Cambridge,Massachusetts,Amerika
Pagi telah menyambut negeri Paman Sam dengan ceria. Tak ada tanda-tanda hujan akan datang. Itu artinya Rainnya ataupun dirinya sedang tidak bersedih. Aldi tersenyum. Senyum yg indah, senyum yg selalu disukai banyak orang dari dirinya
Ia menyesap Mocca Lattenya dalam-dalam. Kemudian membuka flap ponselnya. Jari-jarinya tampak indah bermain diatas layar ponsel. Aldi menuliskan sesuatu yg bertuliskan:
Good Morning MyRain.Have a Nice Day😚🌈
Ya, setiap pagi Aldi selalu menuliskan kata-kata itu, walaupun tidak ia kirim kepada gadis yg sangat dirindukannya. Setelah ia melakukan hal yg kecil seperti itu, dapat membuat rindunya terobati seketika. Walaupun rindunya tak terobati seratus persen total. Karna wajar saja, satu bulan baginya seperti satu tahun. Tapi Aldi tetap bertahan walaupun kini ia lost contact dengan gadisnya itu
Kini Aldi kuliah disebuah Campus ternama di Amerika. Harvard College University. Ia membidangi jurusan Management dan bisnis karna Aldi ingin menjadi Direktur Utama disebuah Perusahaan ternama milik Papanya AGY Fondation.
Tak terasa Mocca Lattenya yg sedari ia seduh kini sudah kosong. Kembali senyumnya terukir diwajah tampannya. Dari sebuah balkon yg cukup luas, Aldi kembali kekamarnya yg bernuansa monochrom. Ia duduk dikursi belajarnya dan mengambil secarik kertas lalu Aldi menuliskan sebuah Puisi
Thingking of Rain
Rain...
You know what? I so miss you :(
Kau tau berapa dalam rinduku padamu?
Sungguh tak mampu ku mengiranyaMyRain..
Seputih salju selembut sutera
Banyak wanita yg mendekat padaku
Namun, tak ada yg mampu menggantikan dirimuRain...
Kau permataku
Tetaplah menjadi intan yg sangat berharga
Rindu yg kini sedang kita alami
Akan menjadi kebersamaan yg abadiKau cinta duniaku
Akhiratku
Hingga Ajal menjemput kita
Kau tetap menjadi cinta selamanyaRain...
Berjanjilah kau akan senantiasa setia padaku
Rain...
Aku ingin kau mendengar kata-kata ku ini
"Te Amo Mi Amor"Terbentuk satu puisi ciptaanya yg begitu syahdu didengar, bilamana Aldi sendiri yg mengucapkannya langsung kepada kekasihnya Mariani Akira. Dan tanpa ia sadari sebuah air mata kerinduan menitik dikertas putihnya itu. Bukan berarti ia sedang bersedih, melainkan sangat merindukan penyemangat hidupnya
Sibolga, Indonesia
Satu bulan berlalu tiada kabar darinya. Membuat Arin kadang kala bersedih bahkan menangis. Namun dengan sesegera mungkin ia menghapus kesedihannya itu karna ia tau ini adalah bagian pertama dari ujian cinta selamanya. Sekarang Arin kelas XII SMA. Tak ada Aldi dan Jo lagi disekolah. Ia hanya ditemani sahabat kesayangannya Allycia Dendrada
Saat ini, Arin menuju keparkiran sekolah. Karna bel sekolah telah berbunyi. Semua siswa sangat senang bila mendengar bel pulang. Begitu juga dengan Arin dan Allycia.
"Yayyy, kita pulaangg" Arin berseru girang sambil merangkul bahu Ichaa yg sedari tadi sibuk dengan helmnya
"Astaghfirullah'al 'adzim.. Ariiinnn. Comedown dong. Lo tau kan, gue dari tadi susah batt pake ni helm"
Icha yg jarang sekali mengucap , kini mengucap akibat ulah kawan sejolinya sendiri. Arin yg mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak
"Hahahaha ulululuuu (mencubit pipi Icha lalu memutarnya kekanan dan kekiri) ca'abat nya Arin udah pinter ngucap nih.. Hahaha" ujar Arin terkekeh sambil memegangi perutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine & Rain
Teen FictionBayanginn gimana yah, kok Sunshine mencintai Rain sihh?? Bukannya, Matahari sama Hujan itu gak bisa bersatu yah? Btw, kok bisa sihh Sunshine dan Rain itu ketemu? Aldi Indra Yudhatirta cowok terFamous disekolah SMAN2Sibolga Orangnya yg ambisius n...