TMYAP Bag 7 : Sakura

200 47 0
                                    

Tiga puluh..

Sudah tiga puluh tangkai bunga sakura yang Yerim terima hari ini. Terhitung sejak Jungkook menemuinya langsung diruang rawat anak, sayangnya Yerim sudah tak berani lagi untuk bertemu bahkan bicara dengan pemuda Jeon itu.

Yerim memutuskan untuk mengasingkan diri dari kehidupan Jeon Jungkook. Bukan karna Jungkook pernah berbuat salah padanya, tapi Yerim benar-benar tak ingin terlihat tak berdaya dan lemah di mata Jungkook.

Kebutaan yang ia dapatkan dua tahun lalu, sudah cukup membuat nyalinya menciut untuk sekedar berharap pada laki-laki yang pernah mengisi penuh hatinya .

Yerim terlalu takut untuk kembali mencintai Jeon Jungkook.

Ia tak mau kehidupan Jungkook menjadi buruk dengan kehadiran gadis seperti dirinya di hidupnya.
Yerim juga takut kembalinya Jungkook ke hidupnya pun hanya karna belas kasihan semata.

Berbeda dengan Yerim, beberapa minggu dihabiskan Jungkook untuk terus mendekati Yerim. Kala pekerjaan nya telah selesai, ia tak pernah lupa menyusul Yerim ke ruang rawat anak.

Entah berapa kali penolakan yang Yerim berikan, tak membuat Jungkook menyerah untuk mendapatkan gadis nya kembali.

Jungkook memberikan satu tangkai sakura kesukaan Yerim pada gadis kecil itu lagi.

"Bilang pada Yerim uniie, dia jauh lebih cantik jika tidak melamun. Mengerti? "

"Baik dokter Jeon." jawab si gadis kecil dengan semangat.

Jungkook ikut tersenyum dan memberikan satu buah coklat pada gadis kecil itu.

"Chaa... Ini untukmu, ingat setelah makan coklat kau harus menggosok gigimu. Hmm."

Si gadis kecil mengangguk cepat dan langsung berlari meninggalkan Jungkook. Menghampiri Yerim dan langsung memberikan bunga sakura Jungkook padanya.

"Kali ini apa hadiahnya, Sowoon-ah? " tanya Yerim saat tangannya tiba2 menerima sebuah tangkai bunga lagi.

"Coklat." jawab gadis kecil itu polos.

"Kata dokter Jeon, eonni cantik jika tidak melamun seperti ini. " lanjutnya sambil meniru dan langsung lari untuk bermain dengan kawan-kawannya yang lain.

Yerim menghela nafasnya lelah.

Berhenti melakukan ini, Jungkook oppa.

Sementara Jungkook tetap berdiri dibalik jendela menatap Yerim dari jauh.

Masih sama.

Masih tak ada senyuman saat Yerim mendapatkan bunga darinya.. :'(

***

"Hei.. Kenapa masih diluar? " suara berat dibelakangnya sukses membuat lamunan Yerim terhenti.

Sebuah mantel hangat menutupi tubuhnya. Yerim tersenyum walaupun ia tak dapat melihat orang yang memasangkan mantel padanya.

"Hanya mencari angin, oppa. Apa musiknya terlalu berisik?" Yerim meraba tempat duduk disampingnya guna mencari ponsel nya.

Sebuah musik bergenre pop memang mengalun dari ponselnya sejak tadi.

Yerim menekan tombol volume ponselnya hingga tak bersuara.

"Tidak. Apa yang sedang kau pikirkan? Mau bercerita? " tawar lelaki berlesung pipi itu.

Merasa tak mendapat respon atas tawarannya, Jaehyun berinisiatif membuka pembicaraan.

"Apa ini tentang dokter baru itu? Kau mengenalnya ?" tanyanya.

Gelengan kepala Yerim berikan sebagai jawaban.

"Aku tidak mengenalnya, oppa. "

"Benarkah? Tapi aku tadi-

"Aku sungguh tidak mengenalnya, jangan membahasnya lagi. Kumohon."

Jaehyun terdiam, sebenarnya ia sudah tau tentang masa lalu Yerim dan Jungkook.

Saat tak sengaja mendengar obrolan dokter Min dan dokter baru itu beberapa waktu lalu.

"Baiklah. Tapi kau harus berjanji padaku."

Yerim menoleh ke arah suara Jaehyun, walau tak ada kalimat yang keluar dari mulutnya. Yerim tetap menunggu kelanjutan ucapan Jaehyun.

"Buka hatimu dan berikan dia kesempatan. Jika dia menyakitimu, aku yang akan pertama kali menghajarnya. Jangan merendahkan dirimu lagi, Yerim-ah. Kau pantas dicintai dan mendapatkan pria baik."

Dan selanjutnya terdengar sebuah isakan pilu dari gadis tunanetra itu.

Tbc......

Bismillah.... Apa kabar pembaca Jungri? Maaf ya kemaren story ini sempet di unpub.
InsyaaAllah sekarang mau ngelanjutin nulis ini lagi, mudah2an lancar dan ga ada kendala sampe end nanti .. Amiin...

Ohya makasih banyakk yang udah vote dan masukin story ini ke perpus kalian.. 💕💕💕
Buat sider terima kasih juga udah baca, walaupun gada vote atau komen aku berharap kalian semua suka sama story ku..

To Me You Are Perfect [JungRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang