Minjoo membuka matanya perlahan saat dia merasa matahari sudah tinggi. Dia bangun perlahan. Mengusap matanya dengan pelan dan melihat kesekeliling. Minjoo melihat sekeliling tetapi tidak ada orang di sana. Dia berdiri. Mengambil bajunya.“Aku akan ke laguna. Hei, apa kau mengambil botolku, Yujin ?” Tanya Minjoo.
Minjoo langsung melihat kesekeliling dengan sedikit panik karena Yujin tidak ada disana dan menjawab perkataannya.
"Yujin ?!" Seketika Minjoo mulai panik.
"Yujin ? Yujin !!” Minjoo memanggil Yujin sedikit menaikkan suaranya tetapi dia tidak mendapatkan jawaban.
Minjoo berlari ke hutan sambil meneriakkan nama Yujin.
“Yujin !!! Yujin !!!” Minjoo terus berlari dan melihat sekeliling.
Ketika dia hampir menangis, dia melihat Yujin berdiri tidak terlalu jauh darinya. Dia berlari ke arah Yujin dan kemudian dia meraih lengan Yujin dengan kuat.
"Kenapa kau melakukan itu ?!" Dia memelototi Yujin.
"Lakukan apa ?" Yujin menarik lengannya dari genggaman Minjoo dan kemudian dia menyilangkan tangan.
"Tinggalkan aku di sana sendiri tanpa mengatakan ke mana kau pergi !" Minjoo meneteskan air mata.
"Kau tidur !" Yujin memutar matanya dan kemudian dia melanjutkan apa yang dia lakukan sebelumnya. Membuat lubang besar di tengah hutan.
"Ya! Dan saat aku bangun dan kau tidak ada.” Minjoo merasa jengkel karena Yujin mengabaikannya.
"Apa yang kamu lakukan ?!" Dia mengangkat suaranya.
"Dia harus dimakamkan." Yujin menunjuk sesuatu ke arah kirinya.
"Setidaknya dia punya pemakaman." Lanjut Yujin.
Minjoo tersentak ketika dia melihat tulang-tulang seorang lelaki mati yang mereka lihat tadi malam. Dia ingin berteriak pada Yujin lagi, tetapi dia tidak melakukannya.‘Yujin benar ... dia harus dikuburkan.’ Batin Minjoo.
Dia menunggu sampai Yujin membuat kuburan yang cukup besar untuk pria itu.
Beberapa menit kemudian, akhirnya lelaki itu dikubur sepenuhnya. Yujin berjalan menuju pantai dan meninggalkan Minjoo. Minjoo berlari ke arah Yujin dan kemudian dia meraih lengan Yujin lagi sampai Yujin berhenti.
"Yujin, aku tidak mengerti." Ucap Minjoo.
"Apa ?" Yujin mengerutkan kening.Minjoo memegang kedua tangan Yujin.
"Bicara padaku ! Aku di sini dan... "
"Kamu di sini dan apa ?! Kita baru sekali berhubungan seks. Kita terjebak di sebuah pulau. Dan kita bukan soulmate.” Ucap Yujin.
Minjoo terkesiap. “Artinya ?”
“Ya, aku bukan orang baik, Minjoo!” Yujin memotong kata-kata Minjoo.
“Dan sekarang kau tahu aku yang sebenarnya.” Lanjut Yujin.
“Aku tidak percaya itu.” Minjoo meneteskan air mata.
“Apa pun itu, aku akan mendengarkan. Tolong, katakan...” Ucap Minjoo.
Yujin menangkis tangan Minjoo dengan kuat bahkan sebelum Minjoo bisa menyelesaikan kata-katanya. Mereka tidak menyadari ada lubang yang dalam di belakang Minjoo.
“Kyaaaa !!” Kaki Minjoo terpeleset karena dia didorong oleh Yujin.
Yujin tersentak. Dia dengan cepat menoleh ke arah Minjoo.
“Ya Tuhan! MINJOO !!!” Teriak Yujin.
Yujin langsung mengulurkan tangannya ke Minjoo, Yujin berhasil meraih tangan Minjoo tepat sebelum dia jatuh terlalu jauh ke dalam lubang.
“Jangan lepaskan tanganku. Aku akan mengangkatmu.” Ucap Yujin dan mendapat anggukan dari Minjoo.
Yujin menggunakan semua kekuatannya untuk mengangkat Minjoo ke atas. Syukurlah, dia berhasil menyelamatkan Minjoo dan kemudian dia melihat lutut Minjoo. Lutut Minjoo berdarah.
"Aku minta maaf. A-Aku tidak bermaksud untuk ... "Ucap Yujin sangat panik.
Minjoo tersenyum ketika dia melihat betapa paniknya Yujin. Dia menangkup pipi Yujin dan kemudian dia membelai itu dengan lembut.
"Itu kecelakaan, Yujin. Aku terjatuh." Ucap Minjoo sambil tersenyum kecil.
"Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika terjadi sesuatu padamu." Yujin masih terlihat khawatir.
"Ayo. Naiklah ke punggungku. Kita akan ke sungai. Kita harus membersihkan lukamu. " Lanjut Yujin.
Minjoo mengangguk dan kemudian dia melakukan apa yang dikatakan Yujin. Yujin berjalan cepat karena dia takut lutut Minjoo akan menjadi lebih buruk jika mereka tidak membersihkannya dengan segera. Begitu mereka tiba di sungai, Yujin membiarkan Minjoo duduk di atas batu besar. Yujin dengan cepat membantu Minjoo mencuci lukanya dengan air segar. Dia melakukannya dengan lembut.
"Apa yang kita lakukan?" Minjoo mengatakannya sambil menatap Yujin yang membersihkan lukanya.
“Kita bukan pasangan yang sedang berbulan madu. Bagaimana kita melewati hari demi hari, hanya kita berdua? Bagaimana jika ada masalah? Maksudku, bagaimana jika kakiku patah, atau salah satu dari kita sakit atau semacamnya ?” Entah bagaimana, Minjoo mulai gugup dan panik.
"Hei, hei!" Yujin memegangi pipi Minjoo dengan kedua tangannya.
"Santai. Maaf membuatmu terluka seperti ini. Aku berjanji, tidak ada hal buruk yang akan terjadi padamu lagi. Aku akan melindungimu di sini. Okay ?” Yujin berusaha membuat Minjoo tenang.
Minjoo tersenyum lemah pada Yujin dan mengangguk.
“Aku tidak datang ke pemakaman ibuku.” Ucap Yujin tiba-tiba.
“Itulah sebabnya aku ingin menguburnya. Dari tanah ke tanah. Aku pikir mungkin melihat dia mati disini dan semua yang terjadi akan membuat hal-hal yang masuk akal.” Lanjut Yujin
“Apakah berhasil ? Tanya Minjoo.
“Tidak juga. Itu tidak selalu masuk akal.” Ucap Yujin sedikit tersenyum.
Minjoo tersenyum membalas senyuman Yujin. Setelah Yujin selesai membersihkan luka di lutut Minjoo, Minjoo tersenyum kecil lalu menunjuk ke air terjun.
"Kita perlu 'hidroterapi'.” Ucap Minjoo.
“Dan kau agak bau.” Minjoo tertawa meledek Yujin
Senyum Yujin tumbuh lebih besar dan kemudian dia mengacak rambut Minjoo.
"Aku tidak bau .. kau yang bau!" Yujin tertawa.
“Jadi ... ayo mandi bersama.” Ucap Minjoo.
Yujin terkikik. “Ayolah. Ayo pergi ke sana.”
Yujin memegang tangan Minjoo dengan erat karena dia takut Minjoo akan jatuh lagi.
“Aku akan membantumu berjalan.”
Minjoo berjalan perlahan.
“Kau tahu Minjoo. Kita mungkin harus berpikir tentang pindah ke sini.” Ucap Yujin bercanda.
“Lingkungan yang bagus, pemandangan yang indah, dan aku mendengar universitas di sini luar biasa.” Minjoo tertawa mendengar lelucon Yujin.
*SEKOLAH*
Eunbi, Yuri, dan Hyewon duduk bersama di depan TV di kafetaria. Mereka menyaksikan berita itu.
“Sebulan setelah dua siswa hilang saat perjalanan wisata sekolah, pencarian Ahn Yujin dan Kim Minjoo dibatalkan. Diyakini bahwa para siswa telah tersesat di laut.”
“Aku tidak percaya mereka akan berhenti mencari Minjoo !” Eunbi memukul meja.
Yuri memelototi Eunbi.
“Wow, Eunbi, kau membuatku kaget !” Yuri memelototi Eunbi lalu menoleh kembali ke arah TV."Ya, itu sedikit tidak wajar." Ucap Yuri.
“Yah, ibunya masih di sana. Mungkin dia akan menemukannya." Hyewon menghela nafas.
*KANTOR POLISI*
Mrs. Kim mengeluarkan peta lalu meletakkannya di atas meja.
"Aku tahu kita sudah membahas ini, tetapi jika kamu akan melihat informasi baru mengenai pola cuaca, kamu akan melihat kita telah mencari di tempat yang salah."
Polisi menghela nafas. "Mrs. Kim, saya sudah melihat informasi ini. Mungkin kedutaanmu bisa- ”
"Aku sudah dua kali pergi ke kedutaan !!" Mrs. Kim kini tidak bisa menahan amarahnya.
Di sisi lain, Mr. Ahn dan Mr. Kim sedang berjalan-jalan di jalan. Mereka memegang beberapa kertas dan kemudian dia menunjukkan kepada semua orang yang mereka lihat di jalan.
"Maaf, apakah Anda melihat keduanya?" Tanya Mr. Kim kepada orang sekitar yang lewat.
Tapi, mereka hanya mendapat 'tidak' dari mereka. Mereka akhirnya menyerah dan duduk di jalan karena kelelahan.
*ESOK HARI*
Mr. Ahn duduk di sebelah Mrs. Kim dibandara.
"Tidak ada pesawat lepas landas hari ini ... Mereka mengatakan badai bisa berlangsung berhari-hari." Ucap petugas bandara. Mrs. Kim mengangguk sambil menatap tanah.
"Ya. Baiklah." Mrs. Kim tampak sangat putus asa.
“Ketika istriku meninggal. Aku berusaha keras untuk menahannya di sini. Kau tahu, buat dia tetap hidup.” Ucap Mr. Ahn tiba-tiba.
“Aku hampir kehilangan semua yang aku miliki. Yujin dan aku nyaris tidak berbicara karena aku terlalu fokus pada pekerjaanku. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku karena aku hampir kehilangan kemitraan di perusahaan. Aku sangat fokus pada apa yang hilang, aku lupa apa yang aku miliki.” Cerita Mr. Ahn panjang lebar. Dan Mrs. Kim hanya mendengarkan cerita Mr. Ahn.
Mr. Ahn menghela nafas.
“Mungkin sudah waktunya kita pulang. Bukannya kita belum mencoba. Tapi ini adalah hal yang sulit.” Ucap Mr. Ahn.
To Be ContinueMaaf karena kmren tidak update sampai berapa hari karena author sangat sibuk. 😔😔
Terima kasih yang telah membaca sampai 1k
Dan terima kasih yang menunggu cerita ini.
Special untuk menebus dosa tidak update selama berapa hari
aku akan update triple 😄😄😄Maaf kalau ada typo,
![](https://img.wattpad.com/cover/173344995-288-k499079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVING (END)
FanfictionDua orang lawan jenis yang terdampar disebuah pulau tidak berpenghuni