Di pagi hari tepatnya hari Senin, semua orang yang masih menyandang status pelajar pasti disibukkan dengan kegiatan yang dinamakan upacara di sekolahnya masing-masing.
Tak terkecuali, seorang ketua osis disalah satu sekolah menengah atas yang elite di Korea. Pukul 06.30 KST pun, dia sudah rapih dan siap untuk berangkat menimba ilmu.
"Ma, aku berangkat dulu ya?" Ucapnya.
"Loh, ngga bareng Papa sayang?"
"Ngga ma, nanti telat. Pa, aku duluan ya?"
"Eh ngga sarapan dulu, nak?" Tanya sang Ayah padanya.
"Nanti aja disekolah. Duluan yaaa"
"Diminum dulu dong susunya sayang!" Teriak sang Ibunda saat melihat anaknya langsung lari menuju pintu rumah.
"Eh iya, hehe hampir aja lupa."
"Oke, udah ya? Aku berangkat dulu. Bye Ma, bye Pa"
Setelah ia berpamitan cipika cipiki dengan kedua orangtuanya, ia pun langsung mengendarai mobilnya untuk bersekolah.
Pagi yang cerah nan damai pun menyertainya, itu terbukti dari perjalanannya menuju sekolah yang tak harus membutuhkan waktu lama, ya walaupun agak mendung sedikit sih cuacanya.
Ia pun akhirnya memasuki perkarangan sekolah tercintanya tersebut.
Semua siswa dan siswi sebayanya bahkan adik tingkatnya memberikannya sapaan selamat pagi. Begitu terhormatnya sekali ya, ketua osis satu ini.
Ditengah-tengah perjalanannya menuju kelas, ia mendengar adanya keributan antar siswi yang tak lain dan tak bukan adalah....
"Hhh... kamu lagi, kamu lagi." Desahnya.
Ia pun langsung lari menghampiri sumber keributan tersebut.
"Hei!" Teriaknya.
"Ngapain lagi sih?"
Semua siswi yang tengah ribut itupun menoleh ke arah suara yang telah menghentikan aksi mereka.
"Ini masih pagi buta loh membuat keributan. Ngga bosen apa?" Tanyanya dengan nada yang selembut mungkin.
Tak ada jawaban dari geng tersebut, ia pun melirik jam yang melingkar ditangannya.
"Sebentar lagi upacara, mending kalian siap-siap gih ke lapangan. Habis itu, kalian ke ruangan osis ketemu saya disana ya?" Perintahnya sambil menatap ketua geng yang dikenal sebagai tukang bully, trouble maker, dan tentunya bad girl.
Tak lupa juga, ia memberikan senyuman termanisnya. Hei, ini pun masih terbilang pagi untuk menebar senyuman semanis itu ya ketua osis!
Seorang siswi yang dibully geng itu pun langsung lari menuju tempat yang menurutnya aman dan berharap tidak akan bertemu geng trouble maker itu lagi. Jika ada tempat persembunyian yang aman disekolah, siswi itu pasti akan memilih untuk bersembunyi selama ia yakini aman dari jangkauan geng itu.
"Selalu aja, merusak momen!" Ucap salah satu anggotanya.
"Kenapa sih selalu datang disaat yang ga tepat?" Imbuh anggota lainnya.
"Bisa ngga sih, sekali aja biarin kita bersenang-senang hei ketos?" Protes anggota lainnya juga.
Semua anggota dari geng itu pun meninggalkan tempat bully-an mereka menuju lapangan untuk upacara, namun tinggal sang ketua dari geng itu yang berjalan bagaikan slow motion menghampiri ketua osis.
"I. Hate. You!" Ucapnya sambil menunjuk-nunjukan jari telunjuknya didada sang ketua osis.
"Iya, i love you too." Balasnya dengan menangkap jari telunjuk dan mengecupnya yang diakhiri dengan kedipan mata nan manja. Oh, tak lupa juga senyuman manis yang memabukkan.
"Ngga usah rayu-rayu aku pake cara murahan kaya gini ya! Kamu udah ngehancurin pagi aku!" Teriaknya sambil menghempaskan tangan ketua osis itu dan meninggalkannya mematung sendiri sambil menatap kepergiannya.
"Jennie, Jennie...."
"Untung sayang."
Ketua osis itu pun lantas menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu dari ketua geng yang tengah merajuk padanya.
---
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [JENLISA x JENSOO]
FanfictionGimana jadinya kalau seorang bad girl, trouble maker, tukang bully, bossy girl disebuah sekolah elit pacaran dengan seorang ketua osis dan memiliki lika-liku kisah cinta yang rumit?