[2] Bichi Girls

10 3 0
                                    

Musim dingin tujuh tahun lalu

Minah berlari sekencang mungkin. Jaehyun juga mengekorinya di belakang. Ia menuju sebuah rumah. Minah menekan bel rumah itu dengan tidak sabaran. Angin dingin musim yang dingin bahkan tak terasa lagi sehabis berlari tadi. Napas Minah memburu. Tak sabar untuk dibukakan pagar.

"Sabar Min." Ujar Jaehyun.

Tak lama pagar dibuka dan Minah langsung menerobos masuk.

"Mianhae ajhumma. Minah sedang buru-buru." Jaehyun meminta maaf membungkuk karena melihat Minah yang asal menerobos rumah orang begitu saja.

Minah membuka kamar Solbin. Terlihat gadis itu terduduk dengan air mata yang terus berjatuhan. Minah menggigit bibirnya. Tak tega melihat Solbin menangis dan terluka begini. Ia mendekati Solbin dan memeluknya. Tangisan gadis itu pecah begitu Minah memeluknya. Jaehyun baru saja masuk ke kamar itu. Ia terdiam melihat Solbin. Ia merasa bersalah. Ini juga menjadi salahnya karena sudah mengenalkan Solbin dengan salah satu sahabat lelakinya. Jeon Jungkook.

Minah membantu Solbin berdiri untuk duduk di ranjangnya. Minah sedih melihat tangan Solbin yang luka karena pecahan kaca. Solbin sangat berantakan. Pelukan Minah tak ia lepaskan. Minah menepuk halus punggung Solbin.

Jaehyun duduk di tepi ranjang. Diam melihat kedua gadis yang sedang berpelukan itu. Ia rasanya ingin mengatakan semuanya yang ia tahu. Ia memang mengetahui sesuatu tentang Jungkook namun ia tak mungkin membeberkannya. Ia sudah berjanji pada Jungkook agar tak berkata apapun. Ia juga tak ingin mencampuri urusan mereka. Hanya akan memperumit keadaan.

"Bin jangan nangis lagi dong." Tak dijawab Solbin karena ia sibuk menangis.

"Laki-laki di dunia ini bukan hanya Jungkook. Ingat Bin dia sudah merusak persahabatan kita." Jaehyun sebenarnya tak setuju dengan perkataan Minah, namun ia tak menyelanya karena saat ini bukan waktu yang tepat.

"Kemana Solbin yang aku kenal tegar selama ini?" Bisik Minah.

...

Minah menutupi tubuh Solbin dengan selimut. Ia juga sudah mengobati luka di tangan Solbin. Ia juga membuang tisu-tisu yang berserakan. Jaehyun membantu membereskan beberapa barang yang berantakan akibat ulah gadis itu. Solbin sudah tertidur setelah puas menangis kencang. Minah dan Jaehyun memutuskan untuk pulang.

Selama perjalanan pulang Minah tak banyak berbicara. Ia malah berbelok ke taman bermain. Taman itu dipenuhi salju. Seperti biasa Minah memilih duduk di ayunan. Jaehyun tak protes hanya mengikuti. Ia ikut duduk di ayunan sebelah Minah.

"Arrkkhhh!!!" Teriak Minah berhasil membuat Jaehyun kaget.

"Aku benar-benar benci yang namanya Jeon Jungkook!!"

"Bagaimana mungkin bisa ia menyakiti Solbin! Seharusnya ku patahkan saja tulang-tulangnya! Beraninya dia datang dan pergi sesukanya!" Kesal Minah.

"Minah-ya, aku rasa ini bukan sepenuhnya salah Jungkook juga." Minah menyerngit tak paham.

"Kan aku yang mengenalkan mereka berdua." Kata Jaehyun.

Minah menghembuskan napasnya dengan nyaring, "tetap saja seharusnya ia bisa bertanggungjawab. Masa sudah sudah membuat anak orang baper malah hatinya diporak-porandakan."

"Ah molla!" Lanjut Minah.

Mereka terdiam untuk beberapa saat. Sebenarnya Minah agak kesal juga dengan Jaehyun karena Jaehyun yang mengenalkan Solbin dengan lelaki brengsek itu. Kalau tahu begini mending kemaren Jungkook tidak usah diajak saja.

Meet Me in Spring : Letters to Remember #SEASONSERIES | ✔️Where stories live. Discover now