Chapter 15: Takdir

998 70 4
                                    

Setelah Ryouta kembali ke penginapan, terlihat Feli yang sedang bersedih menunggunya.

"Aku pulang!" ucap Ryouta kepada Feli yang sedang bersedih itu.

Kemudian Feli melihat ke arah Ryouta yang berada di depan kamarnya.

"R-Ryouta? Kau darimana saja?" tanya Feli dengan kesal.

Ryouta pun menghela nafasnya.

"Aku habis menantang seseorang, jika kau ingin menonton pergilah ke alun-alun kota besok pagi."

Feli merasa terkejut dengan perkataan Ryouta itu.

"Menantang siapa?" ucap Feli dengan kesal.

"Kelly, aku menantangnya berduel."

"Kelly!? Kau tidak bisa menang melwannya!"

Karena Feli dari tadi hanya mengoceh terus, akhirnya Ryouta berjalan ke kamarnya.

"Kau mau kemana Ryouta!?" ucap Feli sambil kesal karena perkataanya diabaikan.

"Sudah jelas bukan!? Aku ingin tidur." ucap Ryouta.

♦♦♦

Hari pertandingan Ryouta melawan Kelly telah dimulai.

Orang-orang sudah berkumpul di lapangan istana, karena berita yang sudah tersebar maka dari itu tak heran orang-orang mengetahuinya.

"He..!? Orang itu tidak datang?"

"Mungkin dia takut karena salah menantang orang."

"Kau benar.. Yang dia tentang adalah Kelly sang maniak bertempur sih." ucap beberapa penonton mengenai Ryouta.

Sementara Kelly terus menunggunya sambil duduk di kursi disana.

Beberapa saat kemudian Ryouta akhirnya muncul ditemani oleh Feli, Fiona dan Miyuki.

"Rupanya kau datang juga." ucap Kelly dengan menyindir Ryouta.

Seperti biasa Ryouta menggunakan jubah untuk menutupi tangan monsernya itu.

Disaat yang bersamaan, munculah seorang petualang berbadan kekar yang mempunyai pedang besar di punggungnya.

"Supaya pertandingan ini adil aku akan menjadi wasit kalian!" seru pria itu dengan lantang.

Merasa terganggu Kelly bertanya pada petualang tersebut.

"Siapa namamu?"

"Nama saya Beron, saya petualang Rank A."

Kemudian Kelly bingung tujuan pria itu untuk menjadi wasit, akhirnya Kelly mencoba untuk bertanya padanya.

"Kenapa kau ingin menjadi wasit Beron-san?"

"Sebelum itu mohon maaf dengan kelancangan saya tuan putri, karena anda dari istana saya akan memastikan pertandingan ini tidak ada campur tangan siapapun termasuk kerajaan."

"Baiklah, kau boleh melakukannya."

Kelly pun menghela nafasnya dan menatap kembali Ryouta.

"Baiklah apa kalian berdua siap?"

Kemudian Ryouta dan Kelly menganggukan kepalanya bahawa mereka telah siap.

Revenge Of HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang