Kemerdekaan

2 0 0
                                    

Terbangun diantara cuitan burung dikala pagi. Angin berhembus lewat jendela rumahku. Dingin yang turut menyelimuti membuat aku enggan untuk membuka mata. Aku ragu seorang diriku dapat bangun dipagi hari dengan rasa bahagia. Aku seorang yang murung. Kala itu adalah 17 Agustus. Aku terbangun dan mendengar suara lantang dari televisi yang membuatku merenung. Aku merinding dibuatnya, suara tegas dari seorang laki laki yang membaca suatu prolog. Kata kata yang diucapkan lelaki itu yang membuatku merenung. Dahulu sebelum kemerdekaan, hanya tembakan demi tembakan yang menjadi alarm bagi setiap insan. Rasa takut yang terus menyelimuti kehidupannya. Hidupnya dihantui dengan ancaman ancaman, yang aku rasa, aku tak dapat menahan itu semua. Harusnya aku bersyukur aku terbangun dipagi hari dengan aman, mendengar naskah proklamasi yang dikumandangkan oleh Bapak Presiden Indonesia yang menandakan bahwa Indonesia sudah merdeka. Hal ini membuat ku memberanikan diri, dan menyadari bahwa aku harus bangga aku tinggal di Indonesia. Negara yang memiliki kenangan suka dan duka hingga akhirnya negaranya merdeka.

Ceritaku CeritamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang