7

17.4K 622 38
                                    

Matahari pagi mengintip malu malu dari celah dedaunan yang ada di halaman sebuah rumah mungil yang berisikan 5 manusia didalamnya. Ya itu adalah rumah nena dan keluarganya. Nena dan Sikembar yang sudah berusia 5 tahun. Depri yang sudah duduk dibangku SMA dan ibu depri yang sekarang sudah berhenti bekerja sebagai pembantu dan memilih membuka warung sarapan di pagi hari. Sedangkan nena masih bekerja di toko bunga milik anggi yang sebenarnya sudah menjadi hak milik nena karna anggi sejak menikah dan tinggal diluar kota menyerahkan seluruh kepercayaan toko bunga pada nena.
Pagi ini ibu depri sudah mulai melayani pembelinya sedangkan sikembar sedang siap siap akan pergi ke sekolah. Yap mereka sudah sekolah di taman kanak kanak. Eko sedang merapikan rambut nya. Karna eko ini tipe anak yang rapi dan serba sempurna. Sedangkan eca sedang di rapikan rambut nya oleh nena. Depri sudah dari lepas subuh tadi pergi kesekolah karna sedang ada acara.
Setelah semuanya selesai nena pun pamit kepada ibu nya untuk mengantar sikembar ke sekolah dan langsung ke toko bunga.
Sesampainya di sekolah sikembar disambut oleh guru nya dan di antar ke kelas. Nena pun langsung menuju ke toko bunga. Tetapi perasaan nena gelisah tanpa sebab.

Di sekolah sikembar. Eca duduk sambil menangis di pojok ruang guru. Sedangkan eko sedang di marahi oleh kepala sekolah nya. Ternyata pada jam istirahat eko berkelahi dengan teman sekelasnya. Hal ini di sebabkan karena ada seorang murid mengata ngatai eca anak haram. Eca yang sensitif langsung menangis. Tanpa fikir panjang eko langsung memukul anak itu. Lantas berkelahilah mereka. Hingga guru datang kekelas itu.

Trriiingg.......
Hp nena yang tergeletak di atas meja berdering.

"Hallo assalamualaikum" jawab nena
"Waalaikumussalam. Apa benar ini dengan wali murid eko dan eca" jawab orang di seberang sana
"Ya.. Benar saya ibunya. Apa ada sesuatu dengan anak saya?
"Begini bu anak ibu berkelahi maka kami harap ibu segera datang kesekolah"

Tanpa pikir panjang nena langsung menutup toko dan menuju ke sekolah anak anak nya. Sesampainya dikantor nena langsung masuk dan melihat anaknya dalam kondisi tidak baik baik saja. Setelah menenangkan anak anak nya nena langsung masuk ke ruang kepala sekolah

"Maaf bu. Anak ibu sudah membuat onar disekolah ini. Ia berkelahi dengan temannya"
Maaf bu. Anak saya seperti itu pasti ada sebabnya" jawab nena
"Tapi bu bagaimana pun anak ibu tetap salah dan harus di hukum"
"Kenapa cuma anak saya yang di hukum. Apakah temannya juga dihukum?" Tanya nena
"Tidak bu. Anak yang satunya lagi adalah anak donatur tetap sekolah ini. Sedangkan anak ibu. Kita sama sama tau aja kalau ayahnya juga nggak jelas" jawab kepala sekolah dengan sinis

Setelah keluar dari ruang kepala sekolah Nena pun mengelus dada dan meneteskan air mata. Ia tidak menyangka bahwa dunia sekejam itu terhadap anak nya. Setelah menenangkan diri nena lantas mengajak kedua anaknya pulang. Mungkin karena lelah eca sudah tertidur lelap di angkot. Sedangkan eko diam tanpa mengeluarkan suara dan lama lama ekopun ikut memejamkan mata.





Maaf ya baru update lagi... Semoga nggak kecewa ya setelah menunggu lama. Jangan bosen ya bacanya. Love you semua😘

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang