FfH_6

143 13 2
                                    

Selamat membacaa....


.
Dengan cekatan, Aleysia membersihkan luka-luka yang ada di wajah Leo. Sesekali tangan kecilnya yang bergetar menghapus bulir air mata yang mengalir deras si wajahnya.

"Berisik."
Leo mengerang saat dia mendengarkan isakan Aleysia.

Bukannya meredam, isakan Aleysia semakin menjadi karena mendapatkan Leo merespon isakannya.

Dia fikir dengan luka separah ini Leo akan meninggalkannya.

Leo yang mendengar isakan Aleysia yang semakin menjadi pun bangun dari pembaringannya.

Dengan sisa tenaganya dia mendorong tubuh Aleysia dengan kaki kanannya.

Aleysia yang memang tak memiliki tenaga yang cukup pun terjatuh mendapatkan perlakuan itu.

"Gue bilang berisik. Lo budeg ha.??!!!"

Leo berteriak.

Kali ini dia menjatuhkan tubuhnya tepat di depan tubuh Aleysia.

Di jambaknya rambur Aleysia yang tergerai berantakan.

"Mau jadi pahlawan HA.?!!! Mau lo cari dimana uang sebanyak itu begok. Bahkan kalaupun lo jual tubuh sampah lo ini lo gak bakalan bisa dapetin uang sebanyak itu. Jadi gak usah sok buat jadi pahlawan kesiangan."

Leo mengakhiri ucapannya dengan meludahi wajah Aleysia.

"Kalau abang tau gak mudah buat nyari uang sebanyak itu. JANGAN NGUTANG.!!!!!"

Aleysia berteriak lantang di hadapan Leo. Dengan sisa tenaganya dia melepaskan jambakan Leo.

Aleysia beringsut mundur.

"Mau sampai kapan abang buat ulah kayak gini. Mau sampai kapan abang ngerusak hidup abang. Disini yang terluka gak cuma abang tapi AKU. Aku juga terluka. Abang.... kita sama-sama terluka. Jadi Aley mohon stop abang ngerusak hidup abang."

Aleysia terisak hebat. Dia kini bahkan memukuli dadanya yang kembali merasakan sesak. Dia akan merasa seoalah udara mengjauhinya saat dia tengah menangis hebat seperti ini.

Leo terdiam.

Dia tidak dalam pengaruh minuman malam ini. Jadi dia sepenuhnya sadar.

Mendapati Aleysia meneriakinya dengan sefrustasi itu membuat Leo tertampar.

Kenapa dia baru sadar.

Kenapa baru sekarang Aleysia berteriak menyadarkannya ??? Kenapa baru sekarang.

Aleysia berusaha bangkit. Dia ingin kekamarnya namun saat dia mencoba berdiri, lagi kakinya terasa nyeri yang kini berubah menjadi sakit yang lebih sakit dari sebelumnya.

Dia terjatuh. Tangan kanannya pun bergetar hebat. Namun dia segera menyembunyikannya saat Leo mendekatinya.

"Aley kamu kenapa ???"
Leo bertanya khawatir.

"Aley gak papa."
Setelah mengucapkan itu Aleysia merangakak menjauhi Leo yang diam menatapnya.

Aleysia memasuki kamarnya. Lalu dia pun mengunci pintu kamarnya.

Sakitnya kini semakin menjadi.

Sekuat tenaga Aleysia mencoba menahan teriakannya karena sakit yang teramat dia rasakan.

Diluar kamar, Leo masih diam. Kini kedua matanya menatap ke arah kamar Aleysia yang tertutup rapat. Dia tidak tau apa yang terjadi dengan adiknya.

"Abang tau kamu pasti baik-baik saja."
Leo bergumam. Mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Fight for HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang