Chapter 20: Pencarian Dimulai

722 49 11
                                    

Mereka akhirnya kembali ke guild untuk membagi menjadi 2 tim. Karena tidak mungkin mereka menjalankan misi sendirian, apalagi perlengkapan yang mereka gunakan hampir rusak.

Sesampainya di guild mereka tidak melihat Asagi dimanapun. Karena Arata takut terjadi apa-apa padanya, dia langsung bergegas dan bertanya dengan resepsionis yang berbeda.

"Permisi, apa kau lihat gadis healer dengan rambut segini(sebahu) bewarna coklat?"

"Maaf aku tidak melihatnya."

Arata semakin panik, karena Asagi hilang entah kemana. Tanpa berpikir panjang Arata memanggil murid-murid yang lain untuk berkumpul.

"Semuanya, hari ini kita akan fokuskan untuk mencari Shiraishi, bisa gawat jika dia diculik oleh orang lain."

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Arata, murid-murid semakin khawatir dan berapi-api untuk mencari keberadaan Asagi.

"Baiklah, ayo kita berpencar." Seru Arata

Mereka pun mencari keberadaan Asagi disekitar guild maupun hutan. Bahkan mereka rela memasuki kamar mandi perempuan untuk mencarinya.

Note: Arata itu Misaki, Name Misaki Arata.

Awal mula sebelum kejadian hilangnya Asagi.

"Namanya adalah Nakamura Ryouta."

Mira pun merasa terkejut dengan nama yang disebutkan.

"(kenapa pahlawan Healer ini mencari Ryouta-san?)" Gumam Mira.

"Jadi, apa kau mau membantuku?"

"Aku mau membantumu, tapi yang jadi masalahnya adalah keberadaan dia sangat jauh dari sini."

Asagi langsung menyadari perkataan Mira mengenai Ryouta.

"Maksudmu, Ryouta masih hidup?" Tanya Asagi dengan menatap wajah Mira.

"Ya, Ryouta masih hidup!"

Naluri Asagi pun berbicara, Asagi langsung berpikir apakah ini penipuan atau bukan. Jika ini penipuan maka taruhannya adalah nyawanya. Karena ini adalah dunia lain yang berlakunya hukum rimba.

Karena ada tawaran seperti itu, Asagi akan menanggung resikonya sendiri. Dan menjadikan nyawanya untuk dipertaruhkan.

"Kalau begitu bisa aku antar kesana?"

"Baiklah, tapi kau tidak boleh ketahuan oleh teman-temanmu yang lain, bagaimana?"

"Baiklah, aku siap jika itu maumu."

Mira akhirnya mengajak Asagi menyelinap ke pintu belakang dan meminta temannya menggantikan Mira untuk menjaga resepsionis.

Mira memutuskan untuk pergi melewati pintu belakang. Karena gerak-gerik Mira mencurigakan, Tanpa pikir panjang Asagi pun bertanya padanya.

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku tidak ingin direpotkan teman-temanmu, oleh karena itu kita lewat pintu belakang supaya tidak ketahuan."

"Begitu.."

Mereka pun akhirnya pergi menyewa kereta kuda dan pergi secepat mungkin dari kota Ferin.

Sementara Arata sedang mencari keberadaan Asagi. Dikereta kuda Asagi menanyakan maksud dari pelarian ini pada Mira.

"Anu.. Mira-san, kenapa kita harus terburu-buru?"

"Itu karena temanmu itu orang yang sangat tangguh, dan juga.. jika aku menyentuhmu sedikit saja mungkin mereka akan langsung menghajarku."

Perkataan Mira membuatnya teringat peristiwa dulu tentang Ryouta. Asagi berpikir, jika sesama teman saja seperti itu apalagi dengan orang yang tidak dikenal.

Revenge Of HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang