[4] Cherry Blossoms

9 2 0
                                    

Musim semi setahun lalu

Solbin memberikan kopi kepada Minah yang tak bosan menatap sakura. Ia menggelengkan kepalanya. Ternyata di sini ada yang lebih menyedihkan daripada dirinya dulu. Minah masih setia mendatangi pohon sakura ini meski sudah menjadi tahun keenamnya. Dan ini sudah tahun keenam bagi Solbin pula menemani Minah setiap liburnya. Sekarang Solbin sudah tak tinggal di Jepang lagi. Ia sudah memulai usaha sushinya sejak setahun lalu. Menyebabkan ia jadi dekat lagi dengan Minah. Bahkan terkadang mereka masih suka bernostalgia mengingat zaman SMA. Lalu teringat lagi pada Miyeon. Mereka benar-benar hilang kontak sejak lima tahun lalu.

"Mau sampai kapan menunggu Jaehyun?"

"Dia bahkan tak pernah menghubungimu lagi sejak setahun lalu."

"Apalagi alasannya? Apakah laki-laki memang banyak alasan?" Cerewet Solbin.

"Dia pasti punya alasan Bin. Aku yakin dia akan datang." Kekeuh Minah.

"Tapi sampai kapan harus ke tempat ini?" Solbin mulai lelah.

"Kalau kamu tidak suka kamu tidak perlu menemaniku." Minah agak marah.

"Bukan begitu Min. Cuma kamu sendiri yang bilang agar aku move on dari Jungkook. Aku lakukan itu. Tapi kamu sendiri?"

"Case kita beda Bin. Jaehyun memintaku untuk menunggu. Wajar aku menunggunya."

"Tapi sampai kapan? Sampai dia membawa berita tentang pernikahannya?" Solbin langsung menutup mulutnya.

"Maksudmu?"

"Aniya Min." Solbin memalingkan wajahnya.

"Solbin-ah? Jujur padaku." Minah menarik Solbin hingga menghadap dia.

Solbin menggigit bibirnya yang keceplosan. Ia merutuki diri sendiri kenapa bisa keceplosan. Tidak seharusnya Minah mengetahui semuanya. Minah akan terluka karena ia tahu Minah begitu mencintai Jaehyun. Dari dulu hingga sekarang. Mata mereka berdua berubah sendu. Minah benar-benar tak mengharapkan jawaban yang menyakitkan. Solbin tak yakin ia mampu menyampaikannya.

"Ahn Solbin." Ucap Minah lagi.

"Mianhae Minah. Jaehyun sudah menikah setahun lalu dengan wanita lain. Makanya dia tak bisa menghubungimu lagi."

"Kamu bohongkan?"

"Mianhae." Ucap Solbin lagi.

"Katakan ini bohong Solbin." Solbin menengadahkan kepalanya menatap langit.

"Bohongkan?"

"Kenapa aku harus bohong Min? Jaehyun sendiri yang bicara." Air mata Solbin mengalir.

"Bagaimana mungkin? Kenapa kamu tidak katakan dari dulu? Kamu..." Minah sudah tak sanggup untuk berkata.

"Aku kecewa Bin." Minah meninggalkan Solbin yang terdiam.

"Kamu pantas kecewa." Lirih Solbin.

"Maafkan aku." Solbin menutup matanya dan membiarkan air matanya mengalir.

Minah menangis sejadi-jadinya di dalam mobil. Ia menyesal sudah menunggu Jaehyun selama itu jika pada akhirnya ia hanya dipermainkan. Ia menyesal sudah mengharap lebih pada lelaki yang ia yakini memiliki perasaan yang sama. Apa arti semua perkataannya? Sikapnya? Senyumnya? Apa Minah dibodohi? Apa mereka semua mempermainkan Minah karena Minah bukan berasal dari keluarga yang sama seperti mereka? Pikiran Minah kacau hingga ia menduga-duga dengan liar. Tak ada yang baik dari menduga-duga namun ia terpaksa begitu karena semua orang bersikap berbeda padanya.

Meet Me in Spring : Letters to Remember #SEASONSERIES | ✔️Where stories live. Discover now