sebatas patok tenda

1.4K 146 8
                                    


'Dengarkanlah suara hati ini

Suara hati yang ingin ku dendangkan

Tak mampu untuk ku sampaikan

Kan ku ungkapkan lewat laguku'

Hinata menghela nafas lelah. Pramuka, satu kata itu sangat sangat terdengar menyebalkan ditelinga hinata. Bukannya hinata benci pramuka, hanya saja dirinya lebih senang membaca buku di rumahnya dari pada di rumahnya dari pada mengikuti acara pramuka.

Bagi hinata, pramuka itu sangat membosankan, dari sd hinata rutin mengikuti acara pramuka, namun setelah lulus Hinata merasa bosan dengan acara pramuka.

Berawal dari perkemahan ini

Rasa itupun hadir dihatiku

Menghiasi Relung sukmaku

Cinta bersemi di bumi perkemahan

Hinata berulang kali menghela nafasnya, ia berjalan tertatih sambil sesekali membenarkan letak posisi kayu bakar yang di bawanya. sungguh sangat sangat melelahkan, jika bukan karna paksaan para sahabatnya, hinata yakin pasti saat ini dia sedang berkutat dengan novel novel kesayangannya.

Lagi, Hinata kembali membenarkan letak posisi kayu bakar itu. Dengan postur tubuhnya yang sedikit kecil itu membuat hinata kesulitan membawa kayu bakar tersebut.
Oh ayolaah... tak ada kah yang akan membantu hinata?

"Butuh bantuan?" Tanya seseorang yang telah berada di depan hinata.

Hinata terperanjat kaget, sejak kapan laki laki itu berada di depannya?! Tak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Hinata mengangguk cepat.

Sasuke tersenyum tipis lalu membawa sebagian kayu yang di pegang hinata.
Lalu keduanya berjalan dalam diam.

"Siapa namamu?" Tanya hinata memecahkan keheningan

"Sasuke, uciha sasuke" jawab laki laki itu

"Oh.."

"Dan kau?"

"Hinata, hyuuga hinata"

Hening, benar benar situasi yang amat canggung.

"Kau dari sekolah mana?" Tanya hinata

Sasuke melirik sekilas.
"Konoha junior high school" jawab sasuke.

"Dan kau?" Sambung sasuke

"Asrama putri di amegakure"

"Cukup jauh" respon sasuke.

"Yah, lumayan"

"Bolehkah aku mengunjungimu di sana? Yaah siapa tau aku menemukan banyak gadis manis sepertimu di sana"

Hinata melirik sasuke
"Kau serius?"

"Tentu saja! Tapi kau tenang saja, kau tetap jadi ratunya. Dan mereka hanya akan menjadi selir selirku" canda sasuke

Masa kiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang