NayKook (Nayeon - Jungkook) Story (✔)

I Am Here (4) End

Budayakan vote sebelum membaca..
Coment setelah membaca..
Oh iya gak nerima coment next ato lanjut yaa..
Kalo ceritanya belum end pasti dilanjut kokk..

🐰HAPPY READINGG🐰

Hari hari pun berlalu, kini para polisi tersebut sudah berhasil meringkus buronan mereka ya itu orang yang selama ini membunuh Chanyeol. Disidang semua berkumpul mulai dari orang tua Chanyeol, orang tua Nayeon dan Nayeon nya sendiri.

Penjahat itu bernama Kyung Soo, dia memang menyimpan dendam sama Chanyeol dan berencana untuk membunuh Chanyeol dihari itu, Kyung Soo sendiri dibantu kedua temannya, yang satu meminjamkannya pistol dan yang satunya membonceng dia untuk lebih mempermudah mengejar Chanyeol yang waktu itu terburu buru untuk menghadiri acara pernikahannya.

Disana Kyung Soo mulai menggedor gedor pintu kaca mobil yang berada dijok belakang tepat dimana Chanyeol duduk, Chanyeol yang melihat itu langsung membuka kaca mobilnya dan empat peluru berhasil menembus jantungnya, sedangkan supir Chanyeol melihat kejadian semua ini, tak tanggung tanggung ia juga menembakkan satu peluru kesupir tersebut hingga mobil mereka oleng dan menabrak pohon.

Disana Kyung Soo langsung kabur, ia kabur keluar kota untuk menghilangkan jejak, polisi terus melacak Kyung Soo selama setahun ini dan akhirnya polisi mencium keberadaan teman yang meminjamkan pistolnya ke Kyung Soo, temannya itu menceritakan keberadaan Kyung Soo sekarang dan akhirnya Kyung Soo tertangkap bersama kedua temannya.

Nayeon yang mendengar kejujuran Kyung Soo segera menunduk, dia menyesal karena menuduh Jungkook sebagai pembunuh Chanyeol. Sejak kemarin Nayeon menunggu kepulangan Jungkook untuk sama sama mendengarkan keputusan pengadilan yang akhirnya pembunuh itu dihukum mati, tapi sejak saat kemarin Nayeon tidak pernah melihat Jungkook lagi, pria itu serius dengan omongannya. Dan sekarang... Nayeon menyesal.

Nayeon kembali kerumahnya, dirumah mewah itu ia sekarang hanya tinggal sendiri, Jungkook tak kunjung pulang sedangkan dia ingin sekali minta maaf ke Jungkook karena selama ini menganggap Jungkook itu pembunuh, dengan memberanikan diri Nayeon mulai masuk kedalam kamar Jungkook, kamar yang gelap dan terlihat usang itu kini dihampirinya, Nayeon mulai membuka gorden kamar Jungkook dan terlihatlah semua barang barang yang tertata rapi dikamar Jungkook, mulai dari boneka pemeberian Jungkook untuknya tapi dibuang begitu saja, sebuah gaun cantik yang diberikan Jungkook dihari ulang tahunnya tidak pernah diterima Nayeon kini tergantung rapi didinding kamar Jungkook.

Nayeon terdiam dan memandang semua pemberian Jungkook yang selama ini ditolak dan dibuangnya ternyata disimpan Jungkook, dia mulai berjalan kearah lemari Jungkook dan membuka lemari yang sudah usang itu, yang tersisa hanyalah baju kaos yang biasa dikenakan Jungkook dan sepatu sepatu Jungkook.

Dia mulai berjalan gontai dan duduk diranjang Jungkook, Nayeon meraih sebuah bingkai foto yang tertera di atas meja kecil Jungkook, yang dilihatnya adalah fotonya sendiri. Nayeon mulai menaruh foto itu kembali, ia membuka laci kecil Jungkook yang sudah tercium aroma bunga mawar, dan terlihatlah puluhan bunga mawar yang sudah hancur tertera rapi didalam laci itu, air matanya sukses jatuh saat melihat bunga yang sudah diinjaknya dan dibuangnya kini tertata rapi didalam laci yangusang itu, suara isakan tangisnya mulai terdengar, Nayeon mengambil setangkai bunga yang sudah layu, dia mulai bangkit dan berlari untuk mengejar Jungkook.

"Hiks..." suara isakan itu terdengar jelas didalam mobil yang sedang melaju, sekarang Nayeon benar benar menyesal karena memperlakukan Jungkook, tidak peduli kalau Jungkook itu suaminya, dan tidak peduli dengan apa yang sudah diberi Jungkook untuknya, sekarang dia sadar kalau ternyata dia memang membutuhkan Jungkook, yang diharapkannya adalah saat Jungkook kembali berucap 'Ada aku disini, buat kamu' saat dia menangisi kepergian Chanyeol, selalu kata itu yang keluar dari mulut Jungkook. Dulu dia menganggap kata itu tak berarti apa apa untuknya, tapi sekarang? Dia ingin sekali pria itu mengucapkan kata tersebut, karena sekarang menurutnya itu sangat berarti.