Hari ini sudah masuk hari ke-12 bagi Kyle yang sama sekali tidak pernah melihat batang hidung Mili, bahkan di kantin kampus pun tidak. Padahal setahu Kyle, ia dan adik tirinya itu memiliki waktu break yang sama di hari Selasa dan Rabu. Tapi ia tidak pernah sekali pun melihat Mili, tetapi anehnya ia selalu bertemu dengan Titan. Teman Mili yang waktu itu ikut hadir di acara pernikahannya ayahnya.
"Man, aku sudah muak dengan ratusan jurnal yang harus kita teliti. Bagaimana jika malam ini kita sedikit bersenang-senang?" suara Rome menginterupsi pikiran Kyle.
"I'm totally in with your plan, dude. Aku sudah muak dengan jurnal yang tidak ada fungsinya itu." Gio langsung menimpali.
"Bagaimana denganmu, Kyle?" tanya Rome setelah orang-orang disitu setuju dan tinggal Kyle yang belum mengeluarkan keputusannya. "I'm in." Hanya itu yang keluar dari mulut Kyle. Ia mengakui bahwa dirinya memang butuh sedikit refreshing dari kehidupannya.
Sedangkan Mili kini sedang fokus pada tugasnya yang tak kunjung selesai. Jika Mili memiliki keberanian untuk memaki dosennya, ia pasti sudah melakukan itu di hari pertama dosennya memberikan tugas. Mengingat deadline yang semakin dekat, Mili dan teman-temannya terus berusaha mengerjakan tugas itu. Bahkan mereka memiliki deadline sendiri. Mereka ingin tugas itu selesai tiga hari sebelum mereka harus mengumpulkannya, dengan tujuan mereka bisa beristirahat di hari-hari sisa itu. Tetapi sialnya hari terakhir itu adalah hari ini. Hari ini adalah H-3 deadline.
Jam menunjukkan pukul 08.00 malam, mereka masih mengerjakan bagiannya masing-masing. Hari ini giliran apartemen Mili yang dijadikan markas untuk mengerjakan tugas itu. Untung saja aku buru-buru pindah, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika aku masih tinggal satu rumah dengan Kyle.
Akhirnya mereka selesai di pukul 08.15 dan mereka benar-benar bahagia. Julio yang ada disana langsung merebahkan dirinya, "Finaly, aku memiliki waktu tidur tambahan." Ucapnya.
Begitu pun dengan yang lain seperti Jenna, Titan, Lulu dan Matthew. Saat ini mereka sedang fokus pada masing-masing ponselnya. Tidak lupa Mili melakukan selfie dengan teman-temannya itu untuk dikirimkan pada ibunya.
Aku sedang melakukan belajar bersama dengan teman-teman di rumah. Mereka berterima kasih atas persediaan makanannya mom. Dan akhirnya hari ini tugas kami selesai.
Sent.
Ya, karena sehari sebelumnya Mili memberitahu ibunya bahwa ia akan melakukan kegiatan belajar bersama di apartemennya. Joe dan Celine (ibunya) langsung mengirim persediaan makanan ringan untuk mereka nanti dan itu sangat banyak, benar-benar banyak.
"Hei, sepertinya nanti malam akan ada yang genap 20 tahun." Ucap Jenna membuyarkan keheningan diantara mereka yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Ah siapa?" tanya Julio dan tatapn Jenna langsung terarah ke Matthew.
"Matt! Kau berulang tahun besok? Kalau saja kau bilang aku pasti akan menyiapkan kado untukmu." Ucap Titan sambil memukul pelan bahu Matthew.
"Itu tidak penting, ulang tahun atau tidak itu sama saja." Jawab Matthew santai.
"Tentu saja itu beda! Ayolah kau tidak ada rencana mengajak kita pergi ke suatu tempat agar nanti tepat tengah malam kita merayakan ulang tahunmu. Kado menyusul." Ucap Julio dengan canda dan orang-orang disana ikut menyetujui apa yang dikatakan Julio, sampai-sampai Matthew menutup kedua telinganya karena tidak tahan mendengar keberisikan sahabat-sahabatnya itu.
"Baiklah-baiklah. Hm, lagipula besok juga kita sudah tidak perlu mengerjakan apapun bukan? Dan kita pergi untuk merayakan ulang tahunku baru resmi di jam dua belas malam nanti. Bagaimana kalau kita pergi ke klub?" tanya Matthew menunggu persetujuan dari teman-temannya itu yang sebenarnya sudah pasti mereka setujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
RomanceMillenia harus bertukar posisi sekarang, ia harus tinggal dengan ibunya dan menyebabkan ia bertemu dengan sosok Kyle yang dingin yang seakan akan sangat membencinya.