(💋) Seperti bunga kamomil di secangkir teh hangat yang memberi semangat bagi peminumnya. Keberadaan masing-masing dari mereka pun saling membuat diri mereka bangkit.
Akankah mereka memang ditakdirkan untuk bersama ?
Starring by :
Ong Seongwu & Ha S...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seongwu dan Sungwoon masih saling pandang, bertukar kebingungan serta keheranan terasa dari manik mereka.
Mata Sungwoon bahkan sudah berair, bulir bening siap jatuh kapanpun.
"Dokter Ha !!"
Konsentrasi mereka berdua harus terpecah karena panggilan Daniel yang mendekat dan melambaikan tangan ke arah Sungwoon dari jauh. Gadis semampai yang membuat keduanya terheran pun mengikuti langkah Daniel. Gadis itu tertunduk.
"Sungwoon, maaf aku kemari lagi."
Ucapan Daniel tidak digubris sepenuhnya oleh Sungwoon ㅡbahkan Seongwu juga. Mereka berdua masih menatap gadis itu, yang ditatap masih menunduk.
"Woon! Woon!! Woon!!"
"Oh?"
Baru panggilan yang entah keberapa Sungwoon baru menyahut. Pemuda berjas dokter itu melihat Daniel yang sedang melipat tangannya di depan dada, kesal karena sahabatnya ini mengabaikannya.
"Dia siapa ?" Sungwoon langsung bertanya to the point.
"Oh, dia Nana. Sasaeng yang kuceritakan padamu tempo hari."
Sungwoon syok.
Nana ? Bukan Kim Nayoung ?
"Sasaeng?" ulang Sungwoon. Mungkin dirinya tadi salah dengar.
"Iya, sasaeng yang bahkan tahu password apartementku."
"Aku tidak melakukannya!!" Gadis yang tadi hanya diam di samping Daniel akhirnya menyuarakan pendapatnya.
"Iya tapi suruhanmu yang melakukannya." Daniel berucap.
Gadis itu diam.
"Ini Nana sasaengku tapi sekarang dia berubah menjadi managerku karena takut diriku mati akibat overdosis obat tidur." Jelas Daniel pada Sungwoon ㅡ dan Seongwu, lelaki itu masih mematung di tempatnya semula bedanya bunga yang dia jatuhkan telah diambil.
Gadis bernama Nana itu mendengus kesal namun tak juga berniat menyanggah.
Sungwoon mencoba mencerna sekaligus percaya apa yang dikatakan Daniel.
"Mau apa kamu kemari, Niel?" Sungwoon mencoba kembali pada realita, air matanya tak jadi turun.
"Mau minta obat tidur hehe," Daniel berucap dengan kekehan di akhir kalimat.
"Jangan diberi dokter." Nana berbicara lagi.
"Percuma dong aku membuangnya." Nana lagi-lagi berbicara.
Daniel dan Nana saling menatap tajam.
Sungwoon dalam diamnya berpikir ke sana kemari.
Seongwu yang sedari tadi tak jauh dari Sungwoon sudah hilang ketika pemuda mungil itu melihatnya di tempatnya tadi.
