Lembaran Usang

22 3 2
                                    

Kemarin, tanpa sengaja aku membuka kembali lembaran-lembaran usang
Lembaran-lembaran yang penuh dengan kalimat rasa

Ada namamu disitu, mungkin hampir semuanya
Terlintas sejenak kenangan kala itu
Kala kita berjuang dalam satu tujuan
Riang dalam satu kesamaan
Dan bahkan kita pernah satu kebahagiaan dan kesedihan
Kau begitu bahagia saat itu, denganku. Dan aku bahagia karenamu
Yeah, saat itu aku menolak mengetahui sebab bahagiamu
Aku ingin bahagiaku murni, tanpa tercampur racun rasa.

Lembaran itu menceritakan semuanya
Hingga sampai pada satu lembaran yang menceritakan, kala pertama kali kau melemparku dengan kenyataan yang memukulku telak
Hingga aku sulit bangun dan bertanya apa sebabnya, rasanya seperti terpatri oleh luka

Kenyataan itu mengungkapkan siapa sebenarnya aku, dan kosongnya peranku dihidupmu.
Dalam kenyataan itu aku diperkenalkan dengan sebab bahagiamu,
yang selama ini sudah kau tunjukkan sebenarnya, namun bodohnya aku yang selalu menutup mata dan enggan mengetahuinya.
Hingga mungkin kau kehilangan kesabaran dan dengan nyata kau mengungkapkannya

Sejak lembaran memilukan itu, sudah tidak ada lagi kalimat cinta walaupun hanya satu kata.
Lembaran itu berubah usang dan membosankan.
Aku tidak menyalahkanmu, ataupun takdir.
Jika aku harus menyalahkan, aku lebih pantas menyalahkan aku. Jika kau pun ngin menyalahkanku, tidak masalah, karena memang aku yang salah.

Aku lemah dalam menahan rasa, hingga lancang memaksa memasuki hatimu. Saat hatimu telah kosong karenanya.
Ku harap aku mendapatkan maafmu.
Lembaran itu kembali tertutup dan berhasil membuka kembali perban yang telah menutup sempurna

230919
FR

RealLife Quotes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang