Tidak akan ada yang menyangka kalau sang jenius dari kampus Bahasa sekaligus mantan Presiden Mahasiswa bisa berpacaran dengan mahasiswi introvert yang suka menghabiskan waktunya di kantor penerbit koran kampus.
Tidak pernah terlintas di benak siapa-siapa kalau mereka berdua akan bertemu di suatu tempat, meski tak sengaja sekalipun. Dunia mereka terlalu berbeda.
Yang cowok suka pergi bersosialisasi dengan mahasiswa manapun, demi mendapat relasi sekaligus dukungan untuk pencalonannya.
Yang cewek suka berdiam diri di kantor UKM sampai malam demi menyelesaikan deadline koran kampus. Kantornya malah seperti rumah kedua baginya karena terlalu banyak berada disana.
Keadaan ini tentu menyulitkan mereka untuk bertemu. Secara tak sengaja pun rasanya mustahil untuk terjadi. Dunia mereka benar-benar berbeda. Tak heran banyak yang terkejut--terutama teman-teman Namjoon--ketika pria itu mengumumkan telah berpacaran dengan Chanhee. Puluhan ribu mahasiswi yang mengidolakan pria berlesung pipi itu tentu langsung hancur hatinya mendengar kabar itu. Harap-harap ingin bersanding dengan Namjoon, tapi pria itu malah memilih seorang gadis antah-berantah yang tak terkenal sekalipun.
Awal pertemuan Chanhee dengan Kim Namjoon adalah saat farewell party sebelum wisuda di kampus Bahasa. Gedung abu-abu yang terkenal dengan patung tulisan 'Halo' dalam berbagai bahasa di seluruh dunia yang dipamerkan di depan gedung itu, menjadi saksi bisu bagaimana terjadinya kisah romansa dua mahasiswa beda 'dunia'. Tradisi kampus yang menyenangkan sekaligus membingungkan itu menjadi titik temu kehidupan baru lainnya di hidup Chanhee.
Berkat sang dosen tercinta yang memberikan kepercayaan pada Chanhee untuk menjadi pembawa acara pesta perpisahan sebelum wisuda senior-seniornya, Chanhee dapat melihat Namjoon secara langsung. Itu menjadi pengalaman pertama untuk Chanhee dan dia tidak tahu bagaimana caranya memandu acara. Tapi, bukan Chanhee namanya kalau mundur tanpa mencoba. Dia menerima tawaran itu tanpa berpikir dua kali.
Saat Namjoon cerita tentang pertemuan pertamanya dengan Chanhee saat itu, senyum malu-malunya sama sekali tak bisa ditahan saking malunya dia saat pertama kali menatap wajah Chanhee.
"Kau sangat memukau begitu berdiri di panggung, tepat dibawah sorot lampu yang hanya berfokus padamu. Aku pun bisa merasakan bagaimana bersemangatnya dirimu sampai senyum pun tak bisa ditahan sama sekali saat kau bicara. Apa kau sehebat itu saat memegang mic? Aku jadi ragu kalau itu pengalaman pertamamu menjadi MC."
Kalau Namjoon saja curiga, Chanhee bahkan lebih tak mempercayai dirinya sendiri bisa memandu acara besar setelah beberapa tahun terlewati. Seperti bohongan, tapi hari itu benar-benar terjadi. Karena hari itu pun, Chanhee jadi tahu apa kelebihannya. Jika saja dia menolak, mungkin dia akan kehilangan banyak hal seru yang sudah menanti. Panggung dan Kim Namjoon.
Kim Namjoon, secara tak sadar dan tak direncanakan, masuk ke dalam kehidupan Chanhee. Merasuki pikiran gadis itu sampai terhipnosis. Pun buta saking cintanya. Sampai dunia Chanhee hanya berpusat pada Namjoon seorang, tidak lagi Seokjin. Dan itu berhasil.
Hubungan Chanhee dan Namjoon sudah memasuki tahun kedua. Memakan banyak ribuan hari agar Namjoon bisa benar-benar mengenggam tangan gadis yang dia cintai itu dengan erat. Butuh banyak cara pendekatan yang biasa, namun melelahkan, agar Namjoon bisa benar-benar memberikan sugesti pada Chanhee kalau dirinya orang yang bisa diandalkan.
Kencan mereka pun tak spesial seperti para selebriti dan publik figur tunjukkan di sosial media. Meski Namjoon bisa mewujudkannya demi Chanhee, gadis itu ternyata menyukai kencan malam di tepi sungai Han, minum soju berdua, sambil membicarakan hari yang terlewati. Chanhee tipe orang yang tidak suka diajak bicara lewat telepon hingga larut malam. Pertemuan empat mata lebih diandalkan agar bisa sekalian menilai sikap dan kebiasaan Namjoon yang sesungguhnya. Tidak ada yang namanya rayuan dan nada manis belaka jika langsung bicara. Pun Namjoon sesungguhnya memang menggemaskan dan dewasa secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calamity✔️
Fanfic"Aku mencintainya. Ingin memilikinya. Tapi aku sudah bersama yang lain. Dan dia pun juga sudah bersama pria itu. Tapi aku pun juga tahu kalau gadis itu menginginkanku juga. Rumit ya? Memikirkannya saja membuatku gila." (Racauan Seokjin di penghujung...