Menerobos awan hitam
Berpacu dengan kuda bermesin
Menghadang angin malam
Tak lupa menerjang lebatnya hujanDiriku berteriak
Memompa detak jantung
Air berlinang dari ufuk mata
Tak kuasa tangisanpun turut mewarnaiAku lelah melaju kencang
Deruan klakson kendaraan turut memekakan telinga
Aku rabun, hampir buta
Tak kuasa aku menahan air hujan yang akan turun membasahi pipi
Aku hampir jatuh
Pikiranku tak ditempat
Penyesalan selalu terputar ulang dikepala
Aku mengadu pada angin
Aku bicara pada hujan
Aku berteman dengan jalan
Maka pada dasarnya
Siapa juga yang disalahkan?
Aku yang berujung pada penyesalan
Aku juga yang disalahkan.#wth
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku Ceritamu
PoezjaSebuah gambaran lingkungan dan jati diri Ini hanya sebuah untaian puisi Tak ada yang tak berarti Enjoy the story