1

4.4K 342 18
                                    

Berduaan di private room bersama seseorang yang kau cintai membuat hati berdebar-debar. Itulah yang dirasakan seorang gadis bernama lengkap Kim Chaewon. Chaewon—siswi kelas 3 SMA itu tengah bersama dengan kekasih yang dia cinta. Kenalkan, kekasih Chaewon bernama lengkap Kim Sunwoo. Casanova tampan dari sekolahannya.

.

Chaewon mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat. Dia hanya bisa mengigit bibir bawahnya saat Sunwoo mengecup leher jenjangnya dengan lahap. Rasanya begitu menggelitik—namun diam-diam Chaewon menyukai sensasi itu. Chaewon ingin bersuara tapi dia menahannya. Membiarkan laki-laki itu mengecupi lehernya perlahan-lahan. Ini sudah lebih dari 5 menit dan Chaewon tidak bisa menahannya lagi.

"Sunwoo..." lirih Chaewon.

Sunwoo menghentikan aktivitasnya dan menatap Kim Chaewon penuh tanda tanya. Chaewon hanya diam namun beberapa detik kemudian dia terkejut dengan serangan Sunwoo yang tiba-tiba. Laki-laki itu langsung menyumpal bibir Chaewon dengan bibirnya. Sunwoo menahan ciuman itu dengan cara menekan tengkuk Chaewon sekaligus untuk memperdalam ciuman mereka.

.

Sunwoo dan Chaewon sudah keluar dari tempat itu namun sebelum pulang Sunwoo mengeluarkan sesuatu dari tas sekolahnya. Ternyata itu adalah sebuah syal. Sunwoo melingkarkan syal itu ke leher Chaewon dan mematikan bahwa bekas merah itu tidak terlihat. Melihat perlakuan Sunwoo membuat Chaewon tertunduk malu.

"Ayo.." ajak Sunwoo.

Sunwoo mengulurkan tangannya kepada Chaewon. Gadis itu langsung menerima uluran tangan Chaewon dan kini keduanya saling bergandeng tangan. Mereka berjalan bersama dengan tangan yang saling bertautan. Udara yang dingin menjadi terasa hangat. Ah.. Sunwoo selalu membuat musim dingin Chaewon terasa hangat bagaikan musim panas.

.

Chaewon sedang belajar seperti biasa di kamarnya. Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu kamarnya. Buru-buru Chaewon mencari sebuah syal dan memakai jaket. Setelah benar-benar siap barulah Chaewon membuka pintu kamarnya.

"Chaewon kau kenapa memakai jaket dan syal di rumah? Apa penghangat ruanganmu mati?" tanya sang ibu.

"Bu..bukan bu. Aku sedang flu dan tetap terasa dingin walaupun sudah memakai penghangat ruangan," dusta Chaewon.

"Oh kau sedang flu. Kalau begitu ayo makan malam dulu. Kebetulan ibu membuatkan sup ayam dan itu masih panas," kata ibu Chaewon.

"Baiklah bu,"

Saat ibunya telah membalikan badan untuk kembali ke ruang makan Chaewon merasa lega. Untung ibunya tidak menaruh curiga yang berlebihan. Bersyukur karena saat ini masih musim dingin. Dulu saat musim panas Chaewon pernah kelabakan karena tidak tahu harus melakukan apa untuk menutupi bekas merah yang disebabkan oleh Sunwoo. Jadi dia hanya berpura-pura telah tidur di dalam kamarnya dan tak lupa mengunci pintu kamar dengan rapat agar tidak ada satu orang pun yang bisa masuk ke dalam kamarnya.

.

Bekas itu tidak mudah menghilang. Minimal 2 hari agar tanda merah itu menghilang. Hari ini Chaewon masuk ke sekolah dengan menggunakan mantel tebal dan syal. Memang orang lain banyak juga yang memakai mantel tapi tidak syal seperti Chaewon. Toh di tempat ini sudah panas.

.

Chaewon masuk ke dalam kelasnya dan melihat kalau Sunwoo sedang duduk di tempatnya dengan tenang. Tak terduga kalau Sunwoo langsung melihat ke arahnya. Chaewon tersenyum pada Sunwoo dan laki-laki itu membalasnya dengan senyuman tipis. Buru-buru Chaewon duduk di tempatnya. Dia melepaskan tasnya lalu mengeluarkan ponsel kemudian tak lama kemudian seseorang datang menghampiri Chaewon dan juga—

Srekk!

Orang itu menarik syal Chaewon sehingga ia naik pitam.

"Ya Lee Nagyung!" pekik Chaewon.

"Kenapa kau marah? Oh kenapa lehermu merah?" tanya Nagyung histeris.

Semua orang kini memandangi Chaewon semua, termasuk Sunwoo. Refleks tangan Chaewon menutupi lehernya yang bercetak merah. Nagyung benar-benar keterlaluan. Walaupun dia sahabatnya terkadang Nagyung sering membuat Chaewon kesal.

"A..alergi," jawab Chaewon.

Setelah mengatakan itu Chaewon langsung pergi dan tak lupa membawa syalnya. Nagyung hanya bisa menatap kepergian Chaewon dengan penuh tanda tanya.

.

Untung saja Chaewon membaca chatting di kakao grup kelasnya yang mengatakan kalau guru Sejarah mereka mereka tidak masuk hari ini. Chaewon pun memilih untuk tidak masuk ke dalam kelas dan menikmati waktu sendirian di atap gedung.

Grap~

Alangkah terkejutnya Chaewon saat seseorang memeluknya dari belakang. Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul orang kurang ajar tersebut namun saat mendengar suaranya Chaewon mengurungkan niatnya.

"Maaf,"

Suara Sunwoo. Dia hapal suara itu, mana mungkin dia lupa dengan suara kekasihnya. Amarahnya meredam lalu Chaewon tersenyum tipis.

"Untuk apa?" tanya Chaewon.

"Pasti kau memiliki waktu sulit karena harus memakai syal ke mana pun. Ya kan?" tanya balik Sunwoo.

"Ti..tidak,"

"Jujur saja,"

Baru saja Sunwoo membisik kepadanya. Tepat di telinganya! Rasanya begitu menggelitik sehingga Chaewon tidak tahan dan membalikan badannya. Kini posisi keduanya masih berpelukan dengan sangat mesranya.

"Aku tidak apa-apa kok," kata Chaewon.

"Baiklah,"

Chu~

Sunwoo mengecup singkat bibir Chaewon setelah itu barulah mereka melepas pelukan masing-masing. Keduanya masih saling menatap satu sama lain. Tatapan mata Sunwoo begitu tajam kepadanya namun Chaewon suka. Dia sangat suka saat laki-laki itu menatapnya dengan sangat lekat persis seperti saat ini.

"Saranghae," ucap Chaewon.

Sunwoo tersenyum tipis lalu tangannya terulur mengusap rambut Chaewon dengan sangat lembut. Tidak ada balasan dari Sunwoo. Chaewon langsung mengalihkan pandangannya ke tempat lain dan menghela nafas dengan sangat pelan—sampai-sampai Sunwoo tidak mengetahui kalau Chaewon saat ini merasa down karenanya. Tidak pernah sekalipun dia mendapat balasan saat Chaewon mengatakan kata cinta kepada Kim Sunwoo. Di juga ingin mendengar Sunwoo mengatakan kata indah itu kepadanya.

"Kapan kau akan bilang mencintaiku juga, Kim Sunwoo?" Batinnya.

𝐒𝐭𝐚𝐲 𝐄𝐯𝐞𝐫 | Sunwoo x ChaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang