Book Cover
[]
Sejak tadi, Jennie tak pernah mengalihkan tatapannya dari satu orang. Belakangan ini—ah, tidak! Sudah tiga minggu sejak hari pertama sekolah setelah libur panjang musim dingin, Jennie tak pernah lagi memandang orang lain selain sosok itu.
Di manapun, kapanpun dan apapun yang orang itu lakukan, tak pernah membuat Jennie bosan memandanginya. Sama halnya juga dengan mendekati orang itu. Meski berkali-kali di tolak, berkali-kali mendapatkan tatapan tajam dan berkali-kali dihujani kata-kata menyakitkan atau bahkan sumpah-serapah, Jennie tak pernah menyerah.
Jisoo adalah murid baru di sekolahnya. Mereka satu angkatan, tapi yang Jennie sayangkan, mereka tidak berada di kelas yang sama.
Dan yang paling membuat Jennie gemas adalah: ketika Jisoo mengabaikannya. Ia tak habis pikir, gadis itu bodoh atau buta? Bisa-bisanya ia mengabaikan seorang Kim Jennie, cucu pemilik sekolah khusus perempuan tempat mereka belajar. Seluruh murid di Empire Girls High School menginginkan Jennie, entah itu menjadi teman atau kekasihnya sekalipun. Ia bahkan dijuluki The Goddess Of Empire. Gadis tercantik sekaligus ternakal di sepanjang sejarah EGHS.
Tapi, Kim Jisoo? Dia hanya tertarik pada handphone dan earphonenya.
Gadis itu, benar-benar membuat Dewi Empire kalang kabut. Tapi, bukannya marah atau merundung Jisoo, Jennie justru semakin jatuh dan jatuh dalam pesonanya.
Segala cara telah ia lakukan untuk mendapatkan sedikit perhatian Jisoo, tapi gadis itu tetap sedingin es. Semua perlakuan manis Jennie sampai ter-heroik sekalipun, tak pernah Jisoo hiraukan.
Tapi ia adalah Kim Jennie! Sekali lagi, The Goddess Of Empire, ia tak akan menyerah! Karena, sejak hari di mana gadis itu melintas di depan mobilnya, Jennie sudah memutuskan bahwa ia jatuh cinta.
Atau... ia benar-benar sudah gila?
"Dia memang gila, ck!" Lisa menggeleng, menyuap makan siangnya sambil terus mengarahkan pandangannya pada Jennie.
Rose hanya tertawa kecil, lalu membuka tutup kaleng sodanya. "Bukankah orang yang sedang jatuh cinta memang begitu? Terlihat gila."
Lisa menautkan alis. "Aku tidak."
"Memangnya kau sedang jatuh cinta?"
"Iya!"
Kepala Rose tersentak, ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Siapa manusia malang itu?"
Lisa meletakkan sumpitnya, kemudian mencubit kedua pipi Rose. "Tentu saja kau, Chaeyoung-ah...!"
"Ya! Jangan bercanda! Jauhkan tanganmu!"
Sambil masih terkikik, Lisa melepaskan cubitannya, lantas kembali memandangi Jennie yang berada di meja lain.
Jennie tersenyum amat lebar di depan Jisoo, dan seperti biasa, Jisoo hanya meliriknya sesaat tanpa ekspresi. Gadis itu memilih untuk kembali fokus pada makan siangnya, ketimbang menatap wajah menggemaskan di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some Stories About JENSOO
FanficKumpulan cerita-cerita pendek tentang dua gadis Korea yang menggemaskan. Copyright monochrome_08 ©️ 2019