Hai, apa kabar kalian yang sedang jatuh cinta? Baik-baik saja kan? Dia tidak menyakiti hatimu kan? Aku harap tidak. Untuk part ini, spesial untuk kalian, karena ini part terakhir.
Aku akan menceritakanmu tentang bagaimana rasanya jatuh cinta dengan mereka yang memberiku pelajaran. Tarik nafasmu sejenak karena cerita yang satu ini mungkin agak panjang dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Mulai dari jatuh cinta diam-diam sampai jatuh cinta yang bisa membuat hati patah. Jatuh cinta itu memang menyenangkan, kalian bisa saja tersenyum sepanjang hari, kalian merasakan getaran ketika berada di dekatnya, dan tak lupa kalian menjadi salah tingkah ketika mendengar namanya.
Sejauh ini jatuh cinta yang paling ku ingat adalah jatuh cinta yang bisa membuat hatiku patah. Memang benar, kalau kita berani jatuh cinta, kita juga harus berani patah hati. Tapi, patah hati tersebut mengubah sudut pandangku terhadap mereka.
Aku sekarang menganggap semua laki-laki itu sama, dalam artian mereka merayu sampai akhirnya mereka mendapatkan hatimu. Setelah mereka mendapatkannya, mereka lalu pergi. Semudah itu memang. Atau mungkin juga setelah mereka mendapatkan hatimu, mereka mulai mencari hati yang lain. Sakit bukan?
Ketika kamu mulai mengetahui kebenarannya, kamu mulai kehilangan kepercayaan untuk laki-laki, ya seperti aku.
Aku pernah jatuh cinta dengan laki-laki yang baru ku kenal, dia sangat handal dalam mencuri hati perempuan, sampai aku terjebak dan tebak apa yang dia lakukan setelah tahu aku mulai jatuh cinta? Dia pergi, menghilang, tanpa penjelasan. Brengsek? Tidak itu hanya menyakiti seserpih hatiku.
Akupun pernah jatuh cinta dengan dia yang diam-diam dekat dengan perempuan lain tanpa sepengetahuanku, padahal kami saat itu sedang menjalin hubungan. Dia punya hubungan denganku, tetapi dia jalan dengan perempuan lain. Mungkin ini yang bisa disebut brengsek.
Dan sekarang aku merasakan hatiku patah dan hancur. Aku kehilangan arah, dan tidak ingin lagi menjatuh hatiku pada siapapun. Aku sepatah itu. Aku bisa saja terlihat sedang dekat dengan seorang laki-laki tapi bukan berarti aku jatuh cinta dengannya.
Teman kampusku pernah bertanya, "Kenapa kamu menghiraukan laki-laki yang sedang mendekatimu?"
Aku tersenyum kala itu dan menjawab, "Aku hanya sedang melindungi hati yang patah."
Temanku menatapku dengan lekat-lekat, dan gotcha, dia tahu apa yang aku rasakan, "Pernah jatuh cinta lalu dikecewakan, sampai membuatmu takut jatuh cinta lagi? Atau kepercayaanmu dihancur oleh orang yang kamu sayang?"
"Dua-duanya benar."ucapku dengan santai.
Tapi, tanpa mereka, aku pasti tidak tahu rasanya jatuh cinta, dipermainkan, ditinggalkan tanpa kejelasan, sampai akhirnya patah hati. Aku pun juga harus berterima kasih pada mereka yang memberiku pelajaran berharga.
Kalau ingin menjatuhkan hati pada seseorang harus hati-hati, karena kita tidak tahu hati orang tersebut untuk siapa. Untuk menghindari patah hati, jangan berani bermain hati, atau kamu akan terjebak dalam permainan hati.
-
End.