10

16.9K 591 102
                                    

Sepasang anak kecil berlarian dijalan setapak yang kanan kirinya adalah taman yang sangat indah.. Mereka tampak bahagia. Dari kejauhan tampak suami istri yang sedang bercengkrama.
Ayaaah...
Ibu....
Panggil kedua anak tersebut.
Hai sayang.. Balas pria yang ada di taman tersebut.
Pria tersebut menyambut kedua anak kecil yang berlari kearah nya sambil merentangkan tangan. Dan langsung memeluk serta menggondang anak tersebut.
Tetapi blm lama merasakan bahagia tiba tiba datang lah cahaya yang sangat terang. Hingga membuat wanita serta sepasang anak tersebut hilang dari pandangan matanya.

Sementara itu. Odi yang baru sadar dari mimpinya termenung sambil menerawang jauh. Banyak pertanyaan pertanyaan yang ada di kepalanya. Apakah tadi itu anak nya? Tapi kenapa ada dua? Ia berusaha mengingat wajah anak yang datang dimimpinya. Pun tak bisa dilakukannya. Ia frustasi.. Ingin rasa mya marah. Tapi tidak tau marah karna apa dan dengan siapa. Mungkin sekarang ia sedang mempersiapkan diri menghadapi kejutan yang alan diberikan semesta kepadanya.

Setelah mimpi mimpi itu selalu menerornya. Odi semakin gila kerja. Ia jadi takut tidur. Ingin rasanya ia memastikan mimpi itu. Tapi tidak tau bagaimana cara memastikannya. Ia menyesal. Dada nya terasa sesak kala ia teringat nena. Wanita yang ia buang ketika mengandung. Wanita yang ia jadikan taruhan hanya demi sebuah jam tangan. Ia ingin melampiaskan amarah nya. Tetapi ia tidak tau ia marah dengan siapa.
Ditengah keresahan hatinya ia keluar dari kantor sekedar ingin menenangkan diri. Ia membawa mobilnya tanpa arah tujuan. Tanpa sdar ia menyetir ke arah taman dimana ia bertemu anak kembar kemaren. Berharap bertemu kedua anak itu. Sesampainya ditaman ia hanya duduk dan menunggu. Tetapi tak ada juga tanda tanda akan kedatangan si kembar. Ya tentu saja sikembar tidak akan datang karna mereka sedang di sekolah. Tetapi matanya kini terkunci ke satu sosok yang seperti di kenalnya. Sosok yang selalu mrmbayangi setiap langkahnya. Punca dari segala keresahan hatinya. Tetapi bukan dengan tampilan yang terakhir ia lihat beberapa tahun lagi. Tampilannya sekarang lebih dewasa dan matang. Yaps sosok itu adalah nena yang pulang dari toko bunganya untuk makan siang bersama ibunya. Tetapi odi merasa bodoh karna ia hanya memandangi sosok itu hingga hilang di tikungan tanpa berbuat apa apa. Tubuhnya memdadak kaku. Bahkan sekarang ia kehilangan kesempatan untuk bertanya tentang anak nya kepada wanita itu. Cihh.... Anak nya? Ia tersenyum sinis kepada dirinya sendiri. Apakah masih pantas ia disebut seorang ayah? Tapi bagaimana pun ia tidak akan menyerah. Ia yakin tempat tinggal nena di sekitar taman ini. Walaupun ada sebersit keraguan di hatinya. Lebih tepatnya ketakutan tentang kebenaran tentang anak nya dan wanitanya. Hahaha. Wanitanya? Ya wanita yang ia perkosa dan ia campakkan. Bahkan dengan teganya ia membuang janin yang sedang dikandung nena dengan cara menyuruh nena aborsi. Dalam hati ia berdoa semoga saja nena tidak menuruti kata katanya untuk aborsi.

Setelah lama ditaman tak kunjung melihat sikembar. Odi memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Tidak kekantor. Karna ia merasa butuh menenangkan fikirannya. Sesampainya di apartemen ia membaringkan tubuh lelahnya dengan fikiran melayang layang dan merangkai kemungkinan kemungkinan yang terjadi. Yang terkadang malah membuat ia takut sendiri. Sampai akhirnya ia tertidur. Dengan didatangi mimpi yang sama.

Hai... Udah update ya... Maaf lama. Harap di mengerti kesibukan saya ya. Ceileeehhh... Sok sibuk. Padahal mah di kost cuman rebahan doang kerjanya.. Eehh mau curhat dong.. Saya sedih looh.. Skripsi saya yang harusnya tinggal selangkah jadi terkendala karna pembimbingnya melahir kan... Kemaren sempet kehilangan mood mau ngapa ngapain. Makanya lama lanjutin nulis cerita gaje ini.. Ihh sedih lah pokok nya. Maafin saya ya teman teman. Sayang kaliaaan.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang