Sejuknya udara pagi ini tengah dinikmati dengan hikmat oleh salah satu makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan bersiul-siul membentuk sebuah nada untuk menemani perjalanannya menuju lapangan.
Namun, saat dirinya berjalan melewati kantin rupanya ia melihat sesosok gadis yang sangat dicintainya sedang memesan makanan untuk disantapnya sebagai sarapan pagi.
"Ehem..."
Gadis yang mendengar suara deheman itupun mendesah sebal tanpa menolehkan kepaanya sedikitpun karena ia sudah sangat mengenali suara tersebut.
"Hhh, ngapain lagi?" Tanya gadis itu.
Orang yang ditanya hanya membalasnya dengan senyuman yang menimbulkan diabetes.
"Hehe, ngga ngapa-ngapain. Cuma tadi lewat terus kebetulan ngeliat kamu mesen makanan, ya udah deh aku samperin aja. Laper? Ngga sarapan lagi?"
"Ya menurut ngana? Kalau ada orang ke kantin, mesen makanan berarti kenapa?" Sahutnya sewot.
"Ya kalau orang mesen makanan berarti dia laper karena belum sarapan. Bener kan?" Jawabnya berniat menjahili gadis tersebut.
"Ck, tau ah. Aku itu lagi males ya sama kamu. Pokonya hari ini, aku marah sama kamu."
"Marah marah aja nih, masih pagi loh. Cepet tua juga. Mau emang?"
"Ya kamu lagian ngapain coba"
"Aku? Ngapain? Ya sekolah, emang ngapain lagi coba?" Jawabnya bodoh.
"Hhh, kaya gini jadi ketos? Bodohnya aja sampai dna gini." Ucapnya putus asa sambil membawa makanannya yang sudah jadi ke meja yang kosong untuk disantapnya.
"Yeee, tapi kamu sayang kan?" Tanya si ketua osis.
"....."
"Kok diem aja?"
"Aku lagi makan ih! Ganggu aja deh daritadi!" Sewotnya usai menelan makanan yang memenuhi mulutnya.
"Hehe iya iya, makan dulu aja deh. Pelan-pelan ya? Ngga usah buru-buru, masih ada waktu 15 menit. Aku ngga ganggu deh, aku tungguin."
Waktu yang digunakannya untuk menunggu ini ternyata ia nikmati sambil menatap lekat-lekat wajah terkasih yang tengah asyik menikmati makanannya.
Merasa diperhatikan secara penuh, akhirnya gadis itu melirik kepada pasang mata yang menatapnya penuh sayang didepan dirinya.
"Ngapain ngeliatin aku sampai kaya gitu? Hati-hati naksir."
"Gapapa, kamu cantik. Kan udah naksir." Godanya.
Gadis yang kena goda gombalan recehan itupun, secara tak sadar merunduk karena pipi yang menggembung karena penuh makanan itu memancarkan rona merah menandakan bahwa dirinya malu.
"Ciyaaa ada yang malu." Godanya lagi sambil menoel pipi kirinya dengan jari telunjuk.
"Ck, apasih."
"Lucu deh pacar aku."
"Udah sana ke lapangan duluan, ketos kan harus menyiapkan semuanya juga." Usirnya dengan halus karena tak ingin digoda terus-terusan, yang ada nanti bisa kaya udang rebus.
"Tumben? Nanti deh bentar lagi, kamu belum selesai soalnya."
"Ya daripada disini, ngapain? Ngga ada kerjaan nungguin orang makan sambil godain."
"Ya gapapa sih, pacar sendiri ini."
"Kamuuuu...." Teriak gadis itu yang membuat seluruh penjual yang ada dikantin melihat mereka.
"Iya iya okay, aku ke lapangan sekarang. Love you."
Tak ingin mengganggu terkasihnya makan yang nanti malah kesedak, akhirnya ia meninggalkan gadisnya itu dengan mengacak-acak rambutnya sayang.
Sesampainya dilapangan, ia disambut dengan tepukan keras dipundak yang membuatnya terkejut.
"Woy!"
"Aish, selalu ya hobinya ngagetin aja." Ucapnya sinis tak lupa menjitak kepala temannya itu.
"Yak! Sakit." Adunya memelas.
"Siapa suruh ngagetin?"
"Lagian dicariin ga ada. Dari tadi anak-anak nyariin, buat bantuin siapin semuanya." Protesnya.
"Ya sorry, tadi ada urusan sebentar. Udah beres semua?" Elak si ketos dengan sedikit kedustaan.
"Urusan sama Pak Jiwon? Kenapa lagi? Ya udah beres semua lah, ini udah jam berapa ya pak ketos? Mon maap ni." Sewot temannya yang juga anggota osis.
Mendengar sewotan dari salah satu teman sekaligus anggota osisnya ini pun, ia langsung melirik jam tangan yang melingkar manis dipergelangannya. Ternyata sudah pukul 07.10 KST, itu artinya 5 menit lagi upacara akan segera dimulai. Tapi belum ada tanda-tanda gadis tersayangnya tiba dilapangan, jangan-jangan madol ga ikut upacara lagi. Batinnya.
"Eh mba mawar, pagi mbaaa." Sapa teman yang juga anggota osis tersebut.
Gadis yang dipanggil dengan sebutan mawar itu malah menolehkan kepalanya ke arah yang berlawanan, ya dia dipanggil dikedua arah yang berbeda sekaligus diwaktu yang sama. Sayangnya, sapaannya tidak diacuhkan.
"Ciyaaa dikacangin, hahahah!" Ledek sang ketua osis.
"Ck, diem lo!" Sewotnya dengan memukul lengan ketua osis tersebut.
"Eh gue ke toilet bentar ya?" Pamit si ketua osis.
Usai beralasan ingin ke toilet, sang ketua osis ini pun langsung berlari mencari kemana perginya gadis tersayangnya itu lagi.
"Cepet banget ilangnya, heran."
---
TBC.Ayo tebak, siapa ketua osisnya? Siapa pacarnya? Siapa temennya? Siapa ketua geng? Hahah.
Masih newbie, maap yak klo ancur :(
Ya maklumin ajalah. Saya akan berusaha semaksimal mungkin biar jadi lebih bagus lagi.Kasih vote sama comment yang banyak aja udah seneng kok, klo bisa ya share link ke temen-temen kalian yang Jenlisa shipper, atau Jensoo shipper, atau Chaelisa Shipper, atau shipper-shipper lainnya. Haha. Tau ga? Klo yang baca, yang ngevote, yang comment banyak, percayalah itu bikin mood penulis bagus. Jadi ada penyemangatnya gitu, ternyata ada yang nungguin ceritanya dilanjutin. Tapi saya ngga maksa sih. Hehe. Thanks before. 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [JENLISA x JENSOO]
FanficGimana jadinya kalau seorang bad girl, trouble maker, tukang bully, bossy girl disebuah sekolah elit pacaran dengan seorang ketua osis dan memiliki lika-liku kisah cinta yang rumit?