5. Revenge (1)

2.6K 152 2
                                    

Cast :

▶Jeon Jungkook

▶Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▶Kim Seok Jin

▶Kim Seok Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▶Im Nayeon

▶Im Nayeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading Guyss!!


DUAR DUAR..., suara itu berasal dari sebuah gedung tua tempat persembunyian para buronan yang selama ini dicari polisi, mereka adalah sekelompok pembunuh bayaran yang sudah tersebar diseluruh Korea Selatan bahkan sebagian dari mereka sudah melarikan diri keluar Negeri dan membuat para polisi polisi Korea Selatan susah melacak keberadaan mereka.

"Siapa yang ingin mati berikutnya? Katakan padaku?!" pria berwajah tampan itu mulai menodongkan sebuah pistol api yang berisi peluru timah ke perkumpulan orang orang berwaja bandit yang tengah menyesali perbuatan mereka.

"Maaf...,"

"Kau"

DUAR DUAR..., lagi lagi pria itu melepas dua timah panas tepat mengenai kepala seorang pemuda yang hendak berbicara tadi. Wajah pria itu benar benar kesal saat salah satu anak buahnya tertangkap oleh para polisi polisi tersebut.

"Cukup! Kau keterlaluan, seharusnya kau berfikir jernih bukan malah seperti ini!" dan tampak dari kegelapan seorang gadis bertubuh tidak terlalu tinggi dengan mata bulatnya dan wajah cantiknya itu sudah tergambar jelas

"Kau diam! Atau kau mau melihat kepalaku berlubang?" gadis itu menunduk, ia kecewa melihat sikap kakak kandungnya ini, semua berubah saat empat tahun yang lalu.


Jungkook Pov.

Sekarang aku bisa apa dengan alat ini? Seharusnya aku bertugas menjaga kasir saja dari pada harus menjadi seorang mata mata, apakah dengan seperti ini aku akan bahagia? Lihatlah apa yang ku punya ditasku sekarang, Bom, Cairan mata berbentuk bom, peluru peluru yang berada dibeberapa kotak dan sebuah senapan keluaran terbaru, tak lupa juga ada tembakan brand disini.

Huft..., ini sudah menjadi keputusan ayahku, yang ku mau hanya bahagia dengan orang yang akan menjadi istriku kelak, mengubah sikap anehku terhadap anakku sendiri. Dan memberi sebuah perhatian, kasih sayang, nafkah pun juga. Bukan malah bermain kejar kejaran terus tembak mati kalau tidak tangkap dan serahkan atau mengintip orang yang sama sekali tidak ada masalah denganku pada akhirnya bermasalah juga.

Perkenalkan, Namaku Jeon Jungkook. Mereka biasa memanggilku dengan sebutan Detektif Jungkook, apa menurutmu itu keren? Haha kalau menurutku sih keren tetapi tidak sekeren perjuangannya, disini aku diutus ayahku sebagai detektif atau Mata mata.

Dan sekarang misi pertama-ku adalah mencari biang dari pembunuh bayaran tersebut, pertama? Haha iya, ini tugas pertamaku, sebenarnya ini tugas yang ke sepuluh kali tetapi tidak satupun aku berhasil dalam mengerjakan tugas itu dan kata ayahku ini tugas terakhirku, kalau aku berhasil aku bakalan mendapatkan sebuah penghargaan dari President, entahlah! Aku berfikir kalau ayahku berbicara kepada anak berumur 4 tahun.

Ayahku? Kalian pasti bertanya tanya kenapa sedari tadi ayahku yang mengutusku? Ayahku seorang kapten di perkumpulan tentara, dan menjadi jenderal diangkatan Laut. Jadi dia yang berkuasa, tapi aku berfikir masih adalagi atasannya.

"Baik ayah, sekarang kau mau mengutusku kemana? Maksudku, sekarang kau mau mengujiku dimana?" aku benar benar malas menatapnya, sejak kematian ibuku, wajahnya jarang sekali memberi perhatian untukku, mungkin ini pengaruh rasa dendamnya kepada pembunuh bayaran itu.

"Kau bersama kelompokmu akan kukirim ke Bucheon, kudengar disana banyak yang sudah menjadi tawanannya dan sekarang kau ku persilahkan untuk melacak keberadaannya dengan cara menanyakaan ke beberapa tawanannya, dan kau ingat! Kau harus bisa masuk kedalam perkumpulan itu, kau harus mengetahui apa yang akan mereka lakukan selanjutnya! Setelah kau dapatkan bukti yang cukup jelas, kau harus menghubungi kami, dan pastikan kau baik baik saja" jelas ayah, dia memang tidak pernah memperhatikanku, tetapi dia takut sekali kehilanganku. Aku tersenyum kemudian mengangguk dan mengambil peralatan peralatan berperangku.

POV OFF

"Hentikan Nayeon! Hentikan, kumohon! Kau membuatku takut, aku berjanji tidak akan membuatmu kecewa lagi! Jangan lakukan itu lagi, kumohon" gadis itu menggeleng mendengar ucapan kakaknya, ia tak percaya lagi dengan omongan kakaknya yang selalu berjanji dan berjanji untuk tidak menjadi seorang pembunuh lagi, namun namanya juga janji palsu ya yang diterima juga palsu.

"Kau bohong, kenapa kau lakukan ini? Apa kau melupakan janjimu kepada ibu dan ayah dulu? Kau berjanji akan menjadi seorang kakak yang baik untukku, apa kau melupakan itu Jin?" bentaknya dengan tangis yang sudah membanjiri pipinya, gadis itu masih menggenggam erat pistol yang diarahkannya tepat dikepalanya

"aku harus melakukan ini Nayeon! Aku mempunyai rasa dendam kepada para polisi polisi keparat itu yang seenaknya saja mengarahkan peluru ke punggung ayah dengan alasan peluru itu nyasar, mereka tidak punya hati dan aku membalas itu dengan cara seperti ini agar perlahan mereka masuk keperangkapku! Dan aku akan membuat para polisi polisi itu menyesal karena telah menembak seseorang dengan seenaknya, aku benci itu Nayeon" perlahan pria bernama Jin itu mulai mendekat, lebih dekat hingga akhirnya dia bisa mengambil pistol yang ada ditangan adiknya

"Jangan pernah lakukan itu lagi Nayeon, kalau kau mati aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri" katanya sinis dan mencengkram dagu adik kandungnya, gadis itu menangis melihat perubahan sikap kakaknya sekarang.

"sekarang juga kau pulang, jangan pedulikan aku dan kau jangan takut! Entar malam kau harus membuatkanku makanan yang enak, karena aku akan pulang malam ini kerumah" lirih Jin lalu melepaskan cengkramannya dan memeluk adiknya, dia memang tidak pernah tega melihat Nayeon menangis ketakutan melihatnya seperti ini apalagi sampai mengancam bunuh diri didepan maupun belakang Jin, karena itu akan membuatnya sangat sangat merasa bersalah.

"tapi aku masih mau bersamamu, kumohon luangkan waktumu bersamaku Jin! Kau kakak-ku dan apa salah aku membutuhkan waktumu, perhatianmu bersamaku! Hanya kau keluargaku satu satunya Jin" jelas Nayeon membalas pelukannya, Jin terdiam kemudian mencium puncak kepala adiknya lalu memandang adiknya

"Pergi sekarang, atau aku berubah fikiran" Jin beranjak dan membelakangi Nayeon, gadis itu menunduk dan segera pergi dari tempat tersebut.





To Be Continue...

NayKook (Nayeon - Jungkook) Story (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang