3

22.2K 592 5
                                    

Nena memutuskan untuk membeli tespack. Ia membeli di apotek yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Itu dilakukan untuk mencegah bertemu dengan oranh yang dikenalnya. Nena membeli 7 buah tesoack dari merek yang berbeda.
Sesampainya di rumah nena langsung mencobanya. Dan ternyata ia melihat 2 garis merah di alat tersebut. Air mata mulai turun dari kedua mata indahnya. Ia mencoba dari merek yang lain dan hasil nya tetap sama. Secepat kilat ia sambar hp nya dan menghubungi odi. Mereka sepakat untuk ketemu di taman dekat sekolah.
Sesampainya di taman
"Di aku hamil" kata nena seraya menyerahkan tespack yang sudah di cobanya.
Odi hanya tersenyum miring dan berkata "memangnya kenapa? Lagian bukan anak gue kan"
"Astaga odi. Ini anak kamu"
"Hahahha.. Jangan melawak. Nggak mungkin lo nggak pernah tidur sama cowok lain"
"Aku nggak serendah itu di" kata nena sambil lari meninggalkan odi. Hati nya semakin hancur. Ia berharap odi mempunyai sedikit hati nurani. Tetapi seperti ini yang ia dapatkan.
Sesampainya di kost nya nena langsung memasukkan pakaian nya ke tas besar. Ia bertekat akan meninggalkan kota tersebut. Ia pun melangkahkan kakinya ke stasiun. Nena memesan tiket dengan acak. Setelah melihat kota tujuan nya ternyata tertera kota medan. Maka tujuan nya adalah kota medan.

Sesampai nya di medan nena tidak mempunyai tujuan. Ia hanya berjalan terus dan terus. Hingga ia melihat masjid. Ia berhenti untuk solat sekaligus istirahat.

Ketika ia istirahat ia bertemu dengan remaja laki laki berusia sekitar 12 tahun. Remaja itu bekerja sebagai pedagang asongan. Mereka pun berkenalan. Nama remaja tersebut adalah depri. Ketika mengetahui nena tidak mempunyai tujuan depri pun mengajak nena kerumahnya.

Depri tinggal dengan ibunya. Sesampainya di rumah depri nena di trima dengan baik. Lantas di tanya mengapa bisa sampai di medan tanpa tujuan. Mengalirlah cerita hidup nena sambil berurai air mata. Ibu depri pun memeluk nena untuk menenangkan nya. "Jangan menangis lagi. Tinggallah disini"ucap ibu depri.
Alangkah bahagianya hati nena.
Ibu depri bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah yang tak jauh dari rumah mereka. Nena pun ikut ibu depri untuk meringankan bebannya. Dan pemilik rumah tersebut sangat baik. Bahkan sudah menganggap nena seperti cucunya sendiri. Yaps cucu. Karna pemilik rumah tersebut sudah berumur dan hanya berdua di rumah tersebut.
Setelah 5 bulan perut nena sudah terlihat besar. Mulailah tetangga di sekitar menggunjing kehamilannya. Terkadang ia merasa sedih dan menangis bahkan pernah berniat menggugurkan kehamilannya. Untungnya ada depri dan ibunya yang selalu menasehati nya "nak.. Biarlah mereka memandang kita buruk. Karena mereka tidak mengetahui kebenaran nya"
Nasehat ibu depri kepadanya. Lantas keduanya berpelukan saling menguatkan.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang