THIRTEENTH

1.6K 200 6
                                    


"Ambil pistol suar! Aku akan mengejarnya agar tidak ketinggalan !" Minjoo cepat-cepat berlari ke pantai dan meninggalkan Yujin.

Minjoo berlari secepat yang dia bisa untuk mencapai pantai berharap orang-orang di pesawat bisa melihatnya.

Yujin yang dipondok mencari pistol suar, tetapi tidak menemukannya langsung berlari ke pantai.

"Tidak, tidak, TIDAK !!!" Yujin berlari ke arah pesawat.

"HEII !! HEI ! HEIIIII !!" Teriak Yujin sambil melambaikan tangannya.

Karena mereka tidak memiliki bendera apa pun, Minjoo dengan cepat melepas kemeja birunya dan kemudian dia melambaikannya di udara sambil berteriak. Dia tidak peduli tentang fakta bahwa dia setengah telanjang. Dia hanya berharap pilot bisa melihatnya.

"HEEEEIIIIIIIIIII !!!!" Teriak Minjoo.

Pesawat itu terbang menjauhi pulau. Seperti tidak melihat apa-apa. Yujin memegang kepalanya dengan rasa frustasi.

"Mereka terlalu tinggi !" Ucap Yujin

"Apakah kau menembakkan kedua suar ? Aku tidak melihat apa-apa." Tanya Minjoo dengan tinggi.

"Tidak, aku tidak bisa menemukan pistolnya." Ucap Yujin sambil memandangi pesawat yang sudah menjauh.

"Apakah kau bercanda ?!" Minjoo merasa amarahnya mendidih.

"Apa maksudmu 'aku tidak bisa menemukan pistolnya' ?! Itu ada di tempat yang sama! Itu adalah kesempatan berharga kita setelah 63 hari terjebak di pulau sialan ini, Yujin !!" Minjoo berjalan ke pondok untuk mencari pistol suar.

"Aku tidak mengerti, kenapa pistol suarnya bisa hilang ?" Ucap Minjoo sambil membongkar barang-barang mereka.

"Apa kau memindahkannya ?" Tanya Minjoo.

Yujin berjalan menuju Minjoo.

"Tidak, aku sama sekali tidak ada memindahkannya, Minjoo. Cuma kamu yang memindahkannya."

"Oh, jadi maksudmu aku yang mengambilnya dan menghilangkannya ?!" Tanya Minjoo dengan amarahnya.

"Aku tidak bilang siapa yang mengambilnya. Aku hanya mengatakan itu tidak ada." Jawab Yujin.

"Seseorang ada mengambil barang-barang kita." Ucap Minjoo panik.

"Tas, lotion, tabir surya dan pasta gigiku juga hilang." Lanjut Minjoo.

Yujin yang tadinya hanya mondar mandir di sekitaran pondok, berharap pesawat itu kembali lagi. Membantu Minjoo membongkar pondok mereka.

"Barang-barang itu sudah lama hilang, Minjoo." Ucap Yujin.

"Ya, tapi aku tetap menyimpan botolnya. Aku menggunakannya untuk menyimpan air dan-" Ucapan Minjoo terhenti.

Dia melihat ke sekelilingnya mencari sesuatu.

"Dimana botol air kita ?" Tanya Minjoo

"Aku tidak tahu, mungkin ada di suatu tempat." Jawab Yujin.

"Aku yakin kau yang menyimpannya itu semua." Ucap Yujin tidak mau disalahkan oleh Minjoo.

"Aku ? Menyimpannya ?! Ya, itulah yang terjadi. Aku terlalu banyak menyimpan dan mengatur semuanya !" Ucap Minjoo dengan emosinya setelah merasa disalahkan oleh Yujin.

Minjoo lanjut membongkar barang-barang mereka yang tersisa di pondok dengan emosi yang meluap-luap.

Yujin mencoba memegang tangan Minjoo.

SURVIVING (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang