CHAPTER 6

2.3K 218 20
                                    

AVERY POV

"Mommy, look the sky is so blue." Bilang Lavender dengan nada yang teruja.

"Yes sweetheart. You should thanking Uncle Damien for taking us with him." Bilang saya. Sekarang ini kami berada di private jet milik Damien menuju ke Florence, Italy. Ini merupakan kali pertama Lavender meniki kapal terbang.

"Uncle Damien, thank you." Ucap Lavender kepada Damien.

"I'm glad you happy princess." Bilang Damien lalu mengucup pipi Lavender.

"Thank you for bringing me on your vacation. This should be you and Dustin vacation as a family but you drag me and Lavender along. An outsider." Bilang saya dengan senyuman kecil.

"Miracle, you are not outsider. Me and Dustin really happy when you and Lavender join us on this vacation so please don't said you and Lavender as an outsider. Just think this vacation as a family holiday." Bilang Damien dengan nada yang tegas.

"Okay."

Saya harap kami adalah sebuah keluarga yang bahagia tapi semua ini ialah untuk sementara saja. Andai suatu hari nanti Damien bertemu dengan seorang wanita yang berjaya membuka semula hatinya saya akan berundur diri sebab saya tidak mahu jadi penghalang mereka untuk bersama. Saya juga berharap wanita itu dapat memberikan kasih sayang seorang ibu yang Dustin tidak pernah dapat sejak dia kecil lagi.

Setelah beberapa jam penerbangan dari New York ke Italy akhirnya kami selamat mendarat di Florence, Italy. Ini merupakan kali pertama saya dan Lavender menjejakkan kaki di Negara Italy ini. Saya bersyukur sangat dapat diberikan peluang untuk jalan-jalan di tempat yang cantik ini.

"Ready to explore miracle?" Tanya Damien.

"Yes." Jawap saya dengan nada yang teruja.

"Let's go but before that we need to check-in first on the hotel I booked." Bilang Damien.

"Sure."

Sebelum kami jalan-jalan Damien bawa kami ke hotel yang Damien sudah booked untuk kami hinap semalam satu minggu. Sunrise Hotel yang dipilih oleh Damien bertaraf lima bintang dan hanya orang-orang yang berada sahaja yang mampu menginap di hotel yang mewah ini. Saya tersenyum bila nampak Lavender begitu teruja dan gembira dengan percutiaan ni.

"Miracle, this is the key for your room and Lavender. Mine and Dustin room just across your room." Bilang Damien lalu menyerahkan kunci bilik hotel saya.

"Thank you. Shall we check our room?" Tanya saya.

"Let's go."

Tanpa membuang masa kami semua ke bilik masing-masing. Nombor bilik saya 501 manakala nombor bilik Damien ialah 502 berdepan sahaja bilik kami. Saya terpegun dengan bilik ini. Buka saja balcony terus menghadap pantai, dalam erti kata lain tempat ini memang cantik.

"Mommy, I want to swim at the beach." Bilang Lavender dengan nada yang teruja.

"Okay but first you need to change to your swim suit." Bilang saya lalu ambil beg luggage Lavender dan membukanya. Saya keluarkan Lavender punya swim suit yang berwarna pink dari beg luggage Lavender. "Come on sweetheart, let's get you ready." Panggil saya.

Saya tolong Lavender pakaikan swim suitnya sebelum giliran saya untuk bersiap. Setelah saya siapkan Lavender kini giliran saya pula untuk tukar pakaian saya untuk kami pergi pantai. Saya keluarkan bikini merah saya dari bagasi yang berisi pakaian saya lalu saya pergi tukar di bilik air. Sebaik saja saya siap tukar kepada bikini saya ambil sweater saya lalu saya pakai untuk tutup bikini saya. Tiba-tiba pintu bilik kami diketuk.

"Hold on." Dengan kelam-kabut saya pergi buka pintu.

"Mommy." Dustin terus pergi peluk kaki saya.

"Hey baby boy." Saya dukung Dustin lalu mengucup pipi Dustin. Saya perasan Damien hanya diam saja memperhatikan saya. "Damien, are you okay?" Tanya saya.

"Oh... W... what do you said?" Tanya Damien balik.

"I asked you are you okay?" Tanya saya sekali lagi.

"I... I'm good. Wow, you look hot on that bikini miracle." Puji Damien yang buat saya rasa malu.

"T... thanks." Ucap saya dengan nada yang tergagap-gagap.

"Mommy, can we go to beach now?" Bilang Lavender yang sudah tidak sabar mahu pergi pantai.

"Shall we go now?"

"Sure. Come sweetheart." Saya berempat sama-sama meninggalkan bilik saya untuk pergi ke pantai.

Ramai pelancong yang datang ke sini untuk menikmati percutiaan mereka. Damien sudah booking satu section untuk kami memandangkan tempat ini sentiasa dipenuhi dengan penunjung yang datang ke sini maka Damien terlebih dahulu sudah booking satu section untuk kami.

"This place is paradise." Puji saya. "Thank you Damien for bringing me and my daughter to this place." Ucap saya dengan senyuman kecil.

"It my pleasure miracle." Bilang Damien dengan senyuman dia yang menampakkan lesung pipitnya.

Lavender dan Dustin sana sudah pergi main pasir yang tidak jauh dari pandangan saya dan Damien. Tiba-tiba saya sekumpulan lelaki melimpasi section kami dan lelaki-lelaki itu tengok saya dengan pandangan yang nakal.

"Stop staring at my girl." Bilang Damien dengan nada yang keras kepada sekumpulan lelaki itu terus mereka beredar dari section kami selepas dengar amaran keras Damien.

"Damien, that was rude." Bilang saya.

"They're staring what's mine. I don't like it at all." Bilang Damien dengan nada yang tegas dan muka yang serious.

"Damien, they are not looking at me. They a lot of hot women at here for them to look." Bilang saya walaupun saya tahu sekumpulan lelaki tadi memang tengok saya tapi saya tidak mahu mood bercuti Damien terganggu hanya disebabkan saya.

"You're hot in my eyes miracle, that way I hate those guys staring something for only my eyes." Bilang Damien dengan serious.

"Okay, okay." Saya mengalah.

"Next time only wear that when you are alone with me." Arah Damien yang buat saya terkejut. Apa maksud Damien ni?

"What do you mean? I can't wear bikini anymore?" Tanya saya dengan nada yang tidak percaya.

"You can but only when you are with me only." Bilang Damien dengan tegas sambil tengok saya dengan pandangan yang tajam.

"But...." Belum sempat saya habis cakap tiba-tiba ada satu perempuan berhenti di hadapan section kami.

"Damien." Panggil perempuan itu. Saya tengok Damien yang seperti terkejut melihat perempuan ini. "Hai, how are you? It's been long time I haven't see you." Bilang tu perempuan dengan senyuman.

"Imogen, what are you doing here?" Tanya Damien.

"I was on vacation with my friend." Bilang tu perempuan yang bernama Imogen.

"I see."

"How about you? What are you doing here?" Tanya Imogen lalu dengan tidak segan silu Imogen duduk di sebelah Damien.

"I'm also on my vacation with my family." Bilang Damien. Saya nampak Damien cuba menjarakkan dirinya dari Imogen.

"Family? You mean you and your son?" Tanya Imogen.

"Yes but I also on vacation with my girl." Bilang Damien lalu menarik bahu saya dekat dengannya.

"Your girl?"Hilang terus senyuman Imogen bila Damien mention my girl kepada Imogen.

"Yes. Miracle, this is my friend Imogen." Damien perkenalkan saya dengan Imogen.

"Hi, nice to meet you Imogen. My name is Avery." Saya hulur tangan saya untuk bersalam dengan Imogen.

"H... hi I'm Imogen." Bilang Imogen sambil tersenyum tapi nampak dia senyum paksa.

"Damien, how about we have dinner tonight." Ajak Damien.

"I'm sorry Imogen but I already promise to have dinner with my family tonight. Maybe next time when we meet again." Tolak Damien.

"I see. Well I should go now, my friend already waiting for me. Nice to see you again Damien." Bilang Imogen lalu meninggalkan kami berdua.

"She seem like a nice girl. You should woo her." Bilang saya sambil bergurau.

"She was my ex-girlfriend before I'm with Diana. Imogen just want my money and she is cheating on me." Cerita Damien.

"Well good thing is after you broke up with her you meet Diana." Bilang saya.

"Yeah. It's like god want to send me a better partner for me. God send me Diana" Bilang Damien dengan senyuman apabila dia teringat akan Diana. Tidak tahu kenapa saya sedikit terasa apabila melihat Damien masih belum dapat move on.

"Yeah, you're lucky man to have Diana love." Bilang saya sambil tersenyum kecil.

"In my eyes Diana is perfect for me." Bilang Damien lagi.

Ayat Damien bagaikan jarum yang tajam menucuk hati saya tapi kenapa saya perlu terasa sakit bila Damien masih belum dapat move on dari Diana? Hubungan saya dan Damien hanya sebagai kawan, majikan dan pekerja tapi kenapa saya rasa sakit?

"I want to play with Lavender and Dustin."

Mata saya sudah berkaca-kaca menahan air mata yang hendak keluar jadi sebelum air mata saya tumpah di hadapan Damien lebih baik saya menjauhkan diri saya dari Damien. Kenapa saya perlu menagis untuk Damien? Adakah saya sudah jatuh cinta dengan Damien?


To Be Continued...

Stay Tuned...  

FATE (COMPLETED)Where stories live. Discover now