"Jangan diulangi lagi ya?"
Kalimat tanya itu menyiratkan nada yang benar-benar khawatir, ditambah lagi dengan sorot mata Lisa yang menunjukkan "aku ngga mau sampai terjadi apa-apa sama kamu"
Setelah menatap mata Lisa lekat-lekat, Jennie pun menganggukkan kepalanya dan kembali menenggelamkan kepalanya didada Lisa. Memenuhi asupan rongga paru-parunya dengan perfume sweet kesukaannya.
"Mau sampai kapan kaya gini?" Tanya Lisa yang masih mengelus rambut Jennie dengan sayang.
"Hehe, abisnya kamu wangi sih." Jawab Jennie dengan cengiran khasnya yang biasa orang-orang sebut gummy smile.
"Memangnya kemarin-kemarin aku ngga wangi ya?" Tanya Lisa bingung sambil mencium ketiaknya sendiri.
"Ih ngga gitu maksudnya, Lisa! Kamu mah." Rengek Jennie sambil memukul kecil pundak kiri Lisa.
"Ya lagian jawabnya gitu, ya udah yuk masuk rumah. Langit udah gelap, ini lampu teras juga belum dinyalain, kita mau jadi santapan nyamuk?"
"Iya udah. Eh, sebentar deh tas aku mana?" Tanya Jennie kebingungan.
"Tadi kamu taruh dimana?" Tanya Lisa seraya mengambil handphone disakunya untuk menyalakan lampu flash.
"Wait a minute baby! Oh my God." Ucap Jennie tiba-tiba dengan menepuk dahinya.
"Why?" Toleh Lisa saat mendengar ucapan Jennie yang heboh sendiri.
"I think my bag is left in the car, hehe." Cengiran khas Jennie kembali menghiasi wajah lucunya sambil mengangkat 2 jari layaknya peace sign.
Ck, hhh untung sayang Jen. Ucap Lisa dalam hati sambil menggelengkan kepalanya menatap heran kekasihnya yang sudah berlari menuju garasi mobilnya untuk mengambil kunci rumahnya.
"Taddaaa~ here's the key." Pamer Jennie dengan mengangkat kuncinya dan berjalan kearah pintu untuk membukanya.
Saat pintu terbuka, Jennie langsung mempersilahkan Lisa masuk.
"Kok sepi?" Tanya Lisa heran sambil melihat-lihat isi rumah Jennie yang memang sangat sunyi dan senyap.
Karena biasanya, saat Lisa datang ke rumah Jennie asisten rumah tangga Jennie menyambutnya dengan senang. Hal itu kadang membuat Jennie sedikit sebal. Bagaimana tidak, setiap Lisa datang, sang asisten rumah tangga langsung berlari memeluk Lisa dan mencium kedua pipi Lisa secara bergantian hingga terjiplak jelas lipstick merah menyala dikedua pipi chubby Lisa.
Tak hanya itu saja, Papa Jennie, Kim Taeyeon, pun menyambut kedatangan Lisa dengan hangat. Terkadang, waktu yang dimiliki Lisa saat berkunjung ke rumah kekasihnya itu dihabiskan oleh Papanya Jennie untuk mengobrol bersama di taman belakang rumahnya.
Mama Jennie, Tiffany Kim? Jangan ditanya. Sampai sekarang, hubungan Jennie yang sudah terbilang lama dengan Lisa, beliau masih belum memberikan tanda-tanda merestui. Karena sebenarnya, restu Mama Jennie sudah diberikan sepenuhnya oleh calon menantu kesayangannya, Kim Jisoo.
Kabar hilangnya Jisoo pun membuat Mama Jennie yang semula selalu ramah dengan siapapun berubah menjadi dingin terhadap semua teman dekatnya, termasuk Lisa. Lantaran Mama Jennie mengira jika anaknya lah yang telah mengakhiri hubungannya dengan Jisoo hanya untuk Lisa karena Lisa satu-satunya orang yang berani memperkenalkan dirinya sendiri sebagai kekasih Jennie didepan orangtua Jennie setelah Jisoo.
"Papa ada kerjaan di luar kota, Mama ya nemenin Papa. Katanya sih seminggu. Bibi Choi, dia pulang ke rumahnya karena anaknya sakit. So, i'm alone here but, no more now. Cause you're with me. Menginap ya?" Bujuk Jennie dengan puppy eyes kelemahan Lisa.
"Sayang, besok masih sekolah. Aku ngga bawa baju ya karena aku ngga kepikiran bakalan nginep." Ucapan Lisa yang menyiratkan penolakan secara halus.
"Easy peasy. Besok, sebelum berangkat mampir dulu ke rumah buat ganti baju, abis itu baru deh berangkat ke sekolah." Ujar Jennie menaik-turunkan alisnya.
"Kenapa sih aku itu ngga bisa kasih penolakan ke kamu? You win baby. You always win over me." Ucap Lisa frustasi sambil berjalan ke arah dapur untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
"Yeay! Ya udah, aku mandi dulu ya? Kamu kalau mau mandi terserah mau pake kamar mandi yang mana. Nanti kaos sama celana pendek, aku ambilin dilemarinya Papa."
"Nih handuknya. Kalau mau makan, tunggu aku! Kita masak bareng. Okay?"
Chu.
Kecup Jennie kilat dipipi kanan Lisa yang langsung berlari naik ke kamarnya untuk mandi.Ya, malam ini Jennie benar-benar bahagia karena Lisa yang bersedia menginap dirumahnya. Ditambah lagi, sosok yang telah lama menghilang akhirnya tiba-tiba saja muncul kembali dihadapannya.
Hal itu masih menjadi sebuah pertanyaan besar didalam benak Jennie. Selama membersihkan diri, Jennie membiarkan dirinya larut dalam lamunan hanya untuk memikirkan bagaimana nasib percintaannya kelak. Lalisa Manoban, sosok yang tiba-tiba hadir dihidupnya menawarkan obat yang cukup ampuh untuk menyembuhkan luka dihatinya. Kim Jisoo, sosok yang tiba-tiba hilang bak ditelan bumi saat dirinya berada pada perasaan sayang yang masih bergejolak tinggi. Manakah yang harus ia pilih?
🌹🌹🌹
30 menit berlalu saat Jennie meninggalkan Lisa untuk membersihkan diri, Lisa masih mendudukkan dirinya menyandar ditepi meja makan yang ada didapur sambil melihat-lihat berita baru yang ada di timeline twitter dan instagramnya.
Saat Lisa yang sibuk men-scroll layar handphonenya, tiba-tiba saja handphone Jennie yang ditinggalkannya diatas meja bergetar pendek menandakan adanya pesan masuk.
From: +82 02 0509 2014
Thanks for today. I hope this day will be the beginning of our relationship. I never even forget you, baby. I love you Jendeukie. So much.
-JCWho the hell is this? Never even forget you and what is this, i love you Jendeukie? Who dares to send a message like this to my lover? My baby J having an affair? Really? No, Jennie, No! Batin Lisa beradu pada logikanya sendiri usai membaca habis pesan yang dikirim Jisoo untuk Jennie.
Tanpa sadar, genggaman tangan Lisa pada handphone Jennie membuat hardcase yang terpasang menjadi retak pada tiap sisinya karena saking eratnya hingga jari-jari Lisa memutih.
---
TBC.Nahloh, Doja ngamuk lagi hmm. Jennie sih nakal.
Ah guys, mau nanya deh. Adakah diantara kalian yang PO Blackpink 2019 Welcoming Collection? Kalau ada, barangnya udah sampai rumah belum? Udah dibuka juga belum isi-isinya?
Siapa yang dapat posternya Jennie? Coba ngacung jarinya.
I wanna trade my poster with Jennie's poster, please! :")
Saya tidak jodoh dengan Jennie, padahal yang diharapkan cuma posternya aja dari itu semua :") huhuhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [JENLISA x JENSOO]
FanfictionGimana jadinya kalau seorang bad girl, trouble maker, tukang bully, bossy girl disebuah sekolah elit pacaran dengan seorang ketua osis dan memiliki lika-liku kisah cinta yang rumit?