SFTP.23

851 79 7
                                    

Chapter 23 : Sosok Kakak yang Dirindukan

"Ah?" Mel yang masih pusing dikejutkan oleh permintaan maaf Yue, "Sekarang kenapa malah kau yang meminta maaf?!"

Entah kenapa, Mel memiliki perasaan kalau dia harus memarahi kebodohan gadis di depannya. Ah, maksudnya orang di depannya, jika dia menyebutnya seorang gadis, sepertinya ia masih akan merasa tersinggung.

"Siapa itu?" Pada saat itulah mereka melihat seorang lelaki keluar dari rumah besar itu. Ketika mereka melihat lebih jelas, lelaki itu adalah Henrie!

"Penjaga__." Mulut Mel langsung tertutup oleh sebuah tangan kecil, matanya langsung melebar dan ingin memukul pemiliknya ketika melihat bahwa orang itu tentunya adalah Yue. Manusia yang rapuh. Batin Mel tanpa sadar dan langsung menarik kembali kekuatannya.

Yue meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, kemudian mereka mulai mengikuti jejak Henrie.

Mel memperhatikan sosok kecil itu dari belakang, selama ini kau adalah sosok yang begitu tangguh dan aku hormati karena kekuatanmu, walaupun sampai saat ini masih sama. Tapi melihatmu yang terjebak dalam tubuh kecil itu, aku tidak bisa menahan diri dan mulai merasa kalau kau adalah gadis manusia yang harus dilindungi karena begitu rapuh. Mel yang tersadar oleh pikiran anehnya langsung menggeleng pelan, dia mulai memusatkan perhatiannya pada sosok Henrie yang berjalan sendiri tidak jauh di depan mereka.

Langkah Henrie terhenti di depan sebuah rumah besar lainnya, namun rumah itu terlihat lebih seperti gudang.

Ketika Henrie masuk, Yue langsung memerintahkan Jun untuk membukakan mereka jalan. Lubang hitam vertikal yang lebih tinggi dari biasanya muncul, tentu ini disebabkan oleh Mel yang memiliki tubuh lebih tinggi dari Yue.

Langkah mereka langsung terhenti ketika melihat bahwa Henrie tengah memecahkan rantai yang mengikat kuat seekor Eater dengan tubuh yang amat besar dan butal, sekiranya 6 meter.

"Apa, apa yang dia lakukan?" Mel menatap Eater bertubuh besar itu tidak percaya. Sesaat yang lalu dia masih berusaha untuk percaya pada Henrie, namun pandangan itu berubah seketika setelah melihat Eater bertubuh besar itu.

"Siapa di sana?!" Henrie langsung membalik badannya, berdiri di depan Eater tersebut seolah berusaha melindunginya.

"Kukuku.. aku tidak menyangka, seorang Henrie yang tadinya amat dicintai oleh sang raja akan memilih jalan yang salah dan melukai para manusia yang gurumu sendiri lindungi. Aku tidak dapat membayangkan, wajah seperti apa yang akan gurumu berikan." Mel melangkah maju, meninggalkan Yue yang masih berada dalam gelap bayang.

"Siapa__." Napasnya tertahan, tubuhnya agak bergetar, "Jadi kau sudah tau, ha~h, kalau begitu percuma semua hal yang aku lakukan dengan Quinne. Kau bahkan telah mengetahuinya, satu-satunya__ tunggu, kau.. bukan makhluk itu, matamu hijau.. kebiruan.." Kalimat Henrie terhenti. Seolah sebuah kenyataan memasuki pikirannya, ujung bibirnya langsung naik, "Tuan Mel, apakah itu kau?!"

"Ha? Tentu saja ini aku." Mel menatap Henrie aneh.

"Syukurlah itu kau, aku kira aku harus melawan seluruh penjagamu nanti. Bisakah kita berbicara?"

"Berbicara? Apakah kau tidak dengar apa yang__."

"Kumohon! Tolong bantu sukseskan rencana kami!" Henrie tiba-tiba menundukkan kepalanya, tubuhnya perlahan membungkuk.

Soul From The Past[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang