranya karena alur film yang kelewat sedih. Iiiih seram, apa jadinya kalau Mamanya begitu juga
Baiklah, kembali ke topik. Pelukan yang terlalu kuat dari Vanya membuat Mamanya jadi tersedak pop corn bumbu samyang setengah matang yang masih hangat dibuatnya 10 menit yang lalu. Vanya yang menyadari itu buru-buru melepaskan jeratan tangannya pada leher sang Mama. Mama yang notabenenya galak langsung menoleh dan menghunuskan tatapan tajamnya pada putri bar-bar nan petakilan nya itu yang hanya dibalas oleh cengiran semata. Bukannya minta maaf, Vanya dengan senangnya bilang kalau Ia langsung diterima di perusahaan. Tak lupa Ia sampaikan juga bahwa bos nya itu... Ganteng luar biasa. Super duper sangat ganteng sekali.
Memang peribahasa yang bunyinya buah yang jatuh tak jauh jauh dari pohonnya jatuh, eum maksudnya buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya itu benar adanya. Saat mendengar kata ganteng, sang Mama langsung saja sewot.
"Masa sih, Teh? Mana coba liat fotonya? Masih muda ya? Umur berapa? Tinggal dimana? Anak siapa? Ganteng nya kayak Barry Prima gak? Atau kayak anak Mama yang lagi main sinetron itu tuh"
Tidak menyangka reaksinya akan seberlebihan itu, Vanya meringis dan mencoba mengalihkan perhatian Mamanya dengan bilang capek dan ingin cepat mandi lalu lanjut tidur.
00:20 am
Arattsa ttsa yari bidabirin ra bari ddan rin ran ren ran doo
Wa ba ri kkattaa paripparii bari biri biribiri suten ren ran don...
(Song :Ievan polkka-Miku Hatsune version)
*Nada dering teleponnya VanyaHaduh ini siapa coba yang telefon malam-malam, putri tidur di atas kasur serba pink ini kan jadi terganggu tidurnya. Mana matanya rasanya di lem pula susah buat melek. Vanya meraba-raba nakas di samping tempat tidurnya untuk meraih ponselnya. Mana bunyi terus pula itu ponsel. Ya sabar toh!
"Halo? Siapa? Ganggu tidur aja tau nggak" ucap Vanya dengan suara serak malas-malasan
"Oh, jadi saya ganggu? Gitu maksud kamu?!"
Eh, bentar bentar
Inikan... waduh waduh bencana inimah bencana"Malam, Tuan. Maaf saya tidak tahu kalau yang menelepon Anda. A... ada yang bisa saya bantu?"
1 detik
2 menit
Prama tak kunjung menjawab.
Marah ya, Bos? Gawat nih gawat
"Tuan, maaf... Saya salah, saya benar-benar minta maaf, besok Anda boleh menghukum saya di kantor tapi please jangan pecat saya ya,Tuan please""Kamu kira minta maaf bisa buat saya luluh gitu?"
Waduh, bahan dipecat sebelum kerja inimah."Maaf..." ucap Vanya lirih. Ia tidak tau harus bicara apalagi
"kamu nangis?" Prama sontak nyaut. Vanya yang merasa masih ada kesempatan tidak menjawab supaya Prama mengira bahwa dirinya memang tengah menangis.
"Beneran nangis nih? Emang kapan saya bilang mau pecat kamu?"
Yes!!! Nggak jadi di pecat! Jurus andalan memang mantap. Vanya berteriak girang dalam hati. Merasa kalau aktingnya itu lebih jago daripada Andin ikatan batin. Ia kemudian berdeham lalu berujar seformal mungkin.
"Eum... Tuan ada kepentingan apa malam-malam?"
"Malam katamu? Selain budeg kamu buta juga ya? Coba lihat jam berapa sekarang. Ini sudah jam 2 pagi. Atau kamu gak punya Jam sama sekali? Miskin? Ntar deh saya beliin"
Vanya menghembuskan nafas nya pelan-pelan. Oke biarpun ganteng tapi bosnya itu bikin naik darah juga. Ciri-ciri bos yang dapat memendekkan umur ya gini nih. Itu Mama sang Bos ngasih makan apaan coba ke anaknya? Aha! Vanya tahu, sepertinya Prama keracunan kacang death nut. Vanya terperanjat kaget saat mendengar deheman dari seberang sana.
"Eh maaf, Tuan. Iya, jadi apa ada yang bisa saya bantu?"
"Gak ada sih, cuman ngecek aja ini nomor kamu apa bukan. Yaudah saya tutup telefonnya"
Tut tut
Vanya bengong ditempat. Ponselnya bahkan sampai jatuh dari genggaman tangannya. Jadi ini si bos Nelfon larut malam gini cuman buat ngecek nomor doang? Ini gue sampai mohon-mohon loh ini. Aaaargh sialan! Bos Kamvret! Untung cogan kau ya. Batin Vanya kesal setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kamvret Boss [EDIT VERSION]
Humor#1 in sekretaris 23/09/2019-29/10/19 #1 in kocak (entah sejak kapan) #1 in ZhangZhehan [Boss projects 1] "Panda,beliin saya cilok dong!pake bumbu rujak tapi,Cepetan!!5 menit gak bawain apa yang saya mau,kita ngedate di hotel Horizon" "Lah tuan,mana...