Hanya kebodohanku

16 2 0
                                    

Aku sudah lama ingin mengatakan ini.
Aku sangat mencintaimu, aku akan melakukan apapun untuk membanggakanmu
Setiap pilihanmu adalah kewajiban untukku, aku memenuhinya untuk menghargaimu, menghargai seseorang yang sudah membuat segala sendi dalam diriku bersemangat.

Tak tersangka, bahkan sangat tidak menyangka jika suatu saat pilihanmu membunuhku. Bukan, bukan pilihanmu yang membunuhku tapi sebab dari kebodohanku yang dengan mudahnya menerima pilihan yang akan mempengaruhi kehidupanku kedepannya.

Dan naasnya, lagi-lagi aku yang harus meneguk pahitnya. Kau menuduhku seakan-akan hanya aku yang bersalah, aku memang salah karena telah menyusun kebohongan demi kebohongan. Ku kira, kau mampu memahami alasan kebohonganku itu namun kau terus menutup telinga dan hatimu untuk memahaminya.

Kini kau seperti orang asing yang belum dan tidak ingin mengenalku. Kita sangat jauh melebihi dulu sebelum kita dekat. Aku yakin, kau menganggap semuanya seperti biasa, itu karena kau tidak memiliki perasaan apa-apa terhadapku. Tapi aku dengan perasaanku ini merasakan keasingan yang begitu asing.

Berdamai dengan luka? Sungguh aku ingin melakukanya. Aku ingin melupakan luka itu, memaafkan penyebab luka itu, melupakan segala hal yang terjadi waktu lalu, bersikap seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa. Percayalah, aku pun ingin melakukanya.
Tapi semua itu tidak mudah, seperti paku yang sudah menancap lama, sulit dicabut dan berkarat. Memberikan bekas yang memiliki warna tersendiri.

Satu pertanyaan untukmu! Bagaimana cara berdamai dengan luka tanpa terluka kembali?



271218
FR

RealLife Quotes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang