Merelakan dia

194 47 3
                                    

"Apakah rasanya tidak enak?"

Pertanyaan dari orang di depannya menyadarkan Sungwoon untuk kembali ke realita.

Rasanya Sungwoon akhir-akhir ini jadi sering melamun.

"Oh, enak kok," menjawab lalu tangannya menyendokkan sesuap makanan menuju mulutnya sendiri.

"Hmm, enak kok enak sekali," Sungwoon mencoba menyakinkan orang di depannya ini.

"Syukurlah, kukira tidak."

Sungwoon hanya membalas dengan senyumnya.

Sedari tadi dia memikirkan perkataan Minho sebelum dirinya pergi ke mari dengan Jinyoung.

"Jadi kak, jangan memberi harapan palsu. Lebih baik menjauh sekarang atau partner kencan buta itu akan semakin menaruh harapan pada kakak. Kusarankan kejar pemadam itu sampai dapat."

Apakah dia harus menuruti perkataan juniornya itu ? Apakah omongan juniornya itu patut untuk dipercaya ?

Mungkin pertanyaan yang cocok ditunjukkan pada Seongwu.

Apa benar pemuda itu juga menyukainya ?

"Sungwoon ssi, jadi apa hobimu ?" Kembali Sungwoon harus menghentikan pikiran yang ada di otaknya.

"Hobiku ?" Ulang Sungwoon.

Jinyoung mengangguk, dia menyuap potongan dagingnya ke dalam mulutnya sendiri.

"Merokok ? Memakan pil tidur ? Ah benar, sepertinya itu hobiku."

Jinyoung menelan ludahnya sendiri. Untung dia telah menyelesaikan acara menelannya.

"Kamu merokok ?" Jinyoung bertanya pelan, sedikit tak percaya karena Sungwoon ini dokter.

Ekspektasi Jinyoung yang menganggap dirinya mungkin sedang salah dengar runtuh ketika Sungwoon dengan spontan mengangguk.

"Aku tak percaya bahwa dirimu seorang perokok."

Sungwoon menyunggingnya satu sudut bibirnya lalu jempol tangan kanannya dia sapukan sari ujung bibir kanan menuju ujung bibir kiri. Kini terlihat warna bibir asli Sungwoon.

"Ini bibir asliku, jauh dari kata bibir manis warna merah muda cerah," ucap pemuda yang kemudian mengambil sehelai tisu sebagai usapan bekas liptint di jempolnya tadi.

Jinyoung masih syok, dirinya masih tak menyangka jika orang di depannya ini adalah perokok dan bahkan mengonsumsi obat tidur ?

"Jangan terlalu syok begitu Jinyoung ssi, aku masih termasuk manusia biasa," Sungwoon berbicara datar. Pemuda ini sudah menentukan tekadnya mungkin.

**

Sungwoon merelakan Jinyoung untuk menjauhinya.

Juniornya benar, dia seharusnya berhenti membuat Jinyoung terus berharap padanya sedangkan hati Sungwoon hanya terpatri pada satu orang.

"Kang Daniel-" Sungwoon yang tadi masih fokus pada data-data pasien yang di tangannya kini beralih ke berita televisi karena mendengar nama sahabatnya disebut.

"- solois mantan anggota Wanna Be yang baru-baru ini melakukan comebacknya terlihat pergi ke taman bermain dengan seorang gadis. Agensi Daniel belum memberikan pernyataan resmi mengenai skandal ini."

Berita itu menampilkan berbagai foto Daniel sedang bersama seorang perempuan yang Sungwoon yakini adalah Nayoung.

"Mungkin mereka sudah semakin dekat," gumam Sungwoon.

Mengenai Nayoung, tak banyak infomasi yang dia dapat. Bukan berarti dia menyerah, tak ada kamus menyerah dalam diri Sungwoon. Dia akan terus mencari tahu mengenai Nayoung. Dia butuh untuk membantu Seongwu menuntaskan rasa bersalah yang selalu membelenggunya.

Sungwoon sebenarnya ingin bertanya pada Daniel toh dia terlihat sudah sangat dekat dengan Nayoung tapi Sungwoon merasa tak enak jika harus bertanya hal seperti itu pada Daniel.

Sahabatnya itu beberapa minggu ini tidak menghubungi Sungwoon, tentu saja juga tidak meminta obat tidur lagi pada pemuda berprofesi dokter ini. Daniel sibuk dengan comebacknya yang lagi-lagi masih sukses merajai tangga musik seluruh situs online. Lagu-lagunya mulai berjiwa, mengisahkan kisah anak dilubang asmara. Sungwoon berpikir ini ada sangkut pautnya dengan Nayoung. Daniel jauh dari frasa jatuh cinta walaupun sudah di usia yang matang untuk mengenal kata di atas cinta tapi kini lagu yang ditulisnya mengenai cinta.

"Ikut bahagia, Niel."

Sungwoon berucap dalam hati.


Ong Seongwu is calling...

Layar ponsel Sungwoon menampilkan deretan huruf tersebut. Membuat si empunya ponsel segera menggeser tombol telepon berwarna hijau untuk menjawab.

"Halo-" Sungwoon menjawab.

"Kamu sudah mendengar berita?" Seongwu bertanya di seberang sana.

"Tentang Daniel ?"

"Dan Nayoung lebih tepatnya."

"Iya sudah."

"Ngomong-ngomong semakin aku memikirkan, semakin aku banyak menganggap bahwa dia adalah orang yang kita cari. Bagaimana jika kita coba mengajak dia melihat ibu Kim?"

Sungwoon diam. Entah harus menanggapi apa. Di satu sisi dia tak mau kedekatan mereka segera berakhir, di sisi lain dia juga ingin hal ini segera menemukan titik terang.

"Boleh."

Final jawaban Sungwoon. Urusan kedekatannya dengan Seongwu bisa diurus belakangan.

Semoga dengan keputusan ini orang yang selama ini dia cari benar-benar Nayoung dan rasa bersalah Seongwu segera berakhir.

***

Hai Ha:neul ??? (Part ini mulai dibuat bersamaan dengan lahirnya fandom mas woon tapi baru jadi sekarang huhu)

Meet her

Kim Nayoung (Gugudan member, seline dengan Ong)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Nayoung
(Gugudan member, seline dengan Ong)






Aku mau reveal Nayoung lupa mulu deh. Maafkan 🙏

Kamomil | Ongwoon✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang