Misaki dan teman sekelasnya termasuk Asagi telah menyelesaikan dungeon yang Ryouta telah taklukan. Mereka juga di pindahkan ke hutan tempat Ryouta di pindahkan.
"Ini dimana?" Tanya Misaki yang kebingungan.
Kini murid telah di bagi menjadi dua bagian. Yang pertama mengikuti Misaki dan yang kedua mengikuti Keiko untuk berdagang. Karena hal itulah tim Misaki telah kehilangan sebagian besar pasukan yang mereka bawa kedalam dungeon.
"Sepertinya aku ingat tempat ini." Ujar Guroin sambil mengingat kembali tempat ini.
Setelah beberapa saat Guroin mengingat, akhirnya dia mengingatnya dengan jelas.
"Aku ingat! Tempat ini perbatasan benua Elf dan Iblis."
Walaupun Guroin tahu keberadaan mereka, tapi Misaki sedang berpikir keras. Dengan mengkerutkan alisnya sambil memegang dagu.
"Ada apa Arata?" Tanya Yudho dengan menepuk pundaknya.
"Ah... Tidak, jika ini perbatasan benua elf dan iblis seberapa jauh jarak dari sini ke benua manusia?"
Setelah Misaki mengucap hal yang seperti itu, murid yang lain terkejut dan panik. Bagaimana mereka akan kembali, itu yang ada dipikiran mereka.
Karena situasi yang tak kondusif, Misaki mencoba menenangkan mereka. Sebagai ketua kelas, itu sudah kewajibannya untuk mengatur kelas.
"Tenang semuanya, jika kalian panik seperti itu kita tidak akan bisa bertahan, ditambah kita berada di hutan yang sangat lebat!"
Dengan kata-kata bijaknya para Murid mulai merasa tenang. Dan mencoba memahami situasi yang mereka hadapi. Dibandingkan didalam dungeon, situasi ini lebih baik.
Ditengah pembicaraan Guroin mengingat satu hal penting yang harus disampaikan.
"Anak-anak aku baru ingat, didekat sini ada kota netral yang bernama kota Ferin. Disana kita bisa beristirahat dan mencoba menjadi petualang."
Mendengar itu misaki dan murid yang lain tersenyum dan merasa senang karena tidak perlu hidup susah didalam hutan yang lebat itu.
Akhirnya mereka semua berjalan menuju kota Ferin untuk mencari tempat tinggal.
Sesampainya disana mereka terlihat bingung dengan warga sekitar yang mengabaikan mereka begitu saja.
"Hoi kapten Guroin, kenapa mereka tidak menyambut kita? Bukankah kita pahlawan?" Tanya Sakamoto Seiji.
Sakamoto Seiji adalah orang yang mengejek Ryouta saat melihat status miliknya saat sesi pembagian kartu status.
"Ya walaupun kalian adalah pahlawan, tapi kota ini terletak di perbatasan negeri elf dan negeri demon."
Seiji semakin ngotot walaupun di beritahu oleh Guroin.
"Memangnya kenapa? Mereka seharusnya tahu kalau kita ini pahlawan!"
Teman-teman yang lain hanya menghiraukan sikap Seiji. Karena tidak ada gunanya mereka ikut campur dan membuat masalah ditengah kota.
Melihat Seiji yang bersikap kekanak-kanakan membuat Guroin geram dan tanpa disengaja memukul wajahnya.
Arata langsung mendekat pada seiji dan bertanya pada Guroin.
"Kapten, apa maksud dari tindakanmu ini?"
Kemudian Guroin menghela nafasnya dan menyesali perbuatannya.
"Maaf, aku kelepasan. Begini, walaupun kalian ini pahlawan, jika kota yang terletak dari ibukota itu jauh maka inilah yang terjadi, kau tidak dianggap sebagai pahlawan maupun disambut seperti layaknya seorang pahlawan."
![](https://img.wattpad.com/cover/163856849-288-k232390.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Of Hero
Aventura[Synopsis] Berkisahkan Seorang remaja yang bernama Nakamura Ryouta yang dipanggil kedunia lain bersama teman sekelasnya, mendapatkan skill ampas dan dikhianati oleh teman sekelasnya karena lemah. Dan ingin membalas dendam ke teman-temannya, apakah a...