FfH_1

533 19 1
                                    





.
Kobaran api itu terus melahap apa yang dia temui. Terus melahap dan melahap.

"Mama... Papa..."

Teriakan histeris itu keluar dari seorang gadis yang kini sudah berpenampilan awut-awutan.

Dia takut. Teramat takut. Kini dia tengah berada di dalam kamarnya.

Tak berani untuk keluar karena api sudah mengepung seluruh bagian rumah. Bahkan kamarnya pun sudah diliputi asap tebal.

"Mama..uhuk uhuk.."
Teriakan itu semakin lemah.

Gadis itu pun tak lagi mampu untuk melihat dengan jelas. Napasnya tersengal. Api sudah mulai merambat pada kamarnya.

"Abang.. Aley ta__kut."
Setelah mengatakan itu, gadis itu pun jatuh tertelungkup di lantai kamarnya yang dingin dengan api yang sudah melahap abis sebagian kamanya.

.
Diluar rumah, para tetangga maupun pemadam kebakaran sibuk bahu membahu untuk memadamakan kobaran jago merah yang seolah tengah murka dan melahap apapun yang ada.

Lahap. Lahap. Lahap.

Mereka berteriak. Saling membahu untuk membatu petugas pemadam kebakaran yang kualahan.

"Mamaaaa.... Papaaaaa.... Aleey...."

Seorang pemuda baru saja turun dari motornya. Dia bahkan langsung melompat turun dan meninggalkan motornya yang terguling jatuh mengenaskan. Dia tidak perduli.

Pikirannya kini hanya ketiga anggota keluarganya.

"Mamaa..."

Dia berlari menerobos kerumunan orang-orang dan para pemadam kebakaran.

"Papaaa..."

Seseorang menahan tangannya lalu di ikuti tanggan yang lainnya.

"Lepasin tangan gue."

Dia memberontak. Marah karena telah dihalangi untuk mencari keberadaan ketiga anggota keluarganya.

"Disana berbahaya."
Sahut seseorang yang menahan lengan kirinya.

"Petugas sedang berusaha memadamkan apinya. Kita tunggu sampai apinya padam."
Sahut seseorang yang menahan lengan kanannya.

"Sampai keluarga gue disana hangus terpanggang HA....?!!!"

Dia tetap meronta. Meminta untuk dilepaskan.

Apa yang terjadi. Bagaimana mungkin rumah yang semula dia tinggali dalam keadaan baik-baik saja kini tengah hangus terbakarn

Rumah yang selama ini menjadi naungan dia dan keluarganya tinggal telah tak berbentuk lagi.

Bagaimana keadaan Mamanya,
Bagaimana keadaan Papanya,
Dan bagaimana keadaan Adiknya. ?

Bodoh. Leo merutuki dirinya.
Tak seharusnya dia meninggalkan rumahnya dan keluarganya.

"Abang mau kemana ?? Disini aja. Aley takut."

"Apaan sih bocah. Abang mau nemuin pacar abang. Dia udah nunggu."

"Tapi Aley takut."
Ucap gadis yang kini menarik ujung bajunya dengan wajah yang memelas.

"Mama sama Papa kan dirumah. Udah ah gak usah manja. Abang pergi dulu."

Lalu Leo pun mengecup kening sang adik dan pergi meninggalkannya.

"Ma. Pa. Le pergi dulu."
Setelah berpamitan dirinya pun pergi meninggalkan rumah.

Tak menyadari dengan beberapa orang berpakaian hitam tengah mengepung rumahnya.

Fight for HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang